|
Suara decak kagum langsung terdengar saat Don Hasman, seorang fotografer profesional mengisahkan perjalannnya dengan bermodal jalan kaki dari Saint Jean Pied de Port hingga Katedral Santiago de Composta, Spanyol. Menempuh jarak 1000 kilometer, semua itu dilakukannyadalam usia 70 tahun dengan beban berat di punggung.
Don mewujudkan mimpinya untuk berkeliling dunia, mengabadikan perjalanan yang dilihatnya melalui jepretan kamera. Dalam waktu 35 hari kakinya melangkah, Don bisa menghasilkan 14.000 foto yang berkualitas dan bernilai seni tinggi. Bagaimana bisa lelaki yang sudah berkepala angka 7 dan sudah tergolong lansia.
|
“Untuk fisik, menjaga makanan dan minuman dengan kandungan gula rendah. Istirahat yang cukup. Hidup tenang, siap untuk bantu orang lain,” ucap Don, dalam diskusi bertajuk Hidupkan Mimpi yang Tertunda Bersama Nestle BOOST Optimum, yang diselenggarakan di Paloma Bistro, 11 November 2019, Menteng.
Don betul-betul menjaga fisiknya. Saat datang ke sebuah acara pagi itu, Don berjalan kaki sejauh 2, 5 KM dari stasiun untuk tiba ke lokasi. Di saat zaman serba mudah kendaraan online, Don tidak melakukannya. Seperti yang biasa dan banyak dilakukan orang-orang masa kini.
|
Menurut Don, dengan memiliki tubuh yang sehat, usia yang terus bertambah tidak menjadi halangan baginya untuk menggapai mimpi. Bahkan, saat sudah mencapai lanjut usia (lansia) sekalipun. Beruntungnya, Don punya keluarga yang terus menyemangati nya untuk menjalani gaya hidup sehat.
Fisik Don sejak saat muda sudah terjaga. Tahun 1978, lelaki ini sudah senang berpetualang, sehingga tercatat sebagi orang Indonesia yang pertama bisa menaklukan ketinggian pegunungan Himalaya 6.150 meter. Bahkan Don sudah sampai juga di puncak gunung Kilimanjaro di Tanzania.
|
Mimpi Seorang Lansia
Benarkah lansia masih dan berhak punya mimpi? Bukankah seharusnya sudah memiliki anak dan cucu lalu tinggal menikmati hari tua saja? Saat pertanyaan ini diajukan ke Don yang saat ini sudah berusia 79 tahun, dengan mantap Don menjawab, masih banyak mimpi yang ingin dilakukannya. Termasuk perjalanan keliling dunia!Nah, buat yang masih memiliki orang tua dan tinggal di dekat orang yang sudah lanjut usia, sempatkanlah bertanya mimpi-mimpi yang masih ingin diwujudkan seorang lansia. Bila dapat, bantu dengan dukungan untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh melalui asupan makanan, minuman, vitamin, dan susu.
Hal ini sangat penting lantaran meski saat ini seseorang masih muda usia, tapi suatu saat nanti pasti menjadi lansia. Investasi dan upaya pemenuhan kebutuhan gizi agar di usia lanjut tetap sehat aktif dan produktif sangat diperlukan.
Perlu diketahui, jumlah penduduk berusia lanjut, yakni 60 tahun ke atas di Indonesia terus mengalami peningkatan. Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi pada tahun 2035 jumlah lansia akan mencapai 48 juta jiwa atau 5 % dari total penduduk Indonesia.
Tingginya jumlah lansia ini dapat membawa dampak positif apabila sehat, aktif, dan produktif. Sebaliknya, penduduk lansia yang memiliki masalah penurunan kesehatan menimbulkan peningkatan biaya kesehatan serta menciptakan lingkungan yang tidak ramah terhadap lansia. (Analisis Lansia di Indonesia, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (2017)
|
Fungsi Tubuh dan Lansia
Dr.dr. Purwita Wijaya Laksmi, Sp.PD-Kger , dokter spesialis geriatri menjelaskan, saat ini di Indonesia masih banyak lansia yang mengalami ketidakcukupan gizi (malnutrisi).Padahal asupan gizi yang seimbang sangat penting untuk membantu para lansia agar tetap sehat. Seiring dengan bertambahnya usia, terjadi penurunan fungsi tubuh dan perubahan metabolisme yang dapat membuat lansia rentan terhadap penyakit dan kehilangan masa otot (Hickson M Postgard Med (2006) 82:2-8)
Malnutrisi pada lansia dapat mengakibatkan penurunan berat badan, kelelahan, dan tidak benergi, kehilangan massa, dan kekuatan otot, daya ingat yang melemah, kerentaan, mudah sakit dan perlu waktu lama untuk sembuh. Kondisi ini dapat mengganggu para lansia dalam menjalani aktivitas hariannya.
|
Senada Marketing Manager Nestle Health Science (NHS) Dr Yulia Megawati mengatakan, selain faktor medis seperti riwayat penyakit dan faktor fisik perlu diperhatikan. Misalnya, kesehatan gigi yang buruk.
Faktor sosial seperti kesepian atau depresi juga bisa menjadi penyebab terjadinya malnutrisi pada lansia. Karenanya, keluarga memiliki peran penting untuk membantu menjaga keseimbangan kondisi mental, fisik, dan sosial para lansia.
Nah, selain turut mengambil peran dengan melibatkan diri dalam memonitor asupan gizi harian para lansia, keluarga juga perlu menyemangat lansia untuk terus menghidupkan mimpi-mimpi lansia yang tertunda, termasuk mencoba aktivitas baru atau menekuni hobi mereka secar rutin.
Para narasumber Hidupkan Mimpi yang Tertunda (dok.windhu) |
Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Nestle Boost optimum
Tidak sedikit lansia yang memilih untuk mengnyampingkan mimpi-mimpi yang dimiliki karena ingin memastikan anak-anaknya menikmati kehidupan terbaik. Padahal lansia pun berhak meraih mimpi-mimpinya yang masih tertunda.Karenanya, terkait dengan perayaan Hari Kesehatan Nasonal yang jatuh pada tanggal 12 November, Nestle BOOST Optimum mengajak masyarakat untuk turut meningkatkan kualitas hidup para lansia agar merea lebih ermotivasi dalam meraih mimpi-mimpi mereka yang tertunda
Nestle Health Science (NHS) melalui Nestle Boost optimum mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan para lansia agar mereka dapat lebih bersemangat menjalani hidup dan meraih mimpi-mimpi yang tertunda.
Nestle Boost Optmum untuk kecukupan gizi. (dok.windhu) |
Marketing Manager Nestle Health Science (NHS) dr Yulia Megawati mengatakan, berkomitmen dalam mengembangkan terapi gizi sebagai solusi bagi perawatan kesehatan di Indonesia.
NHS menghadirkan Nestle BOOST Optimum, produk yang diformulasikan secara khusus yang mengandung 50 % protein whey dan perbandingan komposisi whwy dan kasien-nya sebesar 50:50.
Nestle BOOST optimum, dulunya adalah Nutrien Optimum bermanfaat membantu memenuhi kecukupan gizi untuk mendukung aktivitas harian para lansia. Nestle BOOST Optimum juga diperkaya dengan vitamin D, E, B6, B12, serta probiotik (Lactobaccilus paracasei) dan prebiotik (serat pangan, yakni inulin dan fructo-oligisaccharides). Probiotik dan prebiotik ini berguna untuk membantu menjaga kesehatan pencernaan.
Nah, jika seorang lanjut usia (lansia) seperti Don Hasman bisa wujudkan mimpinya dengan melakukan perjalanan sejauh 1.000 kilometer, maka lansia lain pun bisa. Sudah saatnya berinvestasi untuk kesehatan di hari tuanya dengan asupan yang mengandung kecukupan gizi agar bisa mendukung aktivitas harian ketika mencapai lansia.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung dan memberikan komentar positif demi kemajuan dan kenyamanan pembaca.