Langsung ke konten utama

CV Anugrah Jaya Mandiri, Komitmen dan Konsistensi Berkembang UMKM Manufaktur Binaan YDBA

 

CV AJM
Agus Mulyana dan Tatang Atifin dari CV Anugrah Jaya Mandiri, UMKM dampingan YDBA (dok.windhu)


Mengembangkan sebuah Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) manufaktur perlu komitmen dan konsisten. Agus Mulyana, Direktur CV Anugerah Jaya Mandiri menyadari betul hal itu. Tak heran, UMKM manufaktur binaan YDBA dengan produk utama wire part bending component ini, mampu bertumbuh dari segi produksi, jumlah karyawan, hingga omset.


Sejumlah siswa sebuah SMK di Cibinong berpakaian seragam biru tampak sedang sibuk melakukan praktik kerja lapangan (PKL) di ruang produksi UMKM CV. Jaya Anugrah Mandiri, yang berlokasi di Jl Raya Sukahati Gg. H Kholid No.05, RT 003/RW.04, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Jemari tangan mereka yang berbalut sarung tangan sibuk dengan wire atau part lainnya yang akan menjadi bagian dari kendaraan bermotor. Di dekat mereka, karyawan-karyawan CV Anugrah Jaya Mandiri (AJM) yang mengenakan baju seragam abu-abu fokus sesuai dengan bidang kerja produksi. Senin 30 September 2024, seperti hari biasanya, mereka bekerja sejak pukul 8.00.

AJM9
Agus Mulyana CV AJM (dok.windhu) 


“Disini karyawannya 80 % warga sekitar,” kata Agus.

Sisanya, 20 % di antaranya tenaga dengan keahlian spesifik dan jabatan lebih tinggi yang memang dibutuhkan dalam menjalankan usaha. Untuk karyawan bagian produksi merupakan laki-laki, sementara karyawan perempuan lebih berkutat dengan telepon dan komputer.

AJM
Ruang Produksi CV. AJM (dok.windhu)

Pagi itu, saya dan dua kawan melakukan kunjungan ke CV Jaya Mandiri, Cibinong. Agus Mulyana selaku Direktur Utama menyambut kedatangan dengan ramah didampingi dengan General Manager Tatang Arifin. Tak hanya berbincang mengenai perjalanan CV Anugrah Jaya Mandiri sebagai UMKM manufaktur binaan YDBA,  kami berkunjung ke bagian produksi.

Manajer Tatang Arifin memperkenalkan istilah Genba/gemba, yang berasal dari bahasa Jepang, yakni kunjungan lapangan dengan melihat langsung proses produksi sebenarnya di tempat yang dikerjakan. Ditemani Manajer produksi Achis, kami melihat bagian-bagian ruang kerja dan para pekerja di  CV  Anugrah Jaya Mandiri.

AJM9
Genba di CV. Anugrah Jaya Makmur (dok.windhu) 


Awalnya Bermodal Pinjaman

Sebagai Direktur sekaligus pendiri CV Anugrah Jaya Mandiri, Agus Mulyana selalu ingat perjalanan usaha manufaktur yang dilakukannya tak selalu mulus. Awalnya hanya di atas lahan berukuran 4 m x 5 m. Tepat berada di atas septic tank dengan kondisi yang kurang layak dengan atap bocor dan lantai tidak berpelur.

AJM1
Ruang Kerja CV. Augrah Jaya Mandiri (dok.windhu)

Karyawannya saat itu berjumlah tiga orang. Agus tidak punya pengalaman manufaktur karena berlatar belakang pekerjaan dunia restauran. Tahun 2010, hatinya bertekad bulat untuk ikut mengembangkan usaha dan melegalitas badan usaha Anugrah Spring milik Cucun Sukmaja, mertuanya, bersama Tatang Arifin kakak iparnya dan Sandra Susanti, istrinya.

Untuk memenuhi order pertama yang membutuhkan modal Rp.200.000, Agus yang nekat banting setir kerja hanya punya Rp.50.000. Sisanya Rp.150.000 diperoleh dari pinjaman ibu mertuanya. Dengan modal itu, Agus pergi ke Glodok, Jakarta Barat untuk membeli spring dengan menggunakan kendaraan umum.

AJM12
Contoh part produksi CV. AJM (dok.windhu) 


Sempat merasa tidak sanggup jelang enam bulan pertama berakhir, senyum Agus merekah saat ada yang order pekerjaan usaha dua minggu sebelum akhir tahun. Karenanya, lelaki ini menandai masa krisis memulai usaha pada angka 6 bulan, 2 tahun, 5 tahun, 7 tahun, dan 10 tahun untuk selalu pantang menyerah dan kerja keras.

AJM3
CV AJM memperkerjakan warga sekitar (dok.windhu)

Agus sempat menerima perlakuan tak layak saat menawarkan produknya kepada salah srorang calon pembeli, yang menanggapi produknya dengan sentuhan kaki. Namun, dukungan keluarga menyemangatinya. Tuhan juga memberi kekuatannya. Pada tahun 2012 secara resmi CV. Anugrah Jaya Mandiri. Tahun 2013 mulai bisa  menyewa tempat.

Seiring dengan mulai bertambahnya order dan  ISO 9001:2015 yang terpenuhi. Agus mulai membeli mesin baru pada tahun 2014  untuk memperbesar jumlah produksi yang tadinya hanya dilakukan secara manual. Meski usahanya semakin berkembang,, Agus merasa tetap perlu mengembangkan usahanya dan ingin menjadi bagian dari Astra.

AJM10
Lokasi Plant 2 CV AJM di Cibinong, Jawa Barat 


Berkembang  dan Lebih Percaya Diri dengan Binaan Astra

Sebagai pelaku UMKM, Agus sebenarnya sudah mendengar adanya pembinaan UMKM yang dilakukan oleh Astra melalui Yayasan Dana Bakti Astra (YDBA) sejak tahun 2010. Namun, Agus merasa malu, takut dan tidak percaya diri untuk mendaftar ke YDBA.

AJM
Papan nama YDBA di CV AJM (dok.windhu)


Pada tahun 2016, Agus memberanikan diri mendaftarkan CV Anugrah Jaya Mandiri  menjadi bagian UMKM YDBA. Sejak saat itu,mulai mengikuti banyak pelatihan,  seperti 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin). Selain juga Basic Mentality, marketing, dan pelatihan keuangan. Hampir tiap bulan pelatihan-pelatihan,” kata Agus.

Perjumpaan dengan Astra Ventura juga memungkinkan Agus untuk mendapatkan investasi sehingga mampu memiliki mesin CNC. Selain juga melakukan renovasi pabriknya yang kini memiliki mezanin untuk area checking. Seiring dengan tahun demi tahun berganti, UMKM manufaktur komponen motor berkembang dalam pendampingan YDBA terus tumbuh berkembang.




AJM7
CV AJM pemasok komponen kendaraan Honda Astra (dok.windhu) 


“Enaknya gini sama Astra.Sudah dilatih, dikasih networking,terus dibantu dan diarahkan. Omzet langsung melesat,” tukas Agus, yang tak menampik terbantu nama besar Astra.

Pada tahun 2018, status CV Anugrah Jaya Mandiri naik jadi pramandiri. Saat sedang membangun plant 2 di Cibinong, Bogor seluas 650 m2, pandemi menghantam Indonesia.

Meskipun memang terjadi penurunan usaha kala itu, UMKM manufaktur ini tetap mampu bertahan dengan dampingan YDBA yang menanyakan kondisi. Bahkan tetap bisa membayar tunjangan lebaran karyawan. Tahun 2021 malah meningkat status menjadi UMKM Mandiri.

AJM4
Salah seorang pekerja (dok.windhu)

Dari tiga orang karyawan pada tahun 2012, kini pada tahun 2024 CV Anugrah Jaya Mandiri punya dua plant, yakni plant 1 di Kalisari, Jakarta Timur dengan jumlah karyawan 19 orang dan plant 2 di Cibinong, Jawa Barat dengan jumlah karyawan 41 orang. Total karyawan berjumlah 60 orang.

Part yang dulunya maksimal 4 sekarang 150 jenis. Dulu customer satu atau dua sekarang berjumlah 15 pelanggan.Dari produksi awal yang hanya 100 pieces kini menjadi 3 juta pieces. Omset yang diperoleh pun bisa mencapai Rp.1 Milyar dalam sebulan. Kini, CV AJM juga sudah tier 2.

Pohon Rindang yang Menaungi, Kail yang Bukan Ikan

Saat datang ke lokasi plant 2 CV Anugrah Jaya Mandiri di Jl Sukahati, Cibinong, Bogor, papan penampang YDBA jelas terlihat berada di atas pintu sisi kanan dari pintu masuk ruangan kantor. Pintu itu terhubung dengan ruang produksi tempat karyawan berkerja.

AJM5
Saat saya berkunjung ke CV AJM (dok.windhu)

Sebaliknya, jika berkunjung ke Gallery YDBA yang terletak di Sunter, contoh produk wire kendaraan bermotor yang dihasilkan CV Anugerah Jaya Mandiri juga dipajang. Siapapun dengan jelas bisa melihatnya.  Hubungan antara UMKM dengan YDBA sebagai pendamping yang terjalin baik.

AJM8
Sub part frame body produksi Cav AJM di Gallery YDBA dilingkari merah (dok.windhu) 


Bagaimana bisa begitu? Menurut Ketua YDBA Rahmat Samulo, hal ini karena YDBA melakukan pendampingan yang bukan bersifat sekedar datang dan pergi. Astra melakukan pendampingan yang bersifat kontinyu dan memberikan perhatian pada perkembangan UMKM.

“Tugas YDBA pertama tentunya menjadikan Astra pohon yang rindang, kemudian membantu. Astra memberikan perhatian. Bukan hanya pada bisnsisnya saja,tetapi bagaimana bisa mengembangkan hal-hal yang menyangkut rakyat kecil,” tutur Rahmat.

Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) merupakan salah satu pelaksana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Astra International Tbk yang didirikan oleh founder Astra, William Soeryadjaya pada 2 Mei 1980.

AJM6
Hasil produksi CV AJM (dok.windhuO


YDBA merupakan perwujudan cita-cita Astra “Sejahtera Bersama Bangsa” serta sebagai bentuk komitmen Astra untuk berperan serta secara aktif dalam membangun bangsa, sejalan dengan butir pertama filosofi Astra, Catur Dharma, yaitu ”Menjadi Milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara.”

AJM11
"Memberikan Kail, Bukan Kain, " kata Rahmat Samulo, Ketua YDBA (dok.windhu) 


Dalam meningkatkan kapasitas UMKM binaan, YDBA mengadakan program pelatihan dan pendampingan yang disusun sesuai dengan kebutuhan industri. Pelatihan diadakan berbentuk kelas tatap muka maupun daring, yang bertujuan memberikan UMKM konsep dasar atas materi yang diberikan.

AJM6
Spanduk K3 di ruang produksi CV AJM (dok.windhu) 


Untuk menjamin materi dapat diimplementasikan di lapangan, YDBA mengadakan pendampingan, yaitu program bimbingan one-on-one di lokasi UMKM untuk topik tertentu. “Prinsipnya, memberikan kail bukan ikan,” tegas Rahmat.

***

Sebuah pesan terdengar masuk ke dalam ponsel. Undangan pelatihan yang diterima dari Astra diperlihatkan kepada saya dan kawan-kawan. Terus belajar melalui pelatihan terus dilakukan oleh CV. Anugrah Jaya Mandiri. Agus Mulyana selaku Direktur Utama sekaligus pendiri merasakan kontribusi pendampingan Astra melalui YDBA secara langsung.

AJM7
Spanduk 5 R di produksi CV AJM (dok.windhu) 

Contohnya dengan lebih menerapkan 5 R  (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin)dalam pendampingan Astra yang mampu membuat kerja menjadi lebih efektif dan efisien. Efisiensi membuat omset meningkat pesat. Kebersihan dan keteraturan di CV Anugrah Jaya Mandiri terlihat dari ruang tamu, ruang produksi, bahkan hingga toilet.

AJN13
Perluasan tempat usaha CV Anugrah Jaya Mandiri(dok.windhu) 


 Agus meyakini bisnis itu bukan cuma ilmu dunia yang sudah jelas. Ada ilmu langitnya. Misalnya, perbuatan baik dan bantuan yang diberikan untuk orang lain maka kebaikannya akan berbalik juga. Bisa membantu orang lain, selain diri sendiri. Dengan Dampingan YDBA, UMKM Anugrah Jaya Mandiri #SiapBeraksiUntukNegeri

“Membantu orang lain dengan memberi pekerjaan, dan membantu orang lain yang tidak ada hubungannya dengan saya, seperti membuat jalan dan memberi penerangan di lingkungan” ucap Agus.


---Jakarta, Oktober 2024----



Komentar

  1. Program pelatihan dan pembinaan seperti ini secara tidak langsung membuka peluang kerja bagi orang yang berkualitas dan punya skill mumpuni. Keren dan sukses selalu yaa

    BalasHapus
  2. Keren banget nih progam pelatihannya, YDBA juga melakukan program pendampingan yah.. apa yang dilakukan oleh CV Anugrah Jaya Mandiri untuk terus belajar dan dengan mendapatkan pendampingan oleh YDBA ini membuat makin berkualitas dan para pekerja nya semakin punya skill

    BalasHapus
  3. Keren banget pelatihan yg diselenggarakan oleh YDBA ini memberikan para pekerja skill yang berkualitas dan Bermanfaat banget

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung dan memberikan komentar positif demi kemajuan dan kenyamanan pembaca.

Postingan populer dari blog ini

PopBox, Solusi Anti Repot Untuk Kirim, Titip, dan Ambil Barang via Loker

Pernah lihat lemari loker seperti ini? Smart locker yang disebut PopBox saat ini berjumlah 300 buah, yang tersebar di pusat perbelanjaan, apartemen, spbu, dan perkantoran, fungsinya untuk kirim, titip, dan ambil barang (dok.windhu) Waktu mulai merambat sore. Sudah memasuki pukul 17.00.   Saya memandang ke bawah dari balik kaca di lantai 11 Ciputra World, Lotte Avenue, Jl. Dr Satrio, Jakarta Selatan. Jalan terlihat dipadati mobil dan motor yang bergerak sangat lambat, termasuk di jalan layang. Cuaca pun berubah gelap   pertanda sebentar lagi hujan.     “Dilihat dari atas, mobil-mobil banyak ini seperti mainan, ya?” kata Sasi, salah seorang pengusaha batik muda asal Semarang, Jawa Tengah, yang ikut berpameran di ajang pertemuan perempuan yang diselenggarakan selama dua hari, yang saya ikuti. PopBox yang ada di pusat perbelanjaan Lotte Shopping Avenue (dok.windhu) Saya tersenyum. Kelihatannya begitu kalau dilihat. Mobil jelas t...

Minggu Pagi di Aksi #TolakPenyalahgunaanObat Car Free Day

MATA saya menatap kemasan kotak bertuliskan Dextromethorphan yang ada di meja BPOM. Di atas meja itu terdapat sejumlah obat-obatan lain bertuliskan warning, yang berarti peringatan. Ingin tahu saya memegangnya. Membaca kotak luar kemasan obat itu.  “Ini obat apa?” tanya saya. Adi, petugas BPOM itu memperlihatkan isi kotak kemasan. Menurutnya, obat Dextromethorpan sudah ditarik dari pasaran. Sudah tidak digunakan lagi karena dapat disalahgunakan oleh pemakainya. Dextromethorpan yang di kotak kemasannya tertera generik dan terdiri dari 10 blister ini masuk dalam kategori daftar G. Banyak yang menyalahgunakannya untuk mendapatkan efek melayang (fly). Fly? Pikiran saya langsung teringat kepada peristiwa penyalahgunaan obat yang menghebohkan negeri ini satu bulan lalu di Kendari, Sulawesi Tenggara. Korbannya yang anak-anak masih pelajar dan mahasiswa ini. Pertengahan September 2017, semua terkaget-kaget dengan kabar yang langsung menjadi topik pembica...

Go-Box, Solusi Pindahan Nggak Pakai Repot

Go-Box, jasa pindahan rumah yang memudahkan (dok.www.go-jek.com) SENYUM mengembang dari wajah Ani, saat sudah pasti akan segera pindah rumah. Maklum, menjadi kontraktor alias orang yang mengontrak selama ini cukup melelahkan. Mimpi tinggal secara tenang di rumah milik sendiri menjadi kenyataan. Di rumah baru, segala sesuatunya pasti lebih tenang. Apalagi setelah menikah 5 tahun. Memang, bukanlah rumah besar. Punya dua kamar tidur, dengan ruang tamu, ruang makan, dapur, dan kamar mandi. Sedikit halaman kecil buat menanam tumbuhan ataupun bunga. Sudah pasti membahagiakan.   Lokasi rumah baru di wilayah Gunung Putri, Bogor. Selama ini, tinggal di Pluit, pada lokasi cukup padat dan nyaris tidak memiliki halaman. Ah, betapa menyenangkan, pikir Ani. Segera, semua barang yang ada di rumah pun dikemas. Packing ini dan itu. Tidak ada yang boleh tertinggal karena sebenarnya tidak banyak juga barang yang dibeli. Pertimbangannya saat itu, khawatir repot jika akan pind...