Langsung ke konten utama

Generasi Milenial Punya Rumah Mungil? Tetap Cantik Jika Ditata Apik

Rumah mungil bisa menjadi hunian yang nyaman bila ditata dengan menarik dengan memanfaatkan keterbatsan ruang dan lahan yang ada (gambar IG @adelyavk)


Generasi milenial dan rumah mungil. Dua hal yang terasa tepat untuk disandingkan. Setidaknya, itu yang terlihat saat  pameran Indonesia Properti Expo (IPEX) yang digelar tanggal 27 Juli - 4 Agustus 2019 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.

Dalam pameran IPEX yang diikuti lebih dari 150 developer, yang membawa lebih dari 650 proyek properti dari seluruh Indonesia itu, para sales tampak gigih menawarkan rumah-rumah tipe kecil kepada para pengunjung pameran.

“Cari rumah yang seperti apa?  Lokasinya dimana?”  begitu tanya para sales, saat saya berkeliling ke area pameran IPEX 2019  pada Rabu 31 Juli 2019. Rata-rata rumah yang ditawarkan untuk para generasi muda ini bukanlah type dengan ukuran besar. Rumah type kecil itu tersebar di area Bogor, Tangerang sekitarnya, dan Bekasi sekitarnya..

Salah satu booth di IPEX 2019 (dok.windhu)

Rumah tipe mungil hanya dengan luas bangunan sekitar 30-an meter, dengan luas tanah hanya 60 meteran pun ada. Maklum, bicara memiliki rumah saat ini tentunya harus berkaitan juga dengan kemampuan untuk membeli. Generasi milenial sempat disebut-sebut akan sulit beli rumah. Salah satunya terkait dengan gaya hidup.

Bicara gaya hidup, generasi milenial saat ini  tidak ada salahnya melirik untuk memiliki rumah mungil alias rumah kecil, sebutan untuk yang rumah luas bangunannya  hanya 30-an meter hingga di bawahnya. Kenapa? Saat ini memiliki rumah mungil justru menjadi tren. 

Booth BTN, official IPEX (dok.windhu)

Tidak perlu memaksakan punya rumah dengan ukuran besar dengan kondisi budget yang ada. Asalkan bisa hidup nyaman bersama keluarga yang dicintai, sudah memadai. Kebutuhan akan tempat tinggal, setelah sandang dan pangan bisa tercukupi.

Gaya hidup yang praktis masa kini, bisa diselaraskan dengan adanya rumah mungil. Contoh-contoh rumah mungil yang ada di brosur dan dalam bentuk display mini dalam pameran IPEX 2019, ternyata cukup menarik. Bisa untuk dihuni sendiri ataupun untuk investasi. Soal lokasi rumah, tentunya dapat  disesuaikan dengan lokasi kerja, aktivitas, dan tempat yang disukai.   

Contoh rumah mungil type 27 (sumber:interiordesign.id)

Tips dan Trick Menata Rumah Mungil
Tren rumah mungil lebih dulu muncul di luar negeri, di negara-negara barat. Kondisi saat ini di ibukota Indonesia, baik dari segi ketersediaan atau budget yang dimiliki,  membuat para generasi muda mau tidak mau memiliki rumah dalam ukuran yang kecil.

Untuk lokasi, rumah mungil  yang berada di luar ibukota Jakarta, bahkan kini lebih banyak.  Jika dulu dengan tipe kecil masih bisa dapat tanah yang lebih luas, sekarang lebih kecil juga.    

Talkshow Serba Serbi Menata Rumah dengan narasumber @adelyavk dan @zataligouw di Indonesia Properti Expo 2019 (dok.windhu)



Namun,  punya rumah tetap lebih baik. Setidaknya, dengan punya rumah milik sendiri, eksperimen untuk mengubah ruang sempit agar  terlihat lebih luas bisa dilakukan.
Hal ini dicontohkan  oleh Adelya Vivin  seorang ibu rumah tangga dan freelance interor designer dalam talkshow dan Blogger Gathering bertajuk Serba-Serbi Menata Rumah di area pameran Indonesia Properti Expo JCC Senayan, Rabu 31 Juli 2019. 

Perempuan berambut sebahu ini mengaku, rumahnya pun tergolong mungil, jika tidak ingin disebut kecil. Dengan luas bangunan hanya 33 meter persegi dan luas tanah 60 meter persegi, Adelya  dengan sangat cantik menata rumahnya menjadi tempat yang sangat nyaman, menarik untuk dilhat, dan tetap terlihat modern.


Penataan yang serba lurus dan hemat ruang (gambar:@adelyavk)



Dalam talkshow  IPEX yang dipandu oleh moderator ISB Ani Berta, dengan lugas Adelya menyampaikan sejumlah Tips & Trick Menata Rumah Mungil yang telah diterapkannya di rumahnya sendiri. Gambar-gambar penataan ruang dalam rumahnya bisa dilihat di instagramnya @adelyavk.   

Menurut Adelya, Small space living adalah hidup di ruang kecil dan membutuhkan gaya hidup yang disederhanakan karena lebih sedikit ruang berarti lebih sedikit space untuk barang tambahan.


Rumah harus memberi kenyamanan bagi seluruh penghuni rumah termasuk anak (gambar @adelyavk)


Namun, sebelum memutuskan membeli atau membangun sebuah rumah, sebaiknya harus ada perencanaan yang baik. Semua ini melibatkan seluruh anggota keluarga dari selera hingga karakter masing-masing anggota rumah.

Apa saja tahap-tahap perencanaan yang perlu diperhatikan?

1. Menentukan apa saja kebutuhan seluruh keluarga

Dalam rumah tangga,umumnya ada ayah, ibu, dan anak. Ibu misalnya membutuhkan dapur yang luas, ayah membutuhkan ruang kerja yang lebar, dan anak membutuhkan tempat bermain dan belajar yang nyaman.

2. Mengenal karakter diri sendiri dan keluarga

Bicara karakter, setiap anggota keluarga pasti berbeda. Ibu misalnya suka dengan kegiatan beberes rumah. Untuk hal ini, sangat cocok memilih tema Jepang yang bersih untuk rumah mungil yang dimilikinya.

3. Perbanyak referensi hal-hal yang disukai

 Untuk mempercantik rumah dan membuat nyaman seluruh penghuninya, sesuaikan dengan tipikal keluarga. Contohnya, keluarga yang suka traveling atau menginap di hotel.

Saat di Coffe shop, perhatikan lightingnya seperti apa, maka bisa diterapkan di rumah. Sofa, kamer mandinya yang oke, kenapa nggak diterapkan di rumah. Ganti sofa yang sesuai.  Untuk memperbanyak referensi uga bisa dilakukan dengan googling, membaca buku dan majalah properti.

4. Menghitung budget yang tersedia

Membeli rumah selalu terkait dengan budget (dana). Berapa jumlah yang dimiliki? Semakin besar, tentunya lebih banyak pilihan. Sebaiknya, pilih rumah mungil yang sesuai dengan budget dan kebutuhan.


Rumah dengan pencahayaan lampu untuk menerangi rumah (gambar:@adelyavk)

Selain perencanaan, untuk menata rumah perlu memperhatikan hal-hal penting untuk rumah mungil (house tiny essential) dengan memanfaatkan lahan terbatas yang tersedia. Apa saja?
1. Pencahayaan natural 
 Adelya menerapkan ruang tamu dan dapur tidak pakai sekat karena hanya berukuran 2,4x2,8 meter.  Tetap memperhatikan bagaimana caranya tetap terlihat indah tanpa ada taman di belakang.

Di atas dapur, disediakan lubang terbuka  yang bisa sangat membantu saat siang.Cahaya matahari bisa menerobos masuk sehingga lampu nggak usah dinyalakan. Siang cukup dibantu sinar  alami.

2. Pencahayaan  buatan
Untuk malam hari, bisa menggunakan cahaya lampu buatan dengan lampu yang sesuai  untuk meyinari ruangan rumah. Ada pendant lamp, standing lamp, perfect lighting, wall lamp yang bisa dijadikan pilihan. 

3. Sirkulasi udara
Sebuah rumah yang sehat tentunya memiliki sirkulasi udara yang cukup. Rumah mungil tidak berati harus pengap. Misalnya saja, saja saat memasak bisa muncul asap memenuhi ruang. Bisa digunakan exhaust  fan yang terhubung dengan kamar mandi

4. Pengadaan (storage)
Untuk ruang penyimpanan sebaiknya ditempatkan dengan model lemari. Semua printilan membersihkan rumah, seperti sapu, pel, dan lainnya bisa diletakkan dengan rapih dan tidak terlihat berantakan. Open storage dengan menaruh di bagian atas atau secara vertikal.


Ruangan lebih teduh  jika ada tanaman hijau dalam rumah (gambar:@adelyavk)

Adelya menekankan pentingnya penghijauan di rumah mungil. Meski mungil rumah akan terlibat lebih teduh dan segar jika ada tanaman hijau. Tanaman yang mudah ditanam dan bisa dipertimbangkan untuk ditanam adalah jenis kaktus dan palem.

Adelya juga  menyarankan, untuk kerapihan dan keterbatasan ruang sebaiknya kardus-kardus bekas membeli peralatan elektronik yang biasa ada di rumah, segera dibuang jika masa garansi sudah selesai.


Meja untuk aktivitas sehari-hari (sumber:@adelyavk)

Ketepatan furniture dengan tema/tone warna yang digunakan untuk dinding rumah. Untuk rumahnya Adelya memilih warna-warna yang netral. Model satu warna (monkrom) untuk ruangan dalam  rumah dan menjaga  ketepatan furniture terhadap tema  warna yang dipilih.

Sejumlah tema yang bisa digunakan dalam rumah adalah Rustic, French Country, Bphemian Scandivania, Modern Japan.Korean. Tema warna yang bisa membuat diri penghuninya lebih nyaman.

Ruang kerja zata yang penuh warna-warni (sumber:@zataligouw)

Tips dan Trik Menata ruang kerja di Rumah

Terbilang dalam usia yang produktif, seorang generasi milienial pastinya juga membutuhkan ruangan kerja yang nyaman. Tempat yang memberikan ketenangan untuk bisa menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan. Menata ruang kerja dengan baik bisa membuat  lebih nyaman.

Zata Ligouw, membeberkan Tips dan Trick Menata Ruang Kerja di Rumah yang dilakukannya di rumah saat IPEX 2019. Ruang kerja harus bisa  membantu kenyamanan dalam bekerja.

Berbicara ruang kerja, tentu saja harus ada meja kerja. Siapkan meja kerja di pojok ruang tamu, pojok ruang keluarga, atau pojok lain. Kalau punya ruang lebih, bisa digunakan khusus ruang kerja.


Mood board untuk menunjang kerja sehari-hari (gambar: @zataligouw)



Meja kerja yang pas tentu saja dengan menggunakan meja yang sudah dimiliki. Bisa juga dengan membeli meja baru atau membuat sendiri meja kerja. Syaratnya, yang penting ergonomis supaya tidak pegal saat duduk bekerja.

Ruang kerja akan lebih menarik jika dilengkapi dengan aksesoris. Kehadiran aksesoris akan menunjang pekerjaan, menaikkan mood kerja dan mempercantik ruangan . Aksesoris ini disesuaikan dengan tempat/ruangan.

Zata membuat sendiri aksesoris ruang kerja dengan DIY (Do It Yourself) Moodboard dan menempelkan kalender/jadwal kerja/to do list di dinding. Melengkapinya dengan warna-warni yang menarik dan eye catching. Moodboard juga hadir sebagai vision board  yang akan digapai.

DIY MoodBoard  bisa dibuat sebagai berikut :

1. Tempelkan gambar yang kita sukai, contohnya adalah tempat-tempat indah yang ingin kita kunjungi, orang/tokoh panutan, gambar-gambar lucu dari majalah.
2. Tempelkan foto pribadi, seperti foto-foto jalan bersama keluarga, kartu pos, foto pemandangan yang kita ambil saat liburan
3. Tuliskan quoets favorite, tulis dengan spidol warna-warni  dan hias dengan bunga-bungaan.

Nah buat yang suka kerja sambil, harus mempunyai pojok untuk menaruh maka dan minum. Jadi hanya meninggalkan tempat kerja sekedar ke toilet. Satu hal lagi, menempatkan tanaman di ruang kerja dapat meningkatkan konsentrasi dan juga mood.

Kata Zata di talkshow IPEX, tanaman berfungsi untuk meningkatkan mood, meningkatkan produktivitas, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, mendatangkan kebahagiaan, membuat rileks dan nyaman, mengurangi stress, dan meningkatkan kesadaran mental.


Indonesia Property Expo 2019 menawarkan banyak rumah mungil, terutama untuk generasi muda (dok.windhu)



***
Memiliki rumah mungil, rumah minimalis, ataupun rumah kecil tetap bisa menghadirkan kenyamanan bagi penghuninya.  Penataan rumah dengan baik dan tepat akan membuat betah. Begitupun dengan menata ruang kerja.

Ajang pameran properti seperti Ipex 2019 bisa dijadikan referensi oleh generasi milenial untuk mencukupi kebutuhan rumah. Jika ingin tahu lebih, bisa diihat melalui media sosialnya, seperti instagram. Kuncinya, punya rumah mungil tetap menarik bila mampu ditata dengan apik.

Komentar

  1. Rumah minimalis sudah jadi model yang banyak diminati keluarga milenial. Kecil tapi nyaman gitu ya.
    Beda dengan rumah di kampung nih. Yg justru kebanyakan besar dan kosong. Mereka bilang biar leluasa kalau ada acara pengajian. Kalau di kampung kami memang lebih banyak acara pengajian di rumah. Jadi mudah tinggal gelar tikar atau karpet saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rumah minimalis cukup kok buat keluarga milenial yang baru membangun rumah tangga dan punya anak kecil satu atau dua. Asalkan ditata dengan baik, tetap terasa menyenangkan dan nyaman untuk dihuni. Kuncinya, tidak terlihat berantakan.

      Hapus
  2. Sepertinya hasrat pinya rumah yg begini begitu akhirnya makin mengerucut lebih ke fungsi deh. Dulu ku pengen rumah yg dapurnya luas. Skrg ngga. Pengennya malah perpustakaan hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menata rumah bagusnya sih memang diselaraskan kebutuhan dan keinginan penghuni yang ada di rumah tersebut. Tentunya, penataruangan sesuai dengan fungsi akan berubah jika anggota keluarga semakin tumbuh besar. Yuk ah, bikin perpustakaan di rumah, kakak.

      Hapus
  3. Thanks for sharing, sukses terus,.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah berkunjung dan membaca. Semoga bermanfaat dan sukses selalu.

      Hapus
  4. Aku tertarik Sama DIY MoodBoard. Bikin semangat menjalaninya hari, mengasah kreativitas juga menurutku. Btw tipsnya cocok banget buat Aku dengan rumah minimalis 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. DIY Moodboard yang dicontohkan memang menarik. Warna warni yang bikin semangat menjalani hari. Tinggal diterapkan sendiri untuk di rumah. Semoga bermanfaat tipsnya. Salam hangat.

      Hapus
  5. Terkadang anak muda seperti aku ini memang gak punya budget gede untuk urusan pembelian rumah. Beli rumah KPR yang minimalis aja uda seneng kan. Nah ini bisa didekor gini tentunya buat bahagia karena meskipun rumah mungil tetap bisa nyaman ya,mbak. Aku cobain deh nanti tipsnya, bermanfaat nih.

    BalasHapus
  6. Kayaknya generasi non milenial juga boleh deh punya disain dn tata ruang kyak gitu..

    BalasHapus
  7. Bener juga.. hari gini rumah mungil dah cantik2 juga asalkan penataannya rapi, apalagi skrg jg di dukung furniture yg multifungsi dan tampilannya menarik2.

    BalasHapus
  8. Memang kabarnya, kaum milenial itu suka serba kepraktisan ya, Mbak. makanya banyak yang mengincar aparement. Tapi rumah mungil juga keren. Mungil tapi komplit, lalu perawatan juga tidak besar. dan sebenarnya, rumah saya di Jakarta juga mungil, Mbak, hanya 33 meter, soalnya terbatas dana beli tanahnya hahaha. Makanya saya mensiasati dengan memang dengan barang-barang multiguna dan memang sangat dibutuhkan. Tapi tipsnya ini keren sekali, Mbak. Bisa saya terapkan. Terima kasih, Mbak Windhu

    BalasHapus
  9. Saya tuh suka terkagum-kagus sama yang pintar menata rumah. Soalnya rumah saya berantakan melulu huahahaha. Apalagi rumah kecil begini. Suka deh lihatnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung dan memberikan komentar positif demi kemajuan dan kenyamanan pembaca.

Postingan populer dari blog ini

Minggu Pagi di Aksi #TolakPenyalahgunaanObat Car Free Day

MATA saya menatap kemasan kotak bertuliskan Dextromethorphan yang ada di meja BPOM. Di atas meja itu terdapat sejumlah obat-obatan lain bertuliskan warning, yang berarti peringatan. Ingin tahu saya memegangnya. Membaca kotak luar kemasan obat itu.  “Ini obat apa?” tanya saya. Adi, petugas BPOM itu memperlihatkan isi kotak kemasan. Menurutnya, obat Dextromethorpan sudah ditarik dari pasaran. Sudah tidak digunakan lagi karena dapat disalahgunakan oleh pemakainya. Dextromethorpan yang di kotak kemasannya tertera generik dan terdiri dari 10 blister ini masuk dalam kategori daftar G. Banyak yang menyalahgunakannya untuk mendapatkan efek melayang (fly). Fly? Pikiran saya langsung teringat kepada peristiwa penyalahgunaan obat yang menghebohkan negeri ini satu bulan lalu di Kendari, Sulawesi Tenggara. Korbannya yang anak-anak masih pelajar dan mahasiswa ini. Pertengahan September 2017, semua terkaget-kaget dengan kabar yang langsung menjadi topik pembicaraan

PopBox, Solusi Anti Repot Untuk Kirim, Titip, dan Ambil Barang via Loker

Pernah lihat lemari loker seperti ini? Smart locker yang disebut PopBox saat ini berjumlah 300 buah, yang tersebar di pusat perbelanjaan, apartemen, spbu, dan perkantoran, fungsinya untuk kirim, titip, dan ambil barang (dok.windhu) Waktu mulai merambat sore. Sudah memasuki pukul 17.00.   Saya memandang ke bawah dari balik kaca di lantai 11 Ciputra World, Lotte Avenue, Jl. Dr Satrio, Jakarta Selatan. Jalan terlihat dipadati mobil dan motor yang bergerak sangat lambat, termasuk di jalan layang. Cuaca pun berubah gelap   pertanda sebentar lagi hujan.     “Dilihat dari atas, mobil-mobil banyak ini seperti mainan, ya?” kata Sasi, salah seorang pengusaha batik muda asal Semarang, Jawa Tengah, yang ikut berpameran di ajang pertemuan perempuan yang diselenggarakan selama dua hari, yang saya ikuti. PopBox yang ada di pusat perbelanjaan Lotte Shopping Avenue (dok.windhu) Saya tersenyum. Kelihatannya begitu kalau dilihat. Mobil jelas terlihat kecil dan menari

Go-Box, Solusi Pindahan Nggak Pakai Repot

Go-Box, jasa pindahan rumah yang memudahkan (dok.www.go-jek.com) SENYUM mengembang dari wajah Ani, saat sudah pasti akan segera pindah rumah. Maklum, menjadi kontraktor alias orang yang mengontrak selama ini cukup melelahkan. Mimpi tinggal secara tenang di rumah milik sendiri menjadi kenyataan. Di rumah baru, segala sesuatunya pasti lebih tenang. Apalagi setelah menikah 5 tahun. Memang, bukanlah rumah besar. Punya dua kamar tidur, dengan ruang tamu, ruang makan, dapur, dan kamar mandi. Sedikit halaman kecil buat menanam tumbuhan ataupun bunga. Sudah pasti membahagiakan.   Lokasi rumah baru di wilayah Gunung Putri, Bogor. Selama ini, tinggal di Pluit, pada lokasi cukup padat dan nyaris tidak memiliki halaman. Ah, betapa menyenangkan, pikir Ani. Segera, semua barang yang ada di rumah pun dikemas. Packing ini dan itu. Tidak ada yang boleh tertinggal karena sebenarnya tidak banyak juga barang yang dibeli. Pertimbangannya saat itu, khawatir repot jika akan pindahan