Langsung ke konten utama

Naninu Kitchen, Kesungguhan dan Implementasi 5 R yang Membuat Lompatan Tinggi UMKM Kuliner


Naninu Kitchen
Nani Heriyani, pemilik UMKM Naninu Kitchen dengan produk unggulan Keju Kriwil. ( dok.windhu)

Satu tahun bergabung sebagai UMKM dampingan Yayasan Astra-Yayasan Dharma  Bhakti Astra (YDBA), UMKM kuliner Naninu Kitchen bertumbuh jadi UMKM Mandiri. Kepercayaan pembeli pun semakin meningkat.

Nani Heryani, pemilik UMKM kuliner Naninu Kitchen masih mengingat betapa kalang kabutnya ketika akan ada kunjungan mendadak dari dinas atau kunjungan lainnya. Sibuk rapi-rapi, salah satunya.

Begitupun jika perlu meninggalkan tempat produksi untuk suatu keperluan, Nani kadang bingung. Sebagai pemilik usaha, hanya dia yang tahu segalanya.

Karyawan tidak tahu yang harus dilakukan. Akhirnya, produksi kue pun terancam berhenti jika tak ada pemilik.

Tempat produksi Naninu Kitchen di Karanggan, Cibinong, Bogor, Jawa Barat (dok.windhu)

Namun itu dulu, sekarang dengan ruang produksi yang tertata dan bersih, bukan hanya kenyamanan yang diperoleh dan produksi yang lancar. Kepercayaan pembeli meningkat untuk memesan dan membeli kuliner yang ada.

"Dari segi omset naik ya, customer langsung lebih percaya kalau melihat ruangannya," tutur Nani. Sekarang ada beberapa sekolah yang memesan. Rumah sakit di Cibinong pun menyediakan snack dari Naninu Kitchen untuk pasiennya. 

Karyawati Naninu Kitchen memanggang kulit sus (dok.windhu)

Nani menceritakan hal itu di tempat produksinya yang ada di Kampung Karanggan Tua, Desa Karanggan, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor,  akhir Agustus  2025.

Perempuan berkaca mata yang kala itu menggunakan baju cokelat dan celemek cokelat bertuliskan Naninu Kitchen, menyambut hangat kedatangan saya dan teman-teman.

Aroma kulit sus yang baru saja dipanggang di oven tercium menggugah selera. Di atas meja kerja panjang yang terletak di tengah ruangan, loyang-loyang besar berisi kue diletakkan.

Nani membuat sus buah (dok.windhu)

Rak display produk, oven, mixer ditata rapi di pinggir-pinggir ruangan. Ada dua ruangan lain yang lebih kecil untuk ruang material dan ruang peralatan, selain sebuah dapur untuk memasak.

Rumah produksi Naninu Kitchen terletak di belakang rumah induk keluarga. 

Pada dinding-dinding rumah produksinya terpampang sejumlah sertifikat penghargaan dan beberapa sertifikat keikutsertaan pelatihan UMKM binaan Yayasan Astra YDBA.

Penataan freezer di Naninu Kitchen
 (dok windhu)

Pagi itu, Naninu Kitchen membuat Sus Buah, Banana Crispy, dan Onde-onde isi kacang hijau. Tangan Nani lincah  memotong-motong buah isian sus.

Aktivitas produksi berjalan lancar. Dua karyawannya sigap memanggang kue dan menggoreng Onde-onde.

Nani memperlihatkan kemasan sus buah isi sepuluh (dok.windhu)

Usai memperlihatkan cara membuat banana crispy, Nani bercerita mengenai perjalanan usaha camilan yang didirikannya.

Usaha yang kemudian berkembang pesat, terutama setelah bersentuhan dengan Yayasan Astra -Yayasan Dana Bhakti Astra (YDBA).

Meja ATK dan sejumlah sertifikat (dok windhu)

Berawal dari postingan medsos

Naninu Kitchen didirikan Nani Heryani tahun 2018. Niat awalnya bukan sengaja untuk usaha kue. Dua keisengan membuka jalannya sebagai pembuat kue.

Saat itu Nani iseng membuat kue untuk konsumsi keluarga. Setelah kue matang, Nani kembali iseng mengunggahnya di media sosial.

Tak disangka, ada teman yang berkomentar, seperti mau dong, mau order, dan boleh dong icipin. Suka dengan kue buatan Nani, mereka menanyakan harga.

Banana crispy Naninu Kitchen
(dok windhu)

Nani tak menduga karena awalnya tidak ada niat jualan dan hanya membuat kue untuk keluarga. Nani sama sekali tidak tahu cara hitung-hitungan harga kue untuk dijual.

Apalagi, latar belakang Nani tidak ada kaitannya sama sekali dengan boga. Pendidikan formalnya justru ditempuh di sebuah sekolah menengah karawitan Bandung,Jawa Barat.

Mixer pengaduk bahan kue (dok.windhu)

Hal ini mendorong  Nani untuk mengambil kursus di lembaga kursus milik perusahaan tepung. Beberapa kelas diikutinya, seperti pastry, roti, cake, dan kue kering.

 Usaha jualan kue dengan merek "Naninu Kitchen" yang berasal dari nama pemiliknya pun dimulai meski masih bolong-bolong. Kadang berjualan dan kadang tidak.

Kuliner Naninu Kitchen mulai serius saat pandemi covid -19 (dok.windhu)

Usaha kue Naninu Kitchen mulai lebih serius dijalani saat pandemi covid 19  melanda Indonesia, ternasuk wilayah Bogor.  

Ketika itu kebijakan lock down membuat ruang gerak terbatas dan banyak orang yang takut keluar rumah.

Pemesanan kue berdatangan karena pengantaran bisa dilakukan sampai ke rumah. Untuk jarak yang jauh menggunakan jasa pengantaran online.

Produksi kue Naninu Kitchen banyak pesanan saat pandemi covid-19 (dok.windhu)

Keju Kriwil dan Rekomendasi Teman UMKM

Naninu Kitchen mengenal Yayasan Astra -YDBA berkat rekomendasi dari seorang teman UMKM saat fasilitator Yayasan Astra-YDBA Bogor melakukan survei pada UMKM-UMKM yang masuk daftar calon dampingan

Menurut Andri Priatna dari LPB Bogor Citereup,  pada tahun 2024 Yayasan Astra-YDBA memperluas pendampingan UMKM ke sektor kuliner dan kriya. 

Tahun 2024, UMKM kuliner/kriya jadi dampingan Yayasan Astra-Yayasan Dharma Bhakti Astra (dok.windhu)

Dampingan tak lagi hanya UMKM manufaktur dan bengkel. Namun saat itu Naninu Kitchen tidak ada dalam daftar target UMKM dampingan. 

“Rezeki banget buat saya karena itu justru hari terakhir survei  Mas Andri Jadi, saya itu UMKM yang keselip sebenarnya," kata Nani.

Keju Kriwil unggulan Naninu Kitchen (dok.windhi)

Dengan produk unggulan Keju Kriwil,  ternyata Naninu Kitchen dapat bergabung sebagai UMKM dampingan Yayasan Astra- YDBA.

Naninu Kitchen memenuhi unsur UMKM kuliner dengan produk buatan sendiri. Secara kualitas dan cita rasa, produk kulinernya seperti Keju Kriwil dan camilan lainnya dapat bersaing.

Dapur (dok.windhu)

Selain itu, tempat produksi UMKM terpisah, dapur produksi tidak jadi satu dengan dapur rumah tangga. Alat produksi juga sudah banyak dimiliki.

Betapa senangnya Nani. Berbagai pelatihan yang ada di Yayasan Astra -YDBA diikutinya sebagai UMKM pemula. 

Pendampingan UMKM Naninu Kitchen dari YDBA Bogor Citereup (dok.windhu)

Pelatihan pertama Basic Mentality diikutinya pada Mei 2024. Pelatihan mental dasar pengusaha yang diterima memotivasinya untuk semangat produksi secara rutin. Bukan kadang jualan kadang tidak.

Berbagai pelatihan lainnya kemudian dijalani, yakni pelatihan  5 R, pelatihan Quality Assurance Chain, pelatihan HRD, pelatihan Branding& Packaging, pelatihan food cost, pelatihan pencatatan keuangan, hingga pelatihan pengembangan komunitas bisnis yang diselenggarakan YDBA Bogor Citereup.

Sejumlah sertifikat dari pelatihan yang diikuti Naninu Kitchen (dok.windhu)

Ketekunan Nani membuat status Naninu Kitchen yang semula UMKM pemula naik menjadi Pra Mandiri. Bahkan terhitung sejak September 2025, Naninu Kitchen berhasil menyandang peringkat sebagai UMKM Mandiri. 

Suatu pencapaian luar biasa yang diraih  UMKM kuliner hanya dalam jangka waktu satu tahun!

Nani di depan rak material kue penerapan 5 R (dok.windhu)

5 R, label, dan kemenangan kompetisi

Banyak sekali manfaat pelatihan yang sudah diterima. Nani yang sebelumnya hanya bikin kue dan  bikin kue sangat merasakan perbedaan setelah bergabung dengan Yayasan Astra YDBA.

"Astra itu nggak hanya teori saja. Jadi benar-benar dilihat langsung, selalu dipantau, dilihat perkembangan seperti apa, terus pemasarannyajuga di-up terus," tutur Nani.

Label memudahkan cek ketersediaan material pembuatan kue (dok.windhu)

Nani mencontohkan dalam penerapan 5 R  yang dulu hanya sekedar denga tapi belum diterapkan. 5 R yakni Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin yang membuat lebih efisien meski awalnya terasa diacak-acak karena sudah nyaman dengan keadaan sebelumnya.

Metode 5 R diadopsi dari manajemen Jepang yakni Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. 

Ringkas diterapkan dengan mengeluarkan barang-barang yang tidak diperlukan, barang yang tidak dipakai produksi. Pemilahan barang yang sudah kadaluwarsa.

Rapih diterapkan dengan menyusun barang pada tempatnya disesuaikan dengan label.

Label di ruang peralatan (dok.windhu)

Peralatan harus diletakkan di ruang peralatan. Semua material pembuat kue harus di ruang material.

Penerapan resik dilihat dari kebersihan yang dikontrol.Tak cuma lantai, kolong-kolong pun juga.

Kantong plastik pun disusun sesuai dengan ukuran (dok.windhu)

Nani ingat sempat meletakkan kompor untuk menggoreng di bagian depan ruangan dekat pintu masuk. 

Maksudnya saat itu biar bisa menggoreng sambil duduk di depan. 

Ada kompor di ruang depan sebelum penerapan 5 R Yayasan Astra YDBA (dok.Naninu Kitchen)

Penerapan 5 R tidak mengizinkan hal itu. Kompor harus diletakkan di dapur. 

Contoh penerapan 5 R  yang memberi dampak adalah penggunaan label-label untuk  seluruh bahan material. 

Susunan packaging (dok.windhu)

Label memudahkan untuk melihat stok apa yang sudah habis, masih ada, atau kadaluarsa. Sifatnya FIFO (First In Fisrt Out).

"Nah kaya ini kan ketahuan yang kosong," kata Nani sambil menunjuk baris rak dengan label minyak goreng dan tepung roti.

Loyang ditempatkan di satu rak (dok.windhu)

"Enak juga untuk belanjanya. Efisiensi waktu. Ujungnya efisiensi uang juga karena belanjanya sekalian," lanjut Nani.

Label pada peralatan juga sangat membantu. Setelah dilabelin, peralatan yang digunakan langsung kembali di tempat asalnya.

Saat penjurian kompetisi 5 R ( dok.Naninu Kitchen)

Tak perlu lagi repot mencari. Bahkan untuk kantung kresek pun dinomori untuk mempermudah keperluan ukuran yang dibutuhkan.Karyawan lebih tahu yang harus dilakukan.

Kesungguhan Nani untuk menerapkan 5 R di Naninu Kitchen  memberi dampak positif. Naninu Kitchen meraih penghargaan sebagai finalis alias lima besar dalam kompetisi 5 R UMKM kerajinan dan kuliner kategori A untuk tahun 2025.

Nani dengan sertifikat penghargaan 5 R untuk UMKM kuliner/Kriya tahun 2025 (dok.windhu)

Tak Lagi sekadar Asal Untung

Seperti umumnya UMKM, semula Naninu Kitchen masih melakukan pencatatan keuangan manual. Padahal Idealnya, pencatatan keuangan ada pengeluaran, pemasukan sampai akhir neraca., termasuk packagingnya.

Mengenai Harga Pokok Penjualan (HPP), seperti umumnya UMKM  jika ditanya ada untungnya pasti ada, tapi kalau ditanya berapa persen jumlahnya, UMKM tidak tahu. 

Ruang material dan ruang peralatan yang terpisah (dok.windhu)

Pendampingan pembuatan HPP dan SOP,  Naninu Kitchen dapat bertumbuh. Tidak ada lagi sekadar asal ada untung atau sudah senang berapapun jumlahnya. 

Semua pemasukan dan pengeluaran terdata dengan apik sehingga dapat terukur untuk lebih berkembang.

Tempat cuci tangan dan tempat sampah (dok.windhu)

Renyahnya Keju Kriwil dan Trio Snack Box

Renyah asin rasa keju kriwil masih terasa di mulut. Separuh toples yang disajikan dengan cepat tandas. Keju kriwil, camilan berbahan keju menjadi produk unggulan Naninu Kitchen. 

Penjual keju kriwil di wilayah Bogor memang banyak. Namun rasa keju kriwil Naninu Kitchen memberikan rasa berbeda.

Keju Kriwil sangat laris pembelinya. Terutama menjelang hari raya seperti lebaran. Agar lebih tahan lama dan menarik secara kemasan,

Keju kriwil, camilan unggulan Naninu Kitchen (dok.windhu)

Keju Kriwil yang semula ditaruh dalam tabung mika sekarang sudah ditempatkan di dalam toplek plastik yang lebih kokoh.

Saat ini keju kriwil bahkan bisa dibeli di  gallery YDBA yang berada di Sunter Jakarta. Yayasan Astra YDBA memang turut membantu pemasaran UMKM dampingannya.

Selain keju kriwil, ada sus buah, banana crispy, dan onde-onde yang selalu rutin dibuat.

Kotak kemasan isi 10 buah sus buah
 (dok.windhu) 

Kue -kue lainnya juga tersedia untuk isian Snack box. Namun untuk brownies dan roti biasanya hanya berdasarkan pesanan.

Bertumbuhnya Naninu Kitchen menambah jumlah UMKM milik perempuan yang mandiri di Indonesia, khususnya wilayah Bogor. 








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minggu Pagi di Aksi #TolakPenyalahgunaanObat Car Free Day

MATA saya menatap kemasan kotak bertuliskan Dextromethorphan yang ada di meja BPOM. Di atas meja itu terdapat sejumlah obat-obatan lain bertuliskan warning, yang berarti peringatan. Ingin tahu saya memegangnya. Membaca kotak luar kemasan obat itu.  “Ini obat apa?” tanya saya. Adi, petugas BPOM itu memperlihatkan isi kotak kemasan. Menurutnya, obat Dextromethorpan sudah ditarik dari pasaran. Sudah tidak digunakan lagi karena dapat disalahgunakan oleh pemakainya. Dextromethorpan yang di kotak kemasannya tertera generik dan terdiri dari 10 blister ini masuk dalam kategori daftar G. Banyak yang menyalahgunakannya untuk mendapatkan efek melayang (fly). Fly? Pikiran saya langsung teringat kepada peristiwa penyalahgunaan obat yang menghebohkan negeri ini satu bulan lalu di Kendari, Sulawesi Tenggara. Korbannya yang anak-anak masih pelajar dan mahasiswa ini. Pertengahan September 2017, semua terkaget-kaget dengan kabar yang langsung menjadi topik pembica...

PopBox, Solusi Anti Repot Untuk Kirim, Titip, dan Ambil Barang via Loker

Pernah lihat lemari loker seperti ini? Smart locker yang disebut PopBox saat ini berjumlah 300 buah, yang tersebar di pusat perbelanjaan, apartemen, spbu, dan perkantoran, fungsinya untuk kirim, titip, dan ambil barang (dok.windhu) Waktu mulai merambat sore. Sudah memasuki pukul 17.00.   Saya memandang ke bawah dari balik kaca di lantai 11 Ciputra World, Lotte Avenue, Jl. Dr Satrio, Jakarta Selatan. Jalan terlihat dipadati mobil dan motor yang bergerak sangat lambat, termasuk di jalan layang. Cuaca pun berubah gelap   pertanda sebentar lagi hujan.     “Dilihat dari atas, mobil-mobil banyak ini seperti mainan, ya?” kata Sasi, salah seorang pengusaha batik muda asal Semarang, Jawa Tengah, yang ikut berpameran di ajang pertemuan perempuan yang diselenggarakan selama dua hari, yang saya ikuti. PopBox yang ada di pusat perbelanjaan Lotte Shopping Avenue (dok.windhu) Saya tersenyum. Kelihatannya begitu kalau dilihat. Mobil jelas t...

Go-Box, Solusi Pindahan Nggak Pakai Repot

Go-Box, jasa pindahan rumah yang memudahkan (dok.www.go-jek.com) SENYUM mengembang dari wajah Ani, saat sudah pasti akan segera pindah rumah. Maklum, menjadi kontraktor alias orang yang mengontrak selama ini cukup melelahkan. Mimpi tinggal secara tenang di rumah milik sendiri menjadi kenyataan. Di rumah baru, segala sesuatunya pasti lebih tenang. Apalagi setelah menikah 5 tahun. Memang, bukanlah rumah besar. Punya dua kamar tidur, dengan ruang tamu, ruang makan, dapur, dan kamar mandi. Sedikit halaman kecil buat menanam tumbuhan ataupun bunga. Sudah pasti membahagiakan.   Lokasi rumah baru di wilayah Gunung Putri, Bogor. Selama ini, tinggal di Pluit, pada lokasi cukup padat dan nyaris tidak memiliki halaman. Ah, betapa menyenangkan, pikir Ani. Segera, semua barang yang ada di rumah pun dikemas. Packing ini dan itu. Tidak ada yang boleh tertinggal karena sebenarnya tidak banyak juga barang yang dibeli. Pertimbangannya saat itu, khawatir repot jika akan pind...