![]() |
UMKM binaan Astra peserta training ke Jepang (dok.dhu) |
Negeri
Matahari Terbit Jepang akan menjadi pengalaman berharga selamanya bagi sebanyak 14 orang dari 12 Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) Mandiri dan Pra Mandiri binaan Astra melalui YDBA (Yayasan
Dana Bhakti Astra), yang mengikuti program
Training The Program on Corporate Management for Indonesia (IDCM).
Selama 14 hari, yakni 15-28 Januari 2025, para UMKM manufaktur dan bengkel mendapatkan ilmu para ahli dari Jepang dengan didampingi interpreter berbahasa Indonesia.
Pelepasan simbolis terhadap 12 UMKM yang memperkaya ilmunya di Jepang dilakukan YDBA bersama AOTS Jakarta dan Himpunan Alumni AOTS Indonesia (HAAI), Senin, 13 Januari 2025 di Galeri YDBA Jakarta.
![]() |
Rahmat Samulo, Ketua Pengurus YDBA (dok.YDBA) |
Hadir dalam pelepasan tersebut, yaitu Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo, Sekretaris Pengurus YDBA Ema P. Prasetio, Bendahara Pengurus YDBA Agung K. Sampurno, General Manager AOTS Jakarta Mrs. Saito Kazuko, Wakil Ketua HAAI Robby Kambey dan salah satu Pemilik UMKM Bengkel binaan Astra melalui YDBA, Bengkel Prioritas Jaya AC, Yoyon Yuniarto yang telah mengikuti program IDCM pada tahun 2023.
Mentalitas Dasar Berwirausaha
Menurut Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo dalam sambutannya, sektor manufaktur memiliki nilai tambah yang luar biasa. Karenanya, hal pertama yang dikembangkan bagi UMKM adalah mentality-nya. Hal ini karena sektor manufaktur nantinya pasti selalu terkait dengan industri besar.
![]() |
General Manager PT AOTS Saito Kazuko (dok.YDBA) |
Dalam menjalankan pembinaan UMKM, Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) selalu berupaya membentuk ekosistem pengembangan UMKM dengan goal “Sejahtera Bersama Bangsa’’. Untuk dapat mencapai goal (tujuan) itu, Astra melalui YDBA berupaya mendorong para UMKM untuk bisa menerapkan mentalitas dasar dalam berwirausaha.
Apa saja mentalitas dasar berwirausaha itu? Yakni, memiliki semangat untuk berubah dengan mindset seorang pengusaha, memiliki semangat berbagi kepada para UMKM lainnya, memiliki komitmen dan konsistensi dalam menjalankan pembinaan serta menghasilkan produk yang ber-QCD (Quality, Cost & Delivery).
“UMKM yang kita bina ini harus levelnya,QCD-nya harus sesuai dengan industri besar. Nah itu nilai tambah. Mentality, mindset harus benar-benar sesuai dengan industri besar,” kata Rahmat Samulo.
![]() |
Wakil Ketua HAAI Rooby Kambey (dok.dhu) |
Nah, salah satu langkah YDBA adalah dengan mengikutsertakan para UMKM dalam berbagai program pembinaan, di antaranya program Training The Program on Corporate Management for Indonesia (IDCM) di Kansai Kenshu Center, Osaka, Jepang, bertujuan supaya para UMKM bisa memiliki mentalitas berwirausaha.
Program ini merupakan program yang diselenggarakan oleh The Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnerships (AOTS). Sebelumnya sebanyak 160 UMKM telah mengikuti program yang sama sejak tahun 2013.
Tema Carbon Neutral Sejalan SDGs
Pada tahun 2025, sebanyak 14 orang dari 12 UMKM Mandiri dan Pra Mandiri binaan Astra melalui YDBA mengikuti program Training IDCM bertema terkait Carbon Neutral. Hal yang tentu mendukung keberlangsungan bisnis saat ini yang sejalan dengan SDGs (Sustainable Development Goals).
![]() |
Pemakaian Jaket YDBA ke peserta training Jepang (dok.YDBA) |
Para UMKM diberikan pengetahuan mengenai Decarbonized Society, Marketing Strategy, 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) & Kaizen, Inisiatif dan Penerapan Carbon Neutral di Jepang.
Tak hanya sekedar In Class Training di Kansai Kenshu Center, Osaka, UMKM peserta training juga melakukan Study Tour atau Ike perusahaan Jepang yang menerapkan kaizen, 5S maupun penerapan Carbon Neutral di Nagoya, ibu kota Prefektur Aichi, yang terkenal sebagai tempat lahirnya Toyota dan sejumlah produsen otomotif lainnya.
Di akhir program, para UMKM mengikuti program post activity melalui implementasi project pembinaan YDBA yang sejalan dengan ilmu yang telah dipelajari di Jepang.
Sebelumnya sebanyak 160 UMKM binaan Astra melalui YDBA telah mengikuti program Training IDCM sejak tahun 2013.
![]() |
Yoyon Yunanto, pemilik UMKM menyampaikan testimoni training UMKM di Jepang (dok.dhu) |
Bermanfaat Bagi Sesama
“Mimpinya tak lagi hanya uang, tapi mimpinya bagaimana bisa bermanfaat bagi sesama,” kata Yoyon Yuniarto, Pemilik UMKM Bengkel binaan Astra melalui YDBA, Bengkel Prioritas Jaya AC, yang telah mengikuti program IDCM pada tahun 2023. saat menyampaikan testimoninya.
Menurut Yoyon, selama mengikuti training di Jepang, biaya yang dikeluarkan tidaklah sebanding dengan yang didapatkan. Lelaki ini membuka usaha bengkel pada tahun 2014 dan tahun 2016 mulai mendapatkan pembinaan YDBA.
“Bersyukur sekali menjadi anak asuh YDBA, sehingga mengenal 5 R sampai dengan manajemen, sehingga yang tadinya bengkel kaki lima, sekarang bengkelnya ada tiga,” tutur Yoyon.
Yoyon mengatakan, para perwakilan UMKM yang berangkat ke Jepang tahun 2025 ini merupakan orang-orang yang beruntung yang bisa belajar banyak dari negara maju seperti Jepang yang terkenal dengan budaya dan disiplinnya.
Sehingga, saat training di Jepang sungguh sayang jika hanya sekedar jalan-jalan saja.Untuk itu, harus ada insight yang bisa diambil, yang nantinya bisa diambil untuk mengembangkan usaha di Indonesia.
![]() |
Para UMKM peserta training IDCM ke Jepang (dok.dhu) |
Yoyon bercerita jika banyak pelajaran yang bisa diperolehnya saat di Jepang. Contohnya dari Study tour yang dilakukan. “Dari study tour, bagaimana perusahan-perusahaan global Jepang saat ini, dulunya UMKM seperti kita. Jadi, itu yang membuat saya wah kita mempunyai kesempatan yang sama,” tukas Yoyon.
Berkat
mengikuti pelatihan, Yoyon merasa ada mindset yang harus diubah,Kalau
awalnya hanya cuan saja, sekarang mindset didorong lebih tinggi lagi, yakni
bagaimana bisa mewarisi bumi yang lebih baik untuk generasi selanjutnya. Didorong
untuk berpikir mengenai turut menyelamatkan bumi dari kerusakan iklim. Bisa
bermanfaat bagi sesama. (dhu)
bagus sekali program-program kayak gini, pendampingannya itu totalitas
BalasHapus