Grup Musik Michael Learns To Rock (MLTR) menghibur penggemarnya dengan menyanyikan 20 lagu selama 2 jam di Tenis Indoor Senayarn, Selasa 11 Desember 2018 (dok.windhu) |
WAKTU selama dua jam dan dua puluh lagu yang dinyanyikan oleh Michael Learns To Rock (MLTR) agaknya masih terasa kurang. Masih banyak yang enggan untuk beranjak dari bangku-bangku penonton yang memadati gedung tenis Indoor Senayan, Jakarta.
Sama
seperti halnya para penggemar MLTR lain, saya pun berharap masih ada satu atau dua lagu lagi
yang bisa dinyanyikan. Namun, rasanya tidak mungkin. Pertunjukan musik telah
selesai. Malam pun sudah larut, menunjukkan lebih dari pukul 23.00 WIB.
MLTR, grup musik legenda yang sudah berusia 30 tahun yang masih berpenampilan prima (dok.windhu) |
Dari arah depan panggung, semburan kertas emas yang mengudara dan sampai ke bangku-bangku penonton kelas Diamond menjadi penanda berakhirnya gelaran World Music Festival (WMF), yang terselenggara berkat kolaborasi MD Media, Blanja.com dan Original Production, Selasa 11 Desember 2018.
Paint
My Love menjadi lagu penutup yang dinyanyikan MLTR. Nyaris seluruh penggemarnya
tampak hapal luar kepala lirik lagu yang keluar dan ngetop sejak tahun 1996.
Paint my love
You should paint my love
It's the picture of a
thousand sunsets
It's the freedom of a
thousand doves
Penggemar MIchale Learns To Rock antusias menyanyikan lagu MLTR (dok.windhu) |
"Nyanyi
apa lagi,ya? Semuanya sudah dinyanyikan. Lagu-lagu dari album lama sampai album
yang baru,” ujar salah seorang perempuan yang duduk persis di samping saya
tertawa.
Saya
pun tersenyum. Saatnya pulang. Selanjutnya akan kembali menikmati tayangan
youtube MLTR. Suguhan dua puluh lagu sebenarnya jumlah yang banyak untuk sebuah
konser. Terlebih dinyanyikan oleh sebuah grup legendaris yang sudah malang
melintang di pentas dunia selama tiga puluh tahun.
Penampilan
Jascha Richter (vokal dan keyboard), Kare Wanscher (drum), dan Mikkel Lentz
(gitar) malam itu sangat prima. Tak sia-sia rasanya datang untuk ikut menonton
dan ikut bernyanyi selama dua jam bersama penggemar MLTR, grup musik asal
Denmark yang mampu menebarkan rasa senang.
Tata cahaya lampu yang menyemarakkan pentas MLTR di World Music Festival (dok.windhu) |
Tata lampu cahaya yang memikat dan berwarna-warni di panggung dan sesekali menyoroti bangku penonton yang berjumlah ribuan penonton menambah semangat untuk bernyanyi.
Sorotan
cahaya warna merah, kuning, hijau, biru, dan putih melengkapi tontonan yang
memanjakan mata. Di sisi kiri dan sisi kanan panggung, terdapat layar yang
lebar sehingga penonton dapat lebih jelas melihat aksi sang idola di panggung.
Baik
penonton kelas Diamond, Platinum, maupun Gold semuanya terlihat menikmati malam
itu. Semua bisa asyik bernyanyi karena disediakan bangku-bangku untuk
menonton. Bedanya hanya terletak pada
lokasi bangku, yang tentunya disesuaikan kelas yang dipilih di ruangan yang
berpendingin udara.
Jascha Richter yang suaranya seakan tidak pernah bertambah tua (dok.windhu) |
Setelah
tata lampu kembali menyala. Penggemar kembali bersorak dan bertepuk tangan.
Lagu Someday Someway yang ngetop di era 1990-an langsung menggebrak. Penonton
pun langsung mengikuti.
|
Pada
layar, terpampang video klip yang kala itu syutingnya dilakukan di Bali,
Indonesia. Pantai Bali jelas terlihat pada cuplikan klip Someday Someway yang
terdapat pada album Played On Pepper, yang dirilis tahun1995.
Someday someway
Together we will be baby
I will take and you will
take your time
Kejutan lain yang diberikan
oleh MLTR adalah saar Jascha Richter sang vokalis turun dari panggung dan
berjalan ke arah bangku penonton saat
menyanyikan lagu kedelapan I’m Gonna Be Around.
I’m gonna love you til the
end
I’m gonna be your very true
friend
I wanna share your ups and
downs
I’m gonna be around
|
Pengunjung
bersorak gembira. Para penonton kelas Diamond yang merupakan kelas termahal di
konser WMF, langsung ambil kesempatan untuk bisa berfoto selfie.
Dari tribun atas, penonton
kelas Platinum dan Gold hanya bisa bersorak saja menyaksikannya.
Naik ke
panggung kembali, lagu Nothing To Lose
langsung dinyanyikan dan kembali terdengar di seluruh isi ruangan Tennis
Indoor.
Lagu-lagu MLTR
banyak dikenal, dihapal dan dikenal oleh publik Indonesia. Mulai
dari Breaking My Heart, I Still Carry On, 25 Minute, The Actor, Wild Women, Love Will Never Lie, Blue Night, Hold A Minute, That’s Why (You Go Away), Hold On A Minute, dan Hiding Away From Life.
|
Penonton juga tahu sejumlah lagu hits dari sebuah album, mulai dari Self Title (1991), Colours (1993), Played On Pepper (1995), Nothing To Lose (1997), Blue Night (2000), Take Me to Your Heart (2004), The Live Adventures of Michael Learns to Rock (2007), Eternity (2008), Scandinavia (2012), hingga album teranyar STILL (2018).
MLTR piawai dalam
menyuguhkan kisah cinta, romantisme cinta, jatuh cinta, ataupun patah hati
putus cinta disuguhkan dengan nada lembut yang mampu ikut dinyanyikan
penggemarnya.
|
Terutama pada lagu-lagu lama
era 90-an, suara penonton terdengar serempak. MLTR seakan tahu itu karena
membuka penampilan sekitar pukul 21.00dengan lagu lama Complicated Heart, yang
berlanjut ke lagu kedua Sleeping Child.
Lagu The Actor yang
melejitkan grup MLTR di pentas pada tahun 1992 tak luput dinyanyikan Jascha.
Meski kini sudah berusia 55 tahun, suara vokalis satu ini tidak bertambah tua.
Begitupun aksi panggung personel lainnya Kare Wanscher (drum), dan Mikkel Lentz
(gitar) yang juga sudah memasuki kepala
lima.
Jascha dari balik
keyboardnya, beberapa kali mengajak penonton berinteraksi. Termasuk dengan gaya
mendengarkan lonceng gereja sebelum menyanyikan lagu berkisah ditinggal nikah,
The Actor.
Boy I missed your kisses all
the time but
This is twenty five minutes
too late
Though travelled so far
Boy I'm sorry you are
Twenty five minutes too late
|
Lagu
Take Me To Your Heart yang tercatat sebagai lagu yang paling banyak diunduh
pada tahun 2006 juga ikut dinyanyikan.Single yang merupakan recycle lagu
populer penyanyi Hong Kong Jackie Cheung, Good Bye Kiss.
Take me
to your heart take me to your soul
Give me your hand before I'm
old
Show me what love is -
haven't got a clue
Show me that wonders can be
true
|
Dalam konser MLTR di WMF Senayan, penonton terlihat lebih hapal lagu-lagu lawas ketimbang lagu-lagu anyar. Meski demikian, penggemar MLTR bisa dibilang lintas generasi.
Tidak hanya mereka yang
menjadi penyuka sejak era tahun 1990-an saja, banyak generasi muda yang suka
dan jatuh hati pada lagu-lagu cinta MLTR. Terlihat jelas saat antrian maupun pampangan
di layar panggung saat menyorot arah penonton.
|
Bisa dibilang, konser MLTR mengalirkan rasa bahagia dan memberikan rasa puas. Penampilan dua pemusik asal Indonesia, yakni Reza Artamevia dan GIGI juga mampu memberikan penampilan terbaiknya dan ikut menyanyikan lagu yang dihapal.
Ah, malam yang indah bisa bernyanyi dua puluh jam selama dua jam
bersama Michael Learns To Rock. Seiring
dengan berakhirnya konser bisa menyanyikan lagu You Took My Heart Away...
Saya juga suka lagu-lagunya MLTR, terutama That's why(You go away) dan nothing to lose.
BalasHapusAish betah nih hampir semua lagu lagunya enak ya MLTR ini. The Actor hampir tiap tuh diputar di radio
BalasHapusibuku pernah satu kali nonton konser MLTR. niatnya pengen nemenin emakku tapi dianya malah pergi dengan temannya. seru abis pastinya yah kak
BalasHapusLama banget itu 22 jam, udah pasti puas dan sangat menghibur, apalagi para musisi papan atas Indonesia ikut terlibat, mengenang masa kejayaan mereka begitu larut ya ka.. aku jadi ikutan membayangkan berada didalam konser MLTR ini.. legendarisss!
BalasHapusMLTR udah nggak diragukan lagi deh lagunya pasti banyak yang kenal, dan buatku waktu belajar main gitar lagu MLTR jadi inspirasi karena mudah chord nya, jadi cepet aja ngertinya
BalasHapusBegitulah klo menonton band favorite, waktu terasa cepat berlalu dan sepertinya lagu masih kurang banyak yang dinyanyikan. Seruuu ya Mba ini konser MLTR ini, semoga para Penggemarny terhibur walau rasanya masih kurang ya Mba hehehe
BalasHapusLagu-lagu MLTR memang enak semua kak... sekalipun udah lama banget masih enak di dengar di zaman sekarang sambil nostalgia sama masa lalu hehe...
BalasHapuswah asyik ya kalau bisa nonton band kesukaan. Sayangnya michael leran to rock bukan salah satu kesukaan saya, nggak begitu kenal lagu-lagunya
BalasHapusNampaknya saya agak kudet. Saya kurang tahu dengan band ini udah gitu alirannya rock ya bukan saya banget :D
BalasHapusTapi baca ulasannya, sepertinya mba windhu cukup menggemarinya. Seneng dong bisa nonton secara live ya
Jadi inget jaman SMA mba band favorite aju ini.... Sleeping child pling suka liriknya
BalasHapusWaaah MLTR kyknya zamanku SMP. Keren yaaa mereka tu legend gtu :D
BalasHapusMEmang musikus sejati, banyak karya dan kebanyakan gaya hehe
Duh, kok aku gak tau sendiri sih ini siapa. *malu* Pas baca komen juga banyak yang tau, tapi kok aku belum tau sendiri. Duh, maaf ya mba. *salim*
BalasHapusKebayang nih sepanjang konser MLTR pasti mba Windhu nyanyi terus nih. Selamat yaa sudah bertemu dengan idolanya. Pasti happy deh bisa nyanyi bareng walau hanya dari bangku penonton*
BalasHapusAku udah suka lagu MLTR dari sejak SMP mba. Sampai sekarang masih hafal liriknya. Jadi pengen karokean.
BalasHapus