Berkat Bersama Menjaga Lingkungan, KBA Pekayon Berkarya Kewirausahaan Hijau Berkelanjutan Bernilai Ekonomi
Ibu Siti Nur, Penggiat ecoprint dan lingkungan KBA Pekayon menggunakan kerudung Ecoprint (dok. windhu) |
Bekasi boleh saja dijuluki sebagai planet lain karena suhu udaranya yang termasuk jajaran terpanas di wilayah Jawa Barat, bahkan di Indonesia. Namun, memasuki wilayah Kampung Berseri Astra (KBA) Pekayon, kesegaran dari tumbuhan hijau yang berada di sepanjang perumahan meneduhkan.Terlebih, jika melihat kewirausahaan berbasis penghijauan yang dijalankan warga.
Jemari tangan Siti Nur Muthmainah merapikan kesesuaian letak kerudung ecoprint bercorak ragam daun. Warna kuning kain segi empat berpadu warna coklat daun serasi dengan warna pakaian gamis yang digunakannya siang itu. Perempuan itu tersenyum.
“Itu belum kering banget. Nanti kalau kainnya semakin kering, akan semakin bagus warnanya. Semakin jelas warna yang muncul,” kata Lusi, salah seorang ibu yang melihatnya.
Kerudung ecoprint KBA Pekayon bagian belakang )dok.windhu) |
Rabu 6 November 2024, sejumlah perempuan melakukan aktivitas rutin setiap Rabu pembuatan ecoprint di rumah Ecoprint KBA Pekayon, yang berada di area Kantor RW 10 Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Jawa Barat.
Cuaca yang mulai panas jelang pukul 10.00 WIB saat perjalanan dari stasiun LRT KBA Pekayon semakin terasa lebih adem saat tiba di rumah ecoprint. Pukul 10.30, usai memasak dan melakukan pekerjaan rumah tangga, para ibu dari berbagai RW yang tergabung dalam KBA Pekayon berkumpul.
Teduhnya Rumah Ecoprint KBA Pekayon (dok.windhu) |
Masing-masing membawa berbagai jenis dedaunan. Mereka akan membuat ecoprint di atas helai kain paris yang biasa digunakan untuk kerudung/jilbab, Sehelai kain paris ukuran 115x115 cm yang sudah melalui proses mordan (menghilangkan kotoran agar pewarnaan dapat masuk ke serat kain) dibentangkan di ubin putih.
Beberapa ibu lainnya mengelap helai-helai daun untuk ecoprint agar terhindar dari getah dan kotoran yang menempel.Satu persatu jari jemari tangan kemudian meletakkan daun-daun yang sudah dibersihkan secara bergantian. Tak hanya jenis.
Menata daun yang sudah dibersihkan di kain kerudung paris (dok.windhu) |
Bentuk dan ukuran masing-masing berbeda. Persaman daun-daun yang digunakan hanyalah pada pigmen warna alami untuk ecoprint. Beberapa daun yang digunakan pagi itu, antara lain daun ketepeng, daun jati, daun murbai, daun kelengkeng, daun legundi, daun kenikir, daun lanang, dan daun betadin.
Setelah proses peletakan daun beraneka jenis, corak, dan ukuran selesai, kain pun ditutupi plastik hitam sebelum digulung dan diikat kuat sehingga menyerupai lontong. Proses selanjutnya adalah dengan mengukus minimal dua jam sebelum akhirnya diangkat dan ikatan gulungannya.
Kain ecoprint dikukus dua jam (dok.windhu) |
Kain yang sudah dikukus dan masih basah dibersihkan dari daun-daunan yang melekat. Lalu dijemur hingga kering. Momen ‘pembukaan lontong’, yang telah dikukus menjadi momen yang paling ditunggu oleh para ibu-ibu pembuat ecoprint. Wangi daun tercium. Jadi nggak, ya?
Menurut Lala Gozali, penggerak Ecoprint Kampung Berseri Astra (KBA) Pekayon, hasil suatu ecoprint baru akan terlihat setelah ikatan dibuka. Bentuk dan warna cetak daun yang timbul. Bleber atau tidaknya warna. Berhasil atau gagalnya suatu ecoprint yang diharapkan sejak awal.
Lala Gozali, penggerak/penggiat lingkungan dan ecoprint KBA Pekayon (dok.windhu) |
Ada lima kain kerudung paris yang dibuat pagi itu.Seperti apapun hasilnya, ecoprint yang dibuat tak akan sama dengan ecoprint antar satu kain dengan dan kain lainnya. Ada keunikan dan keeksklusifan. Ecoprint dipopulerkan oleh seniman kain India Flint dari Australia. Ecoprint yang menggunakan pewarna alami dari daun dan bunga ini berkembang sejak tahun 2016 di Indonesia dan turut melanda Bekasi.
Dari Penghijauan, Kewirausahaan Ecoprint, Hingga Kampung Wisata Edukasi Lingkungan
Ecoprint telah ditekuni dan memberi kebahagiaan warga KBA Pekayon selama dua tahun terakhir. Namun sebelum itu, kegiatan awalnya adalah penghijauan. KBA Pekayon berlokasi di Kelurahan Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, mempunyai luas area 17 hektar.
KBA Pekayon sekaligus Kampung Proklim (dok.windhu) |
KBA Pekayon juga merupakan Kampung Proklim, yaitu gerakan kampung berskala nasional untuk mengendalikan perubahan iklim dan menurunkan emisi gas kaca sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 84 tahun 2016 tentang Program Kampung Iklim.
Penanda lokasi kegiatan lingkungan KBA Pekayon (dok.windhu) |
Menurut Lala Gozali, penggerak KBA Pekayon, sejak awal empat RW perumahan yang lokasinya berdampingan ini sudah sering melakukan kegiatan bersama. Ibu-ibu yang kerap bertemu dan berkegiatan di Masjid Darussalam menjadi cikal dari terbentuknya gerakan peduli lingkungan (GPL).
Perjumpaan dengan seorang perempuan penggiat lingkungan asal Jakarta, yang sering mendapatkan penghargaan lingkungan pada tahun 2000-an membuat para ibu tertarik untuk membuat lingkungan tempat tinggal hijau dan indah.
Rumah Bibit dan Hidroponik KBA Pekayon (dok.windhu) |
Kepedulian lingkungan semakin tumbuh saat ada yang melakukan penelitian dan membuat pelatihan lingkungan di Pekayon. Semangat bergerak untuk penghijauan lingkungan bertambah kuat saat program CSR Astra hadir di Pekayon tahun 2015. Terbentuklah KBA Pekayon dengan cakupan 4 RW, yakni RW 08, RW.09, RW.10, dan RW.11.
Menurut Ketua KBA Pekayon Eko Purwanto, ada kesamaan misi dengan Astra, yakni untuk memberdayakan masyarakat di bidang lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Melalui program KBA, masyarakat dan perusahaan dapat berkolaborasi untuk bersama mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif. Dengan demikian, kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung Berseri Astra.
Kampung Berseri Astra (KBA) Pekayon (dok.windhu) |
Kampung Berseri Astra merupakan program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan dan Kesehatan.
Pendampingan berupa beragam pelatihan, motivasi, berbagai kompetisi, hingga tantangan untuk naik kelas, membuat KBA Pekayon semakin berkembang. Beragam prestasi pun diraih. Pada tahun 2018 sampai tahun 2020, RW.11 yang semula mendapatkan predikat Proklim Utama, berhasil mencapai penghargaan level tertinggi dalam kegiatan proklim dengan predikat Lestari pada tahun 2022. Suatu prestasi prestise bidang lingkungan.
Ketua KBA Pekayon Eko Purwanto (dok.windhu) |
Di sisi lain, kegiatan KBA Pekayon tak terbatas hanya penghijauan. KBA Pekayon memiliki visi menjadi Kampung Wisata Edukasi Lingkungan pada tahun 2027. Nantinya akan menjadi wilayah yang mampu mengedukasi masyarakat luas tentang aksi-aksi adaptasi dan mitigasi perubaan iklim, serta peningkatan literasi mengenai isu perubahan iklim.
Dari kegiatan penghijauan dan kesehatan, yakni pengolahan sampah, bank sampah, ada hidroponik, rumah kompos, rumah bibit, hingga kemudian merambah kegiatan kewirausahaan ecoprint, pembuatan ecoenzym, serta pengolahan minyak jelantah untuk lilin aroma terapi dan sabun.
Untuk kegiatan pendidikan, KBA Pekayon memiliki Manca alias Taman Bacaan yang sebagian pengunjungnya berasal RW. 26. Sejumlah anak-anak berprestasi namun mengalami kendala biaya atau dhuafa, mendapatkan bantuan beasiswa Kaiswara dari Astra untuk melanjutkan pendidikan.
Rumah Ecoprint Pekayon jadi unggulan (dok.windhu) |
Konsistensi dan Guyub Jadi Tantangan
Pencapaian
terhadap suatu prestasi bukanlah suatu titik akhir. Namun, justru menjadi awal
untuk menularkan lagi keberhasilan yang diraih untuk keberlanjutan. Harus siap
dan mampu untuk menjadi contoh yang dapat memberikan jalan pihak lain juga turut
berkembang dan naik kelas.
Baik Ketua KBA Pekayon Eko Purwanto dan Penggerak Ecoprint KBA Pekayon Lala Gozali, menyadari hal itu. “Yang susah adalah konsistensi. Jaga semangat itu,” ucap Eko.
Suatu hal tidak mudah karena yang harus diperjuangkan adalah menggerakkan masyarakat. Sebuah kerjaan bersama untuk rukun bersama. Kebersamaan menjadi kunci. Berkarya bersama yang baik muncul dari kegiatan yang terselenggara rutin. Kolaborasi dengan berbagai pihak juga harus dilakukan agar bisa semakin berkembang. Apalagi, KBA Pekayon terdiri atas 4 RW.
Keguyuban ibu penggiat kegiatan KBA Pekayon (dok.windhu) |
Lala Gozali menjadi lokomotif kegiatan bersama local champion Siti Nurul dan tim inti KBA Pekayon dan proklim. Saat kegiatan rutin pembuatan ecoprint 6 November 2024, para ibu tampak guyub. Ada ibu Lala, Lusi, Yanti (RW.11) ibu Nur (Rw.08) dan ibu Tuti (Rw.08) Di sela-sela menunggu kain ecoprint yang dikukus selama dua jam, mereka makan bersama dengan bekal yang dibawa dari masing-masing rumah.
KBA dan Proklim Pekayon kini menjadi rekomendasi kunjungan sehingga punya kewajiban untuk menularkan ke berbagai pihak bagaimana bisa tumbuh, sedangkan yang lain belum tentu. Banyak tamu luar daerah yang berkoordinasi dengan kementerian lingkungan hidup dan menjadikan sebagai percontohan.
Kaderisasi pun dijalankan dengan memperluas keterlibatan para bapak dan generasi Z. Harus ada yang meneruskan mengganti yang mulai sepuh, kata Eko. Terus meningkatkan kapasitas dan kemampuan. Cara manual ditingkatkan dengan langkah digitalisasi.
Kompos KBA Pekayon (dok.windhu) |
KBA Pekayon melakukan inovasi membangun literasi sadar lingkungan melalui E-book. Bulan S Purwaningtyas, generasi Z yang melek teknologi dipercaya untuk memegang media sosial, seperti instagram dan website guna mengabarkan informasi kegiatan KBA sekaligus proklim.
KBA Bintang Lima, Sustainable Fashion, dan Pekayon Green Shop
Kampung
Berseri Astra (KBA) Pekayon mendapatkan apresiasi Bintang 5 dari Kampung Berseri Astra Mandiri pada 10 Oktober 2024 saat Rapat Kerja
Nasional (Rakernas) KBA 2024 yang diselenggarakan di gedung Astra.
Pada saat yang sama, usulan program KBA Pekayon sebagai KBA Mandiri guna pengadaan sarana dan prasarana untuk pengembangan galeri UMKM melalui Pekayon Green Shop telah terpilih. Dalam waktu dekat, KBA Pekayon akan membuka Pekayon Green Shop yang menjual berbagai produk hasil UMKM KBA Pekayon.
Fashion Show Ecoprint KBA Pekayon (dok. Lala Gozali) |
Saat ini, KBA Pekayon tidak hanya memproduksi kain Ecoprint, ada juga tas, pouch, serbet kain perca, minuman, aneka makanan ringan, syal, sabun eco enzyme, hingga lilin terapi. Satu hal yang ditekankan dari semuanya, kata Lala Gozali penggerak KBA adalah tetap pada misi bertanam ria. Penghijauan yang mempunyai nilai bonus ekonomis.
Terlebih, Green Life style atau gaya hidup berorientasi lingkungan kini semakin tren di kalangan masyarakat yang peduli dan prihatin terhadap kondisi keseimbangan lingkungan Pemanasan global dan polusi udara juga terasa langsung di wilayah perkotaan. Salah satunya Bekasi, Jawa Barat.
Produk UMKM KBA Pekayon (dok.windhu) |
Penghijauan mampu mengurangi polusi udara dan mencegah tebalnya gas CO2 di atmosfer yang menyumbang tertinggi panas bumi.Tampaknya perlu mengingat jika Europe's Copernicus Climate Change Service (C3S) memprediksi 2024 akan menjadi tahun dengan suhu terpanas sejak pencatatan kali pertama.
Saat ini, selain berfungsi sebagai penghijauan, KBA Pekayon yang terdiri atas 4 RW memiliki 40 jenis tanaman untuk ecoprint yang siap digunakan. Berkolaborasi dengan yayasan gerakan peduli lingkungan (GPL) Pekayon, dan Butik Gianti, KBA Pekayon memproduksi ecoprint berbasis penghijauan lingkungan.
Karya baju sustainable fashion telah diperagakan, salah satunya di Bekasi City Fashion Movement. KBA Pekayon juga membuka stand pameran Pasar bahagia, volume 2 di Pesanggrahan, Bintaro yang menampilkan berbagai produk UMKM KBA Pekayon. Selain juga untuk berjejaring sesama penggiat, berbagi pengalaman, serta meningkatkan kualitas dan pemasaran produk.
Hasil UMKM KBA Pekayon (dok.Windhu) |
KBA Pekayon pernah memproduksi kain ecoprint dijadikan souvenir tamu Astra dan mengirim uji coba Ke Philadhelpia berupa topi dan syal saat ada event festival. Tak lupa juga membuka jastip (jasa titipan). Produksi hasil kain ecoprint paling besar ukuran 1,5 m x 2m seharga Rp500.000 – Rp.700.000. Pashmina seharga Rp.200-300.000, jibab Rp.100.000-Rp.175.000.
Namun, berbagai program pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan dan ketrampilan tetap disiapkan untuk meningkatkan kualitas lingkungan, ekonomi, dan sosial tak dilupakan. Pelatihan ecoprint diberikan kepada yang menginginkan dengan biaya pengganti bahan-bahan praktiknya. Satelah satunya diselenggarakan rutin bertepatan pada hari ibu 22 Desember.
“Oksigennya, sehatnya, hijaunya, ekonominya, semuanya didapatkan,” kata Lala Gozali, penggerak ecoprint dan lingkungan KBA Pekayon dengan penuh semangat dan optimis.
******
Sumber
:
1. Kunjungan
lapangan
2.
Profil KBA Pekayon dan Media Sosial KBA Pekayon
3. "2024
Bakal Jadi Tahun Terpanas, Kenaikan Suhu Global Lebih dari 1,5 Derajat Celsius
untuk Kali Pertama", https://www.kompas.com/tren/read/2024/11/09/090000665/2024-bakal-jadi-tahun-terpanas-kenaikan-suhu-global-lebih-dari-1-5-derajat.
4. “Yuk
Membuat Ecoprint, Motif Kain dari Kain dan Bunga”, Nining Irianingsih, buku terbitan Gramedia
Pustaka Utama,tahun 2018.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung dan memberikan komentar positif demi kemajuan dan kenyamanan pembaca.