Langsung ke konten utama

Cuaca makin Panas, Bencana Banjir Semakin Sering, Yuk Awali dengan Langkah Bijak Untuk Bumi

 

Perubahan iklim dapat terjadi oleh aktivitas manusia (foto:dok.windhu)

“Panas banget nggak sih,” tanya saya sambil mengayunkan kipas ke atas dan ke bawah tubuh pada orang rumah. Lebih segar saat angin berhembus. Saat siang hari datang, keringat meluncur turun dari dahi. Kaus oblong yang digunakan perlahan basah keringat.

Kalau sudah panas begini, kipas angin yang menyala berputar pun terasa kurang. Melirik cari tahu suhu saat ini dari smartphone, tertulis suhu sekitar 31 derajat celcius tapi terasa seperti 37 derajat celcius  

Cuaca di Jakarta tempat tinggal saya, kadang tak menentu. Panas menyengat siang hari bolong yang bisa membakar telapak kaki telanjang, bisa tiba-tiba saja langit bisa langsung berubah menjadi muram dan mulai menghitam warnanya.

Lalu perlahan, gerimis pun turun. Butiran kecil air hujan tak jarang kemudian berubah menjadi deras. Kalau hujannya kelewat deras, sebentar saja terjadi genangan. Bisa-bisa beberapa daerah, terutama yang tinggal dekat dengan kali kebanjiran.

Tentu saja, baik kondisi panas menyengat maupun banjir yang datang melanda sama-sama dikeluhkan oleh manusia yang tinggal di bumi. Kondisi cepat bergantinya cuaca ini salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim.

Ilustrasi Perubahan Iklim (dlhbuleleng)


Apa itu perubahan iklim? Dikutip dari situs http://ditjenppi.menlhk.go.id/, perubahan Iklim adalah perubahan signifikan kepada iklim, suhu udara dan curah hujan mulai dari dasawarsa sampai jutaan tahun.

Perubahan iklim terjadi karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida dan gas-gas lainnya di atmosfer yang menyebabkan efek gas rumah kaca. Perubahan iklim sebenarnya bukan suatu yang baru.

Iklim global kala itu berubah karena adanya peristiwa alam.Misalnya saja akibat letusan gunung berapi.Sayangnya, saat ini perubahan iklim juga terjadi akibat dari aktivitas yang dijalankan oleh manusia.

Perubahan iklim dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas air (foto:menlhk.go.id)


Kegiatan yang dilakukan manusia kerap meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca. Pemanasan global/ efek gas rumah kaca muncul dari aktivitas manusia yang mengeluarkan emisi kemudian memicu pencemaran.

Salah satu contohnya adalah setiap hari manusia mengeluarkan emisi atau disebut juga gas buang sebagai hasil pembakaran bahan bakar yang berasal dari fosil seperti minyak, gas alam ataupun batubara.

Akibatnya, suhu pun meningkat. Nah jika membicarakan perubahan iklim, dampaknya sangat mengerikan bagi umat manusia sendiri. Bencana alam akibat ulah manusia itu bisa terjadi dimana-mana. Kesehatan manusia juga bisa berdampak.

Es di kutub bisa mencair sehingga menimbulkan naiknya permukaan air laut,  gelombang panas terjadi dan bisa mengakibatkan kebakaran hutan. Ekosistem laut  pun tak aman karena dapat menjadi rusak akibat air laut memanas terkait pergeseran cuaca.

Nggak Cuma itu, lho! Perubahan iklim dapat mengakibatkan kekeringan, gagal panen karena musim hujan yang kini datangnya tidak menentu. Terjadi erosi garis pantai sampai seringnya banjir di permukiman warga.

Contoh wilayah yang terkena dampak langsung dariperubahan iklim adalah pada daerah pesisir terjadi kenaikan tinggi muka laut yang ujungnya kemudian dapat menimbulkan banjir pantai lebih sering dan erosi pantai.


Lebih baik gunakan kendaraan umum (dok.windhu)

Selain meningkatkan temperatur bumi, perubahan iklim juga menyebabkan kualitas dan kuantitas air menurun. Jika di Jakarta tenpat tinggal saya yang terasa panas,gagal panen akibat kekeringan  dapat terjadi di suatu daerah. Contohnya di Gunung Slamet,Jawa Tengah. 

Kisah sedih mengenai kampung dollar dapat menjadi contoh dari perubahan iklim. Sebuah Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang dulunya makmur kini ditinggalkan.

Julukan kampung dolar muncul karena para petambak bisa menjadi jutawan. Saat ini, pengikisan garis pantai atau abrasi  oleh ombak telah menyebabkan orang tak lagi ingin tinggal disitu.

Mata pencaharian penduduk pun hilang, rumah-rumah rusak diterjang gelombang pasang air laut. Jarak permukiman dengan laut menjadi semakin dekat. Secara pasti, semua berubah menjadi laut. Banjir rob datang menggenangi. 

Lalu apa yang harus dilakukan?

Sebagai manusia yang hidup dan tinggal di bumi, sudah sewajarnya berbuat sesuatu supaya tidak terjadi perubahan iklim, yang bisa merusak bumi. Perubahan iklim bisa dihindari jika penyebabnya timbul dari aktivitas manusia.

Nah langkah yang akan saya lakukan untukmu bumiku adalah dengan mengurangi efek rumah kaca.   Tentu saja mengurangi emisi karbon sangat penting karena bisa menimbulkan pemanasan global yang ujungnya justru meningkatkan suhu di bumi.

Sebisa mungkin, saya akan lebih memilih menggunakan transportasi publik ketimbang kesana kemari menggunakan kendaraan pribadi.

Menanam tumbuhan/pohon di rumah (dok.windhu)


Langkah lainnya adalah dengan melakukan penanaman pohon dan tumbuhan yang bisa menyerap banyak Co2dan melepaskan O2. Dengan demikian, cuaca akan lebih stabil dan tidak meningkat suhunya. Nggak perlu jauh-jauh, saya cukup mengawalinya dari rumah sendiri.  

Oh ya,seringkali juga orang mencari praktisnya saja untuk mengatasi sampah yang dihasilkan. Dengan gampangnya, orang membakar beraneka sampah yang dapat memicu timbulnya pencemaran udara, yang ujungnya nanti dapat meningkatkan efek rumah kaca.

Langkah termudah yang bisa dilakukan di rumah adalah dengan melakukan pemilahan sampah di rumah, baik yang organik dan anorganik. Dengan demikian pengolahannya pun bisa lebih jelas, mulai dari pembuatan pupuk ataupun membuat daur ulang dari barang bekas. Bisa jadi kerajinan yang menarik, lho!

Saya pun membiasakan diri untuk tidak terlalu boros menggunakan tissue karena bersumber dari penebangan pohon. Tidak ada salahnya menggunakan sapu tangan. Saya juga harus lebih hemat energy. Contohnya, jika tidk digunakan lagi, lampu-lampu di ruangan dimatikan.

***

Perubahan iklim tidak terjadi dalam kurun waktu yang sangat cepat dan biasanya jangka panjang.Untuk itu mencegah terjadinya perubahan yang dapat membuat bumi terganggu oleh aktivitas manusia bisa dilakukan.

Ingat lho, perubahan iklim tidak hanya ditimbulkan oleh alam saja. Saat ini, di zaman sekarang ini, jutru aktivitas manusia yang berlebihan lah sebagai pemicunya. Tidak ada langkah lain bagi saya dan semua masyarakat, yuk lakukan langkah bijak #UntukmuBumiku dengan menjadi #TeamUpforImpact. Pasti bisa!  

 

Referensi :

1. http://ditjenppi.menlhk.go.id/

2. https://www.liputan6.com/global/read/4861065/riset-2021-jadi-tahun-terpanas-ke-6-dalam-sejarah-dampak-perubahan-iklim

3.https://sains.kompas.com/read/2013/04/01/11290330/~Sains~Global%20Warming?page=all

4. https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-01705774/media-asing-soroti-abrasi-di-bekasi-warga-suatu-saat-desa-saya-menyatu-dengan-laut?page=2

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minggu Pagi di Aksi #TolakPenyalahgunaanObat Car Free Day

MATA saya menatap kemasan kotak bertuliskan Dextromethorphan yang ada di meja BPOM. Di atas meja itu terdapat sejumlah obat-obatan lain bertuliskan warning, yang berarti peringatan. Ingin tahu saya memegangnya. Membaca kotak luar kemasan obat itu.  “Ini obat apa?” tanya saya. Adi, petugas BPOM itu memperlihatkan isi kotak kemasan. Menurutnya, obat Dextromethorpan sudah ditarik dari pasaran. Sudah tidak digunakan lagi karena dapat disalahgunakan oleh pemakainya. Dextromethorpan yang di kotak kemasannya tertera generik dan terdiri dari 10 blister ini masuk dalam kategori daftar G. Banyak yang menyalahgunakannya untuk mendapatkan efek melayang (fly). Fly? Pikiran saya langsung teringat kepada peristiwa penyalahgunaan obat yang menghebohkan negeri ini satu bulan lalu di Kendari, Sulawesi Tenggara. Korbannya yang anak-anak masih pelajar dan mahasiswa ini. Pertengahan September 2017, semua terkaget-kaget dengan kabar yang langsung menjadi topik pembicaraan

PopBox, Solusi Anti Repot Untuk Kirim, Titip, dan Ambil Barang via Loker

Pernah lihat lemari loker seperti ini? Smart locker yang disebut PopBox saat ini berjumlah 300 buah, yang tersebar di pusat perbelanjaan, apartemen, spbu, dan perkantoran, fungsinya untuk kirim, titip, dan ambil barang (dok.windhu) Waktu mulai merambat sore. Sudah memasuki pukul 17.00.   Saya memandang ke bawah dari balik kaca di lantai 11 Ciputra World, Lotte Avenue, Jl. Dr Satrio, Jakarta Selatan. Jalan terlihat dipadati mobil dan motor yang bergerak sangat lambat, termasuk di jalan layang. Cuaca pun berubah gelap   pertanda sebentar lagi hujan.     “Dilihat dari atas, mobil-mobil banyak ini seperti mainan, ya?” kata Sasi, salah seorang pengusaha batik muda asal Semarang, Jawa Tengah, yang ikut berpameran di ajang pertemuan perempuan yang diselenggarakan selama dua hari, yang saya ikuti. PopBox yang ada di pusat perbelanjaan Lotte Shopping Avenue (dok.windhu) Saya tersenyum. Kelihatannya begitu kalau dilihat. Mobil jelas terlihat kecil dan menari

Go-Box, Solusi Pindahan Nggak Pakai Repot

Go-Box, jasa pindahan rumah yang memudahkan (dok.www.go-jek.com) SENYUM mengembang dari wajah Ani, saat sudah pasti akan segera pindah rumah. Maklum, menjadi kontraktor alias orang yang mengontrak selama ini cukup melelahkan. Mimpi tinggal secara tenang di rumah milik sendiri menjadi kenyataan. Di rumah baru, segala sesuatunya pasti lebih tenang. Apalagi setelah menikah 5 tahun. Memang, bukanlah rumah besar. Punya dua kamar tidur, dengan ruang tamu, ruang makan, dapur, dan kamar mandi. Sedikit halaman kecil buat menanam tumbuhan ataupun bunga. Sudah pasti membahagiakan.   Lokasi rumah baru di wilayah Gunung Putri, Bogor. Selama ini, tinggal di Pluit, pada lokasi cukup padat dan nyaris tidak memiliki halaman. Ah, betapa menyenangkan, pikir Ani. Segera, semua barang yang ada di rumah pun dikemas. Packing ini dan itu. Tidak ada yang boleh tertinggal karena sebenarnya tidak banyak juga barang yang dibeli. Pertimbangannya saat itu, khawatir repot jika akan pindahan