Langsung ke konten utama

Yuk Imunisasi, Bawa Generasi Masa Depan Selalu Sehat dan Menjadi Terbaik

Petugas meneteskan imunisasi polio pada anak di Aceh ( gambar : Kompas.Com) 


 

Seorang anak berusia tujuh tahun dua bulan di Kabupaten Pidie, Aceh, mengalami polio dan  kelumpuhan kaki pada November 2022.  Diawali dengan demam, lalu terjadi pengecilan di bagian otot paha dan betis kiri. Anak ini  tidak memiliki riwayat imunisasi. Selain tidak memiliki riwayat perjalanan kontak dengan pelaku perjalanan.

Berita mengenai ditemukannya kasus polio di wilayah Aceh itu cukup membuat terhenyak. Masih ada polio hingga saat ini? Suatu hal yang sangat mengejutkan. Bukankah Indonesia sudah dinyatakan bebas polio? Kenapa di zaman digital ini masih ada poliio di Indonesia.

Masih berdasarkan pemberitaan, ternyata anak itu tidak pernah mendapatkan vaksin polio. KLB alias Kejadian Luar Biasa polio ini memang mengejutkan. Sebab, penyakit ini dapat menimbulkan kelumpuhan. Suatu hal yang sangat tidak diinginkan bagi siapapun.

Bahkan, pada awal abad ke-20, polio adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti di negara-negara industri, melumpuhkan ratusan ribu anak setiap tahun. Aktivitas orang dengan polio akan berbeda dengan orang normal. Hal yang lebih mengejutkan lagi, ternyata KLB juga terjadi di Sumatera Utara dan Bandung.

Ya, beberapa tahun terakhir, banyak anak yang tidak menjalani imunisasi sehingga memungkinkan risiko terkena penyakit lebih besar. Disampaikan PBB, sekitar 67 juta anak di seluruh dunia terganggung vaksin rutinnya antara periode 2019-2021 karena lockdown dan gangguan perawatan kesehatan akibat pandemi Covid-19.

Beragam hal yang bisa membuat orang tua menunda untuk memberikan imunisasi kepada anak. Dari youtube Kay and Kent disebutkan jika anaknya memang tidak mendapatkan imunisasi sesuai dengan jadwal karena virus covid yang sedang mewabah dan penyebarannya sedang tinggi di wilayahnya.

Kondisi itu membuat kekhawatiran orang tua jika justru terjadi sesuatu nantinya pada anak. Padahal, pemberian imunisasi sangat penting bagi anak. Selain itu, tahapan imunisasi untuk anak harus dapat diselesaikan sebelum anak menjadi dewasa.

Ternyata, jumlah orang tiua yang merasa anaknya juga terlambat atau tertinggal diberi vaksin, ikut memberikan komen di youtube tersebut untuk bertanya.

Kenapa Imunisasi Penting?

Kenapa Imunisasi penting? Mengapa kita memerlukan vaksin? Itu pertanyaan yang mengemuka. Dr. Sulistya Widada, Direktorat Pengelolaan Imunisasi, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI menjelaskan, imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Ada dua jenis imunisasi, yakni imunisasi program dan imunisasi pilihan. Imunisasi program yakni imunisasi yang diwajibkan kepada seseorang sebagai bagian dari masyarakat dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi pilihan  adalah Imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dari pemyakit tertentu.

Imunisasi (sumber foto: Kompas.com)


Landasan Hukum Imunisasi Kuat,  Imunisasi Hak Anak

Landasan hukum imunisasi sangat kuat. Pada UUD 1945 Pasal 28B ayat 2, Pasal 28 H ayat 1, UU Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014. UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 secara tegas meyatakan setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi. Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak.

Disebut herd atau indirect atau population immunity (herd community=kekebalan komunitas), vaksin berguna untuk mencegah penyakit infeksi. Contohnya seperti  campak, polio, hepatitis B, TB, difteria, influenza, dll.  Terhindari dari P3DI atau Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

 Menurut Dr. dr. Raihan, Sp.A(K), daro KSM Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh/FK USK, jika sebagian besar masyarakat divaksinasi maka kemampuan patogen untuk menyebar sangat  terbatas dan kelompok yang tidak diimunisasi dengan sehat.

Disampaikan Secara Virtual pada Temu Blogger Dalam Rangka Pekan Imunisasi Dunia Kementerian Kesehatan, 21 Maret 202, dr Raihan menegaskan jika banyak masyarakat yang telah kebal, hal ini akan memutus penularan kepada kelompok yang tidak dapat diimunisasi, misalnya bayi kecil dan penderita imunokompromais.

Tujuan imunisasi  sendiri adalah upaya untuk mencapai eradikasi dan mengurangi penyakit infeksi berat yang menimbukan kematian dan kecacatan yang dapat menimbulkan cost saving dan cost-effective yang besar. Selain itu, mencegah kematian dan kecacatan yang diseba merupakan investasi masa depan.

Imunisasi Memutus Mata Rantai Penularan Penyakit

Imunisasi berguna untuk memutus rantai penularan, seseorang telah  diimunisasi, tidak menularkan penyakit, 80 %-95 %terhindar dari penyakit, cakupan di atas 89 %, memutuskan transmisi penyakit. Banyaknya orang yang tertular sangat tergantung dari bagaimana cara penyakit tersebut menular. Berapa besar suatu infeksi dapat menular kepada orang di sekitarnya

Apabila dalam suatu masyarakat jumlah anak yang diimunisasi sedikit maka penuyakit menular masih dapat menyebar melalui anak-anak yang tidak diimunisasi,Apabila dalam suatu masyarakat sebagian besar anak sudah mendapatkan imunisasi maka penyebaran penyakit menular dapat dikendalikan karena ada kekebalan komunitas.

Penyakit berbahaya, fatal, dan mematikan pada bayi dan anak yang bisa dicegah dengan imunisasi, yakni tuberkolusis, campak, polio, rubella (congenital rubella synd CRS), hepatitis,difteri, perttusis, pneumonia, tetanus anak,tetanus neontarum bayi, ensefalitis (radang otak), kanker serviks. Mengerikan sekali jika ini terjadi  pada anak-anak yang ada di sekitar kita.

Jangan Takut Imunisasi

Dina Muktiarti, Komnas PP KIPI memastikan Keamanan Vaksin merupakan Kesepakatan Global 2011. WHO dan partners mengembangkan dokumen strategi keamanan vaksin. Sudah ada The Global Vaccine Safety Blueprint. Dokumen yang  menetapkan indikator yang bertujuan untuk memastikan bahwa semua negara memiliki setidaknya kapasitas minimum untuk memastikan keamanan vaksin.

Semetara itu, tidak semua KIPI disebabkan oleh imunisasi. Reaksi yang terkait Kandungan Produk Vaksin (Vaccine Product- Related Reaction). Reaksi yang terkait cacat mutu vaksin (Vaccine quality defect-related reaction) Reaksi yang terkait kekeliruan prosedur imunisasi (Immunization error- related reaction), Reaksi kecemasan terkait imunisasi (Immunization anxiety-related reaction). Kejadian koinsiden (Coincidental event). 

Mendapatkan imunisasi merupakan hak setiap anak, termasuk pada anak dengan imunokompromais.Keamanan vaksin merupakan hal penting dalam menjamin kelangsungan program imunisasi, KIPI adalah suatu keadaan yang dapat terjadi pada semua vaksin, sebagian besar bersifat ringan dan dapat hilang tanpa/dengan pengobatan, Peran masyarakat dan berbagai instansi penting dalam upaya penanggulangan KIPI, Anak dengan imunokompromais penting untuk mendapatkan imunisasi dengan memperhatikan kondisi klinis dan regulasi yang ditetapkan.

Lindungi Diri, Keluarga, danMasyarakat dengan Imunisasi

Jadi, Ayo lindungi diri, keluarga, dan masyarakat dengan imunisasi Lengkap. Jangan ragu atau takut untuk melanjutkan imunisasi yang tertunda pada anak. Apalagi pandemi covid-19 sudah mereda.

Imunisasi memberikan kekebalan spesifik pada anak tanpa anak harus menderita sakit dahulu, memutus mata rantai penularan penyakit, mengurangi infeksi berat yang menimbulkan kecacatan dan kematian, dan investasi masa depan.

Sumber Tulisan :

1. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20221119/1841809/pemerintah-bergerak-cepat-tangani-kasus-polio-di-kabupaten-pidie/

2. https://www.kompas.com/tren/read/2022/11/20/063000265/kronologi-penemuan-kasus-polio-di-aceh-hingga-jadi-klb?page=all

3. PID Temu Blogger



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minggu Pagi di Aksi #TolakPenyalahgunaanObat Car Free Day

MATA saya menatap kemasan kotak bertuliskan Dextromethorphan yang ada di meja BPOM. Di atas meja itu terdapat sejumlah obat-obatan lain bertuliskan warning, yang berarti peringatan. Ingin tahu saya memegangnya. Membaca kotak luar kemasan obat itu.  “Ini obat apa?” tanya saya. Adi, petugas BPOM itu memperlihatkan isi kotak kemasan. Menurutnya, obat Dextromethorpan sudah ditarik dari pasaran. Sudah tidak digunakan lagi karena dapat disalahgunakan oleh pemakainya. Dextromethorpan yang di kotak kemasannya tertera generik dan terdiri dari 10 blister ini masuk dalam kategori daftar G. Banyak yang menyalahgunakannya untuk mendapatkan efek melayang (fly). Fly? Pikiran saya langsung teringat kepada peristiwa penyalahgunaan obat yang menghebohkan negeri ini satu bulan lalu di Kendari, Sulawesi Tenggara. Korbannya yang anak-anak masih pelajar dan mahasiswa ini. Pertengahan September 2017, semua terkaget-kaget dengan kabar yang langsung menjadi topik pembicaraan

PopBox, Solusi Anti Repot Untuk Kirim, Titip, dan Ambil Barang via Loker

Pernah lihat lemari loker seperti ini? Smart locker yang disebut PopBox saat ini berjumlah 300 buah, yang tersebar di pusat perbelanjaan, apartemen, spbu, dan perkantoran, fungsinya untuk kirim, titip, dan ambil barang (dok.windhu) Waktu mulai merambat sore. Sudah memasuki pukul 17.00.   Saya memandang ke bawah dari balik kaca di lantai 11 Ciputra World, Lotte Avenue, Jl. Dr Satrio, Jakarta Selatan. Jalan terlihat dipadati mobil dan motor yang bergerak sangat lambat, termasuk di jalan layang. Cuaca pun berubah gelap   pertanda sebentar lagi hujan.     “Dilihat dari atas, mobil-mobil banyak ini seperti mainan, ya?” kata Sasi, salah seorang pengusaha batik muda asal Semarang, Jawa Tengah, yang ikut berpameran di ajang pertemuan perempuan yang diselenggarakan selama dua hari, yang saya ikuti. PopBox yang ada di pusat perbelanjaan Lotte Shopping Avenue (dok.windhu) Saya tersenyum. Kelihatannya begitu kalau dilihat. Mobil jelas terlihat kecil dan menari

Go-Box, Solusi Pindahan Nggak Pakai Repot

Go-Box, jasa pindahan rumah yang memudahkan (dok.www.go-jek.com) SENYUM mengembang dari wajah Ani, saat sudah pasti akan segera pindah rumah. Maklum, menjadi kontraktor alias orang yang mengontrak selama ini cukup melelahkan. Mimpi tinggal secara tenang di rumah milik sendiri menjadi kenyataan. Di rumah baru, segala sesuatunya pasti lebih tenang. Apalagi setelah menikah 5 tahun. Memang, bukanlah rumah besar. Punya dua kamar tidur, dengan ruang tamu, ruang makan, dapur, dan kamar mandi. Sedikit halaman kecil buat menanam tumbuhan ataupun bunga. Sudah pasti membahagiakan.   Lokasi rumah baru di wilayah Gunung Putri, Bogor. Selama ini, tinggal di Pluit, pada lokasi cukup padat dan nyaris tidak memiliki halaman. Ah, betapa menyenangkan, pikir Ani. Segera, semua barang yang ada di rumah pun dikemas. Packing ini dan itu. Tidak ada yang boleh tertinggal karena sebenarnya tidak banyak juga barang yang dibeli. Pertimbangannya saat itu, khawatir repot jika akan pindahan