Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Jejak Kebaikan yang Terpahat di Pedalaman Indonesia dalam Refleksi 4 Tahun Insan Bumi Mandiri

Anak-anak sekolah di Alor NTT, pergi ke sekolah terkadang tak bersepatu. Padahal, wilayahnya terkanal seakan-akan memiliki dua matahari karena bersinar terik (sumber gambar:insanbumimandiri.org) Ahmad Haris, seorang guru di Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus berenang menyeberang lautan untuk mengajar. Tas diangkatnya ke atas agar tidak basah.   Daerah kepulauan dengan transportasi terbatas, mau tidak mau membuat lelaki ini rela melakukannya demi pendidikan anak bangsa. Dalam bincang-bincang dengan host   Dedi Coburzier di program televisi Hitam Putih Trans 7 tgl 10 Februari 2017.   Guru ini bercerita telah bertahan dengan kondisi seperti ini sejak tahun 2002 ketika masih berstatus honor dengan gaji Rp300.000 per bulan, yang dibayarkan   per triwulan. Walaupun kemudian diangkat menjadi PNS, Haris yang mengajar dari kelas 3 sampai kelas 6 SD ini, tetap berenang di lautan jika ingin mengajar muridnya demi mengejar waktu.Transportasi yang lancar, itulah yang dimin

Imunoterapi, Inovasi Pengobatan Terbaru Untuk Kalahkan Kanker

Mengenal Imunoterapi kanker (gambar : kalahkankanker.com) Data WHO (Globocan 2018) menyebutkan, terdapat sekitar 348.809 kasus baru kanker, dan angka kematian akibat yang mencapai 207.210 orang di Indonesia. Penyebabnya, sebagian besar (sekitar 65 %) pasien datang saat stadium sudah lanjut. Kanker. Mendengar kata ini, yang terbayang langsung adalah kepedihan dan kematian. Selain tentunya, pengobatannya memerlukan biaya yang sangat mahal. Tidak sedikit penderita kanker yang merasa hidupnya seakan sudah berakhir ketika menerima kenyataan terkena penyakit ini. Di saat yang sama, tak hanya lelah fisik yang muncul. Ketika akhirnya suatu kanker  benar-benar menyebabkan kematian, keluarga yang ditinggalkan berada dalam duka. Terlebih jika masih berada pada usia produktif dan meninggalkan anak-anak yang masih membutuhkan orang tua. Semua itu terekam di ingatan, saat salah seorang tetangga yang menderita kanker paru-paru meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan hampir satu

I am and I Will, Cegah Kanker dengan Hindari Faktor Risiko

Salah satu pola hidup sehat untuk menghindari penyakit tidak menular (PTM) adalah dengan berolahraha (dok.windhu) Hidup di zaman smartphone yang terkoneksi dengan internet memang menyenangkan. Ingin kemana-mana serba mudah. Tinggal pesan kendaraan online yang langsung menjemput di depan rumah. Mau pesan makanan, tinggal pilih banyak ragam menu promo dan diskon. Makanan lengkap tinggal santap diantar sampai ke rumah. Menyenangkan, bukan? Yups, itulah gaya hidup manusia zaman now. Tanpa sadar, kemudahan-kemudahan yang ditawarkan di era kepraktisan sudah membuat tubuh malas bergerak (mager). Perut pun semakin membuncit. Badan pun semakin menggemuk. Olahraga jarang dilakukan. Konsumsi gula, garam, dan lemak tidak disadari semakin banyak. Kenikmatan dan kemudahan memang sangat menunjang tapi di sisi lain juga menimbulkan kemungkinan terkena penyakit tidak menular (PTM). Penyakit tidak menular  antaranya adalah diabetes, jantung, hipertensi, kolesterol, dan stroke. Selain it

Era Mobil Listrik Nasional, LDII dan Penyelamatan Lingkungan

Senyap. Tidak berisik dan tidak ada guncangan. Itulah yang dirasakan saat bus listrik Trans Jakarta ukuran 12 meter melaju dan melintasi jalan Patal Senayan, lalu melewati belakang gedung DPR/MPR dan kembali ke tempat pemberangkatan di depan gedung DPP LDII. Tak ada asap kendaraan yang keluar dari kendaraan listrik yang memang tidak berknalpot itu. Kehadiran bus listrik Trans Jakarta yang rencananya dioperasikan tahun 2020 secara komersil dan tak sekedar uji coba, merupakan salah satu upaya untuk penyelamatan lingkungan dari polusi.   Kehadirannya, meski saat ini masih dalam jumlah terbatas akan mulai mewarnai jalanan ibu kota Jakarta.      Tak hanya bus listrik yang diperuntukkan untuk umum dengan daya tampung yang banyak, minat masyarakat terhadap mobil listrik di Indonesia meningkat. Tidak sedikit produsen kendaraan yang merasa tertarik untuk mengeluarkan produk mobil listrik untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Mobil listrik dinilai lebih ramah lingk

Toko Barang Mantan, Buat yang Masih Terkenang Mantan

Toko Barang Mantan, film komedi romantis garapan MNC Pictures, yang dibitangi Reza Rahadian dan Marsha Timothy ditayangkan di bioskop mulai 20 Februari 2020 (dok.windhu)  Ngomongin mantan, meski sudah tak lagi bersama, terkadang ada getar ingatan yang muncul saat melihat barang yang pernah diberikan. Terselip cerita dan kenangan  yang pernah dilalui meski semuanya telah berakhir. Ada rasa pedih, sekaligus kangen. Salah satu cara terjitu supaya bebas dari bayang-bayang mantan adalah dengan segera melenyapkan barang-barang pemberiannya. Dibuang? Ah, sayang. Dijual saja ke Toko Barang Mantan. Sesuai dengan nama tokonya,  toko ini memang menjual barang-barang mantan. Inilah yang dilakukan Tristan, yang dibantu dua partnernya Amel dan Rio. Ide yang berawal dari menjual barang dari mantannya sendiri direalisasikan oleh Tristan dengan mendirikan toko yang menampung barang-barang pemberian dari mantan untuk dijual kembali. Setiap barang mantan dituliskan kisahnya sesuai

Pendidikan Berbasis Online di Indonesia Sangat Penting, Gapai Karir Impian dengan HACKTIV8 Online Program

Hactiv8 Online Program cocok buat yang ingin program belajar fleksibel (dok.hacktiv8.com) Dulu, jika ingin menempuh pendidikan harus datang ke lokasi, bertatap muka, mengerjakan tugas dan menempuh ujian harus di depan penguji langsung. Harus ada ruang kelas, siswa, dan pendidik. Ada papan tulis dan lembaran-lembaran kertas yang setiap hari digunakan .  Waktu dimulainya pendidikan sudah ditentukan, pagi ataupun malam. Untuk sampai ke tempat  tentu harus tepat waktu agar bisa mengikuti tanpa ketinggalan. Untuk sampai ke suatu institusi/lembaga pendidikan yang jaraknya belum tentu dekat dengan tempat tinggal, harus berjuang. Salah satunya melawan kemacetan yang selalu jadi ujian di kota besar. Ingin menambah ilmu dan mengikuti suatu pendidikan, sering kali terkendala jarak, ruang dan waktu. Terlebih bagi yang sudah memasuki dunia kerja, harus pandai berstrategi waktu. Padahal, siapa pun berhak menempuh dan mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Undang Undang Dasar 1945 pun