|
Penasaran, bahagia, dan rasa ingin tahu. Semua itu muncul tatkala Gundala, jagoan lokal
yang berasal dari komik top karya Hasmi untuk pertama kalinya bakal ditayangkan di seluruh jaringan bioskop Indonesia mulai Kamis, 29 Agustus 2019. Ini akan menghapus kerinduan lama diangkatnya kisah komik lokal ke layar lebar.
Adalah
Jagat Sinema Bumilangit alias Bumilangit Cinematic Universe, yang memiliki
properti intelektual yang siap menggetarkan layar lebar Indonesia melalui
tokoh-tokoh superhero alias jagoan yang berasal dari komik lokal Indonesia.
|
Sebelum
sempat mengalami masa suram dan mati suri dunia komik akibat gempuran komik
gempa, belum ada lagi komik yang diangkat ke layar lebar. Padahal komik
Indonesia sangat kaya dan pernah sangat terkenal, terutama di era tahun 1960-an
dan tahun 1970-an.
Nama
komikusnya pun dikenal hingga kini, mulai dari Harya Suryaminata (Hasmi), Ryan
Mintaraga, Ganes TH, RA Kosasih. Maka sejak tweet Joko Anwar selaku sutradara pada
April 2018 akan memboyong Gundala Putra Petir ke layar lebar, hal ini seakan
menjadi kejutan sekaligus kado yang ditunggu oleh para penonton bioskop
Indonesia.
|
Auditorium
Perpustakaan nasional penuh disesaki penonton terkait Movie Review Gundala.
Sejumlah pemeran Gundala hadir menyapa, antara lain Abimana Aryasatya (Gundala/Sancaka).
Gundala diproduksi oleh Screenplay
Films, Bumilangit Studios, dan Legacy Pictures
Secara
keseluruhan, flm Gundala, melibatkan 1800 pemain yang di antaranya adalah Ario
Bayu (Ghani Zulham), Rio Dewanto (Bapak Sancaka), Aqi Singgih (Ganda Hamdan)
dan Lukman Sardi (Ridwan Bahri).
|
Gundala hadir sebagai Patriot Pertama yang membuka
jalan bagi Jagat Sinema Bumilangit. Antusiasme terlihat begitu tinggi lantaran
generasi saat ini lebih lekat dengan tontonan superhero impor, seperti Ironman, Captain America, Thor, Hulk, X-Men, Spiderman.
Kenapa
harus Gundala? Gundala diyakini bisa mengawali munculnya karakter-karakter
selanjutnya. Akan ada jagoan lokal selanjutnya, seperti Sri Asih, Godam, dan Mandala. Gundala menjadi
sangat istimewa karena tahun 2019 ini merupakan peringatan 50 tahun karakter
karya Hasmi itu.
|
Kisah
Gundala terinspirasi dari Ki Ageng Selo, sosok legenda di Jawa. Nama Gundala berasal
dari kata Gundolo, yang memiliki arti petir. Gundala semula adalah Sancaka,
seorang peneliti yang kemudian terserang petir dan akhirnya memiliki kekuatan
menyalurkan petir melalui telapak tangannya.
Imansyah
Lubis dari Bumilangit Entertainment mengatakan, selain mengangkat Gundala Putra
Petir ke layar lebar, juga dikeluarkan komik komik Gundala Son of Lightning
yang dapat diakses di Line dan Webtoon.
|
Adaptasi
dari komik ke layar lebar lantas ke komik lagi, merupakan strategi untuk
menyesuaikan pasar yang ditargetkan akan
menarik hati para generasi muda. Selain itu, komik Gundala Official Adaptation
bergaya US comics yang ditulis Goklas Sujiwo dengan Ardiansah sebagai
ilustrator yang pernah memegang komik Marvel X-Men Gold.
Lalu
bagaimana dengan para pemeran Gundala? Abimana Aryasatya selaku Gundala
mengakui perlunya stamina untuk melakoni adegan. Apalagi, dalam adegan
pertarungan yang melibatkan banyak orang.
Lantaran
itu semua, maka para pemeran dalam film Gundala kompak menyatakan lebih memilih
untuk tutup mata dan mendengarkan dengan fokus dan disiplin arahan-arahan yang
disampaikan sutradara Joko Anwar. Trailer film Gundala Putra Petir senditi
telah dirilis melalui kanal YouTube Screenplay films sejak 20 Juli 2019.
|
Menghidupkan karya literasi
Melalui Komunitas
Nah
bila literasi cerita bergambar semakin terbuka dengan diadaptasi menjadi layar
lebar, menghidupkan karya pun bisa
melalui komunitas literasi. Maman Suherman, pegiat literasi terkenal
mengatakan, menghidupkan karya sastra dapat melalui taman baca-taman baca.
Gerakan
literasi tetap bisa berjalan dengan baik kendati jumlah buku yang dimiliki
sebuah taman bacaan hanya sedikit. Misalnya hanya ada 10 judul buku. Namun,
jika ada 100 taman baca yang bisa melakukan perputaran buku secara berjejaring,
maka buku bacaan yang bisa dibaca sebuah taman baca sangat banyak.
|
Selain itu, untuk menghidupkan literasi maka bisa dilakukan upaya seperti musikaliasi puisi. Upaya literasi akan terus dilakukan agar tak lagi terdengar sentilan jika perpustakaan adalah tempat yang sepi selain kamar mayat dan kuburan. Meski demikan, Maman menggarisbawahi untuk menyediakan topik buku yang tepat untuk para pembaca taman bacaan.
Firman
Venayaksa dari Rumah Dunia mengatakan,
upaya menghidupkan literasi telah dilakukan oleh Rumah Dunia. Untuk
menghidupkan taman bacaan masyarakat, Rumah Dunia tidaklah dengan mengajukan
proposal kesana kemari, melainkan mengajarkan kemandirian dengan menghasilkan
karya.
|
Dari
karya itulah yang kemudian bisa dijual dan menjadi sumber dana keberadaan TBM.
Istilahnya, tidak perlu untuk menunggu-nunggu datangnya bantuan dari pemerintah ataupun sokongan
pihak swasta.
Impress Millenials with Your Story
Ragam
buku bisa dihadirkan di sebuah taman bacaan. Tentunya disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi TBM yang ada.
Berbicara mengenai banyaknya genre buku
saat ini, kehadiran sebuah bacaan yang
cocok dan diterima oleh pembaca terutama generasi milenial akan menjadi
catatan sendiri.
Tiga
penulis muda, yakni Alnira, Asri Aci, dan
Bayu Permana punya strategi untuk bisa menarik minat generasi milenial melalui
karya tulisan yang dihadirkan. Ketiganya mengaku menulis karena hobi.
Dalam
kesempatan diskusi di GWRF 2019, baik Alnira maupun Aci mengakui awa mulai
menulis adalah saat membaca buku dari karya penulis lain Merasa kurang sreg,
menganggap ada yang kurang, dan menilai ada yang perlu ditambahkan, hal itulah
yang menggugah untuk ikut menulis sebuah buku.
|
Istilahnya, mengisi celah dari karya yang dibaca sebelumnya. Tidak perlu ribut untuk mengoreksi atau mengkritik karya orang lain, melainkan buktikan dan hadirkan melalui karya nyata yang bisa mengimpresi para generasi milenial.
Dalam
pembuatan karya yang kemudian diwujudkan menjadi sebuah buku, percaya diri
sangat dibutuhkan oleh penulis. Tidak perlu merasa terluka ketika ada yang
melontarkan kritikan ke karya yang telah dibuat. Kunci paling penting adalah
mencintai karya sendiri yang telah dihasilkan.
Gak sabar mau nonton, kalau liat trailernya tuh seru banget filmnya. Apalagi kalau nonton langsung nih.
BalasHapusGak sabar mau nonton, kalau liat trailernya tuh seru banget filmnya. Apalagi kalau nonton langsung nih.
BalasHapusIni salah satu film yang aku tunggu-tunggu. Gundala. Kalau lihat trailernya di youtube keren dan seru. Berarti Kamis minggu ini ya rilis di bioskop bioskop Indonesia. Nonton ah...
BalasHapusAku nunggu2 anget nih tayang besok. Siap berburu tiket 😎😎
BalasHapusAki nunggu Gundala tayang nih..mau ajakin anak-anak biar kenal tokoh komik yang pernah jadi idola di jaman muda emaknya.. Biar merela tahu jagoan lokal dan enggak hanya superhero impor saja.
BalasHapusYeayy akhirnya ada superhero movie made in Indonesia... Layak diapresiasi. Memang betul tuh, anak² zaman now lebih familiar sm Ant Man, Iron Man daripada Gatot Kaca, Gundala, dll. Tfs yaa
BalasHapusAkhirnya bakal keluar super hero asli Indonesia. Semoga fpembuatan filmnya berjalan lancar.
BalasHapusSudah di wanti-wanti ama anak ku kalo harus nonton film Gundala ini, liat dari trailer nya aja dah seru apalagi liat keseluruhan film ini, rekomemded deh
BalasHapusAkhirnya yaaaa muncul filmnya. AKu besar dengan sering mendengar tokoh animasi "Gundala Putra Petir" tapi zaman kecil aku gak terlalu baca itu apaan, pokoknya tau dia tokoh pahlawan2an gtu asli Indonesia. Besok ya mulai tayangnya? Moga sukses filmnya.
BalasHapusTadi sudah mau nonton ini. Eh ada tugas mendadak jadi lembur di kantor. Lihat reviunya bagus katanya
BalasHapusKalau inget Gundala selalu terbesit si putra petir ya itu. Gak sabar pengen nonton ngajak suami . Liat trailer nya di tv nikin penasaran
BalasHapusWah sudah tayang ya? Aku tunggu2 nih saat liat trailernya aja udah seru banget, penasaran sama superheronya Indonesia.
BalasHapusGak sabar pengen nonton Gundala. Akhirnya Indonesia ngangkat film lokal bertema super hero. Dan ga sabar juga lihat series lainnya. Berasaa nunggu nunggu film Marvel deh hehehe
BalasHapusrasanya cocok de pemeran gundala itu si mas abimana hehehehe
BalasHapusmoga-moga bisa nonton, dan pak su mau diajakin nonton
Jadi itu ada 3 workshop di PerPusNas yang iikuti ya mbak?
BalasHapusAku pikir mbak Windhu udah nonton Gundala duluan nih. Soalnya aku baru mau nobar besok*
Saya salah satu yang penasaran banget dengan film Gundala ini, apalagi pas baca superhero berikutnya yang ngantri muncul, Ada Nicholas Saputra sebagai Aquaman hihihi makin semangat deh xD
BalasHapusHari ini ya berarti, 29 Agustus, semoga filmnya bisa sukses dan diterima masyarakat dengan baik
Cocok nih ditonton sama seluruh anggota keluarga mumpung weekend otw nonton ah
BalasHapus