Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Hajatan Miliaran Rupiah Untuk Nasabah Bank DKI

Atraksi palang pintu yang memikat saat haatan Bank DKI  (dokpri) Bank saat ini bisa dibilang sebagai sahabat masyarakat, yang setia melayani pribadi dalam mengembangkan diri, baik dalam pekerjaan ataupun usaha. Segala sesuatu terkait dengan uang dilakukan melalui bank, seperti mengirim uang, transfer dengan cepat, membuka rekening, pemindahbukuan, menerima gaji, pembayaran terhadap sesuatu, dan tentunya menyimpan uang Nah, menyimpan uang dalam bentuk tabungan di bank akan membuat uang aman dari pencurian dan keinginan pemakaian yang tidak perlu. Dengan menjadi nasabah suatu bank, perencanaan keuangan juga lebih terbantu. Selain itu, saat ini banyak kemudahan yang diberikan bank kepada nasabahnya dengan banyaknya layanan cabang, ATM, kemudahan SMS banking, internet banking, dan mobile banking.  Beragam fasilitas Bank disediakan untuk aktivitas yang berkaitan dengan keuangan (netralitas.com) Banyak nasabah yang dimudahkan dengan ragam fasili tas bank seperti ini.

Selalu Update dengan Informasi dan Berita yang Kredibel

CEO Kurio, David Wayne Ika menyampaikan penjelasan pentingnya berita akurat (dokpri) KEHADIRAN  internet yang memungkinkan seluruh jaringan komputer di seluruh dunia saling terhubung telah membuat jarak wilayah dan jarak waktu semakin tak berbatas. Internet juga memberikan kemudahan kecepatan suatu informasi dan berita, yang dapat diakses kapan pun dan dimanapun dengan perangkat yang ada, baik komputer maupun smartphone. Cepat bergulirnya informasi dan penyampaian berita di satu sisi memberikan keuntungan bagi para pencari informasi atau yang sedang membutuhkan informasi. Namun, di sisi lain, internet juga memberikan  kemudahan bagi siapa pun atau kelompok manapun untuk menghimpun dan menyajikan suatu informasi dan berita. Media online berkembang dengan begitu marak dan begitu mudah muncul. Bahkan terkesan jauh lebih mudah bila dibandingkan dengan penerbitan media konvensional, seperti media cetak koran dan majalah. Belum lagi ditambah dengan serbuan banyaknya website y

Menikmati Rasa Kopi Indonesia di Smescoffee

Menikmati kopi berbagai daerah Indonesia di Smecoffee, Drink and Eat, gedung Smesco Ngopi. Kata yang satu ini sangat lekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Mulai dari pelosok desa hingga tengah  kota, siapa pun suka dengan kegiatan berkumpul dan bercengkrama sambil menikmati citrasa dan aroma dari seduhan kopi  yang asapnya masih mengepul. Seiring dengan bergulirnya zaman, ngopi berkembang tidak hanya sekedar ngopi. Kegiatan ngopi makin berkelas. Kedai-kedai kopi semakin bermunculan dengan konsep yang semakin menawarkan kenyamanan dan kemewahan. Menawarkan tidak hanya segelas kopi saja yang bisa diminum, melainkan juga lengkap dengan penyediaan kemudahan memperoleh kudapan hingga makanan besar. Ngopi menjadi bagian gaya hidup. Mulai dari sekedar melepas lelah, mengobrol ala adanya, mengisi waktu sambil mengerjakan tugas, hingga  membicarakan hal yang berkaitan dengan bisnis. Maka tak heran, kegiatan Ngopi pun dilirik oleh banyak kedai kopi asing, yang menawarkan harg

Wonderful Life : Indahnya Hidup Saat Mampu Menerima Kelebihan Anak Disleksia

Amalia (Atiqah Hasiholan) dan Aqil (Sinyo) saat melihat bintang di suatu malam saat mencari penyembuhan sakit disleksia (gambar:trailerWLM) Tekanan sosial sekaligus keinginan untuk memiliki anak yang berprestasi dengan nilai akademis yang tinggi, selalu menjadi standar umum bagi banyak orang tua. Setiap anak dituntut mampu mendapatkan nilai yang terbaik dan tertinggi. Angka menjadi ukuran anak pintar dan berprestasi. Begitupun dengan Amalia Prabowo.  Perempuan ini juga memiliki standar dan ekspektasi tinggi mengenai pendidikan. Apalagi, di kantornya, Amalia merupakan pekerja profesional yang memegang jabatan tinggi sebagai CEO perusahaan periklanan multinasional. Namun,  Amalia merasa hidupnya terasa dihempaskan saat menyadari k enyataan kemampuan Aqil anak semata wayangnya yang sudah Sekolah Dasar (SD) tapi tidak menunjukkan kemampuan akademis.  Aqil belum lancar membaca dan menulis pada usia delapan tahun.  Anak Disleksia mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis