Langsung ke konten utama

Nyaman Berasuransi Saat Kebutuhan Proteksi Terlayani Mudah

Hidup selalu memiliki risiko ketidakpastian. Proteksi asuransi jiwa penting dimiliki agar merasa tenang beraktivitas (dokpri)

SAYA masih mengetik dengan komputer sekitar pukul 16.00 sore saat terdengar dering telepon yang tersambung ke ruang kerja, dari resepsionis. “Mbak, ada tamu mau ketemu. Katanya teman mbak,” ujar Diah, resepsionis  yang bertugas sore itu.

Saya mencoba untuk mengingat-ingat adakah saya membuat janji dengan seseorang hari itu. Sama sekali nggak terbayang. Tercatat pun tidak. Tugas kantor  belum selesai dikerjakan, tapi baiklah saya ingin tahu siapa yang datang karena sekali lagi dering telepon berbunyi,”Mbak ada yang mau ketemu. Sudah menunggu dari tadi.”

Bergegas saya menuju ruang depan kantor, tempat biasa menerima tamu. Dua laki-laki tampak duduk disana. Satu tidak saya kenal. Satu lagi, oh ya. Saya ingat. Dia lelaki yang pernah bertemu dengan saya di sebuah kantor pos besar.

Beberapa pekan lalu, saya memang bertemu dengannya. Kebetulan, saya sedang ada perlu pengiriman paket. Dia menawarkan sebuah produk asuransi. Saat itu, saya cukup tertarik dengan penjelasannya.  Ketika dia meminta kartu nama, saya yang kebetulan bawa menyerahkannya saja.

Namun, saya tidak menduga jika lelaki yang menawarkan asuransi itu datang ke kantor. Tanpa perjanjian sebelumnya.  Tiba-tiba datang mengaku sebagai teman, di saat saya sedang dikejar waktu menyelesaikan tugas kantor.

Setelah bersalaman dan berbasa-basi, lelaki yang membawa teman, yang saya rasa kemungkinan adalah seniornya meminta waktu untuk lebih lanjut menerangkan produknya. Namun, saya  benar-benar sedang tidak berminat, jadi kurang memperhatikan.

Akhirnya, sore itu saya bilang memang tertarik dengan produk asuransi, tetapi belum terpikir untuk memilikinya saat ini. Tak beberapa lama kemudian, dua lelaki itu akhirnya pamit.

Asuransi ada karena risiko juga ada dalam hidup (gambar:shutterstock)


Asuransi,  Solusi  Ketidakpastian
Asuransi?  Saat pertama kali mendengarnya, awalnya biasa saja. Namun, saat mencari tahu lebih lanjut, saya sadar  asuransi sangat bermanfaat dan membantu bagi yang memilikinya. Sebuah upaya melindungi diri bila terjadi sesuatu yang tidak diduga atau tidak diinginkan terjadi.

Asuransi berasal dari Bahasa Inggris insurance, yang berarti pertanggungan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian asuransi adalah pertanggungan atau perjanjian antara dua pihak. 

Pihak pertama berkewajiban untuk membayar iuran, sementara pihak kedua berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar  iuran apabila terjadi sesuatu yang menimpa diri atau barang milik pihak pertama sesuai dengan perjanjian yang dibuat.

Dengan proteksi, kehilangan dan kekurangan keuangan akibat nasib buruk, setidaknya  bisa diminimalkan (gambar:pixabay)


Pemahaman saya mengenai asuransi kemudian bertambah saat membaca buku berjudul Financial Check Up, In What Stage Are You? , yang ditulis financial planner Tejasari  Asad.

Dalam buku itu disampaikan,  proteksi merupakan hal yang sangat penting. Proteksi dimaknakan sebagai upaya melindungi keuangan dari dari peristiwa-peristiwa buruk yang bisa mengganggu kondisi keuangan. Dengan proteksi, kehilangan dan kekurangan keuangan akibat nasib buruk, setidaknya  bisa diminimalkan.

Nah dalam dunia keuangan, proteksi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat adalah asuransi.

Lalu, apa saja yang harus diproteksi?

·     Penghasilan keluarga dengan asuransi jiwa bagi kepala keluarga, Proteksi ini memberikan jaminan dan ketenangan akan penghasilan dalam keluarga.
·       -  Kesehatan dengan asuransi kesehatan dan penyakit kritis. Biaya kesehatan yang mahal saat ini ditambah tingginya kemungkinan penyakit kritis, membuat kita harus memiliki asuransi kesehatan.
·        - Cacat akibat kecelakaan, dengan asuransi kecelakaan. Asuransi kecelakaanlah yang dapat memproteksi penghasilan kita akibat hilangnya nafkah karena kita tidak mampu bekerja lagi.
·         - Rumah dan isinya, serta kendaraan adalah aset yang juga perlu diproteksi karena kerugian atau kehilangan atas risiko yang mungkin terjadi nilainya bisa cukup besar.

Setiap orang tidak akan pernah tahu apa risiko yang bakal menimpa, saat beraktivitas sepanjang hari di luar rumah. Sementara di sisi yang bersamaan, ada keluarga yang menunggu dan berharap kedatangan di rumah setiap sore atau malam tiba.

Proteksi asuransi antara lain meliputi jiwa, kesehatan, rumah, dan kendaraan (gambar:pixabay)


Memilih Asuransi yang Tepat Buat Diri
Kejadian didatangi agen asuransi lebih dari 5 tahun lalu secara tiba-tiba di kantor memang tak menyenangkan. Meski awal mengenal asuransi kurang manis dan merasa dikejar-kejar, 

saya sendiri tak menutup diri dengan kehadiran asuransi.  Beberapa tahun kemudian setelahnya, akhirnya saya  memiliki asuransi. Hanya saja lebih selektif karena membelinya dari seorangkawan.  

Sebagai karyawan swasta, kala itu saya tak menutup mata. Saya berpikir, siapa lagi yang akan memberikan jaminan masa depan. Beda halnya bila bekerja sebagai pegawai negeri sipil, yang saat pensiun dan tidak bekerja masih memperoleh uang pensiun.

Maka, memiliki asuransi merupakan salah satu solusi untuk jaminan di hari tua saya nanti. Pun, menikah dan punya anak, tidak harusnya membebani hari tua kepada mereka.

Banyak beraktivitas di luar rumah  memiliki risiko yang harus dilindungi (dokpri)


Satu hal yang membuat saya kepincut saat itu adalah cara yang disampaikan kawan saya dalam menyampaikan produk-produk perusahaan asuransi jiwanya. Produk asuransi yang sangat beragam, dari asuransi jiwa murni,asuransi dwiguna, asuransi kesehatan, asuransi unitlink, dan asuransi kecelakaan.

Membaca ilustrasi asuransi yang disampaikan,  mulanya membuat bingung. Apalagi, dengan berbagai prediksi  jumlah nilai asuransi, yang mungkin saya dapat beberapa tahun mendatang, dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi dari bank.

Ya, saat itu saya memilih asuransi dwiguna. Alasannya  sebagai lajang, asuransi jenis ini, memberikan dua manfaat. Proteksi dengan jumlah uang pertanggungan saat tertanggung meninggal dalam periode tertentu dan memberikan seluruh uang pertanggungan seandainya  masih hidup pada masa akhir pertanggungan.

Setelah mempelajari dengan membutuhkan waktu cukup lama berbulan-bulan, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil asuransi. Kali ini saya merasa tidak diburu-buru. Saya cukup terkesan karena tak hanya satu ilustrasi saja yang dibuatkan untuk saya. 

Bahkan, dia membawa contoh polis miliknya sehingga saya menyegerakan untuk membuat  polis. Selain itu, saat polis sudah jadi, tak hanya polis saja diantarkan. Kawan saya datang dengan membawa sebuah souvenir cantik yang cukup membuat saya senang. Nomor telepon selularnya tentu selalu saya pegang, apalagi saat ini tidak berada di tempat kerja yang sama.

Memilih asuransi yang tepat untuk masa depan itu keharusan (dokpri)


Kemudahan Layanan, Itu yang Dicari
Saat  memutuskan berasuransi, yang langsung terbayang adalah kemudahan mendapatkan layanan. Wajar, itu seperti umumnya yang orang cari. Mulai dari mendaftar jadi peserta asuransi, selama ikut asuransi, hingga bila sewaktu-waktu melakukan klaim asuransi. 

Karena itulah, saya memilih seorang agen pemasaran yang menguasai produk asuransi yang dimiliki perusahaannya dan mampu memberikan penjelasan dengan baik.

Hingga kini, agen pemasaran masih merupakan salah satu dari multi saluran distribusi penjualan,  yang umunya digunakan oleh perusahaan asuransi. Begitupun halnya dengan PT Equity Life Indonesia. 

Perusahaan Asuransi memiliki multi channel distribusi produk (gambar; facebook Equtylife)


Secara keseluruhan, untuk menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia dari seluruh lapisan ekonomi dan sosial agar dapat memiliki asuransi dengan mudah dan cepat, Equity Life Indonesia, seperti dikutip dari websitenya www.equity.co.id,  memiliki  berbagai kanal distribusi, yakni :

- Agency  distribusi produk asuransi individu yang meliputi asuransi jiwa, kesehatan ataupun unit link melalui agen pemasaran profesional maupun Life Planner  di seluruh Indonesia yang telah memiliki sertifikasi keagenan dari AAJI. Produk berupa proteksi kesehatan dan jiwa Anda secara menyeluruh dengan atau tanpa kombinasi investasi.

- Group Business
Distribusi rangkaian produk dengan perlindungan hidup dan kesehatan serta dana pensiun yang berfokus untuk memenuhi kebutuhan Anda sebagai nasabah kumpulan maupun karyawan.

-  Bancassurance
Distribusi melalui kerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat, Bank Umum maupun insititusi keuangan lainnya, dengan menyediakan berbagai produk asuransi jiwa, kesehatan dan investasi untuk para nasabah bank.

- Retail Insurance
Distribusi berbagai pilihan produk perlindungan melalui telemarketer ataupun melalui mitra ritel. Selain ada asuransi perjalanan dan kecelakaan, juga ada asuransi untuk belanja kredit.

- Communities Market
Asuransi berupa Proteksi Dana Tani sebagai solusi tepat untuk menjamin masa depan kesejahteraan Petani, Peternak, dan Nelayan. Nilai tabungan dan jangka waktu bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial yang dimiliki.



Memiliki asuransi ibarat memiliki uang dalam saku (sumbergambar:facebookequitylife)

Layanan Digital Untuk Memudahkan
Saat menghadiri kegiatan event Temu Blogger dan Media Gathering, yang diselenggarakan di gedung EQUITY Life Indonesia, Sahid Sudriman Center lt. 20, Jl. Jend. Sudirman No. 86 pada 23 Agustus 2017 disampaikan, jika dalam ajang Top Agent Awards yang diselenggarakan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Palembang, pada tanggal 8-9 Agustus 2017,  Equity Life  Indonesia  meraih 9 penghargaan bergengsi.

Presiden Direktur Equity Life Indonesia, Samuel Setiawan mengatakan, ini merupakan salah satu bukti dimilikinya agen pemasaran terbaik. Selain  itu, Equity Life yang sudah berusia 30 tahun ini, pada tahun 2016 juga memiliki laporan keuangan yang baik dengan mencatat total laba komprehensif sebesar Rp 42.695 miliar.

Dalam Usianya yang ke-30, Equity Life memiliki RBC jauh di atas ketentuan OJK (gambar:www.rindhuhati.com)

Tingkat solvabilitas Perusahaan (RBC) Equity Life Indonesia pun mencapai sebesar 240.93%. Jauh di atas ketentuan minimum yang dipersyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu sebesar 120%.

Prestasi yang diraih Equity Life ini dapat menjadi pertimbangan bagi calon nasabah dalam memilih perusahaan asuransi yang tepat. Sejumlah hal yang men jadi dasar pemilihan calon nasabah adalah berdasarkan reputasi dan lama perusahaan, prestasi yang dimiliki, tingkat RBC, banyaknya pilihan produk untuk calon nasabah, memiliki ragam distribusi channel, selalu menjaga kepercayaan nasabah, dan memberikan solusi dan layanan total kepada nasabahnya (service excellence) sebelum dan sesudah pembelian polis. 

 Buat Equity Life, kepercayaan nasabah menjadi kunci untuk selalu mengembangkan layanan pelanggan yang informatif serta menjunjung tinggi ketepatan waktu, kemudahan, keakuratan, dan dekat dengan pelanggan, sesuai dengan service value yang dimiliki kepada seluruh nasabah dan partner bisnis, khususnya kepada nasabah yang memiliki life time values.
Tampilan website perusahaan equity life yang meliputi profil, layanan, kanal distribusi, NAV, Berita (gambar:websiteequitylife)

Meski demikian, dalam kesempatan itu, Samuel mengungkapkan masih perlu ditingkatkannya jumlah nasabah baru dengan polis baru.  Samuel pun tak menutup mata dengan kemajuan teknologi digital yang berkembang pesat saat ini.

Teknologi terbaru dari Information Technology (IT), dibutuhkan untuk mempermudah nasabah dalam  mengakses layanan dan memiliki produk melalui berbagai perangkat teknologi dan digital. Mulai dari website hingga melalui telepon genggam. 

Kemudahan akses  asuransi digital melalui aplikasi di telepon genggam menjadi pertimbangan generasi milenial (www,rindhuhati.com)

Ya, meski memiliki beragam saluran distribusi, keunggulan produk, agen pemasaran yang baik, perusahaan asuransi yang telah eksis sejak puluhan tahun lalu juga harus mengikuti zaman sesuai dengan pola generasi masa kini. Plus mempersiapkan datangnya bonus demografi  pada masa mendatang.

Saat ini, kaum milenial yang berada pada usia produktif, selalu terhubung dengan akses internet. Lebih suka yang simpel, tidak ribet, dan mudah. Untuk itulah, asuransi digital memegang peranan yang sangat penting untuk menarget generasi ini.

Bahkan bila perlu bisa diwujudkan dalam bentuk aplikasi yang bisa hanya dengan sebuah klik mampu melayani mulai dari pendaftaran, untuk mencari informasi, mendapatkan layanan saat butuh, notifikasi pembayaran, hingga akses klaim.

Kepraktisan, kemudahan, kepercayaan, dan layanan prima menjadi kunci nyaman memilih asuransi (dokpri) 

Saat ini, harus mulai dipertimbangkan sebuah revolusi asuransi jiwa. Bukan lagi zamannya tiba-tiba agen mendatangi kantor seseorang untuk menawarkan suatu produk asuransi tanpa janji. Bukan lagi masanya  calon nasabah merasa dikejar-kejar untuk berasuransi dengan menelepon secara berulang kali meski tidak dikenal.

Selain itu, saat ini bisa jadi juga tak harus seperti  saya saat pertama kali memilki asuransi. Saya mengisi berlembar-lembar  Surat Permohonan Asuransi Jiwa (SPAJ), dan beberapa lembaran lain, termasuk sejumlah fotokopi yang dimiliki. Banyak sekali. Saatnya paperless

Meski demikian, edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya berasuransi tetap perlu dijalankan. Mulai dari tingkatan sekolah, kantor, komunitas, ibu-ibu rumah tangga, dengan cara yang lebih simpel dan tepat mengena. 

Semoga saja, pertumbuhan asuransi di Indonesia yang dinyatakan meningkat lewat  pendapatan premi sebesar Rp 90,7 triliun, per Juli 2017, oleh Otoritas Jasa Keuangan seperti yang tertulis di Kontan, juga diiringi dengan penambahan jumlah nasabah asuransi baru.

Satu hal pasti, kenyamanan merupakan hal yang sangat penting, terutama saat kebutuhan proteksi terlayani dengan mudah di segala lini yang dibutuhkan. Tak merasa ditinggalkan saat sudah bergabung setelah menjadi nasabah asuransi. Kenapa? Karena layanan setelah penjualan kepada nasabah tetap menjadi kunci utama.

Setidaknya seperti yang disampaikan Steve Jobs, “Get closer than ever to your customers. So close, in fact, that you tell them what they need well before they realize it themselves. “

***

Sumber :
1. www. equity.co.id
3.Buku  Financial Check Up, In What Stage Are You?  karya Tejasari  Asad.
4. Temu Blogger dan Media Gathering Equity Life Indonesia, 23 Agustus 2017.


Komentar

  1. Asik ya kalau ada asuransi yang semakin memudahkan sehingga kita semakin terproteksi ya mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mbak Rach. Jadinya lebih tenang kalau akses untuk mengurus ini dan itu mudah

      Hapus
  2. kudu punya asuransi ya biar kemana aja nyaman dan aman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kakak deddy huang. Kalau punya asuransi, risiko bila terjadi sesuatu sudah dipegang. Hmm, tapi tetap selamat dalam setiap aktivitas tetap yang utama saat beraktivitas.

      Hapus
  3. Itu kenapa foto aku di awal wkwkwk. Asuransi seperti proteksi diri ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, gadis manis yang berbaju merah itu diibaratkan sudah punya asuransi. Jadi,walaupun dia harus menuruni medan jalan yang curam tetap ceria karena sudah terproteksi hidupnya.

      Hapus

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung dan memberikan komentar positif demi kemajuan dan kenyamanan pembaca.

Postingan populer dari blog ini

PopBox, Solusi Anti Repot Untuk Kirim, Titip, dan Ambil Barang via Loker

Pernah lihat lemari loker seperti ini? Smart locker yang disebut PopBox saat ini berjumlah 300 buah, yang tersebar di pusat perbelanjaan, apartemen, spbu, dan perkantoran, fungsinya untuk kirim, titip, dan ambil barang (dok.windhu) Waktu mulai merambat sore. Sudah memasuki pukul 17.00.   Saya memandang ke bawah dari balik kaca di lantai 11 Ciputra World, Lotte Avenue, Jl. Dr Satrio, Jakarta Selatan. Jalan terlihat dipadati mobil dan motor yang bergerak sangat lambat, termasuk di jalan layang. Cuaca pun berubah gelap   pertanda sebentar lagi hujan.     “Dilihat dari atas, mobil-mobil banyak ini seperti mainan, ya?” kata Sasi, salah seorang pengusaha batik muda asal Semarang, Jawa Tengah, yang ikut berpameran di ajang pertemuan perempuan yang diselenggarakan selama dua hari, yang saya ikuti. PopBox yang ada di pusat perbelanjaan Lotte Shopping Avenue (dok.windhu) Saya tersenyum. Kelihatannya begitu kalau dilihat. Mobil jelas t...

Minggu Pagi di Aksi #TolakPenyalahgunaanObat Car Free Day

MATA saya menatap kemasan kotak bertuliskan Dextromethorphan yang ada di meja BPOM. Di atas meja itu terdapat sejumlah obat-obatan lain bertuliskan warning, yang berarti peringatan. Ingin tahu saya memegangnya. Membaca kotak luar kemasan obat itu.  “Ini obat apa?” tanya saya. Adi, petugas BPOM itu memperlihatkan isi kotak kemasan. Menurutnya, obat Dextromethorpan sudah ditarik dari pasaran. Sudah tidak digunakan lagi karena dapat disalahgunakan oleh pemakainya. Dextromethorpan yang di kotak kemasannya tertera generik dan terdiri dari 10 blister ini masuk dalam kategori daftar G. Banyak yang menyalahgunakannya untuk mendapatkan efek melayang (fly). Fly? Pikiran saya langsung teringat kepada peristiwa penyalahgunaan obat yang menghebohkan negeri ini satu bulan lalu di Kendari, Sulawesi Tenggara. Korbannya yang anak-anak masih pelajar dan mahasiswa ini. Pertengahan September 2017, semua terkaget-kaget dengan kabar yang langsung menjadi topik pembica...

Go-Box, Solusi Pindahan Nggak Pakai Repot

Go-Box, jasa pindahan rumah yang memudahkan (dok.www.go-jek.com) SENYUM mengembang dari wajah Ani, saat sudah pasti akan segera pindah rumah. Maklum, menjadi kontraktor alias orang yang mengontrak selama ini cukup melelahkan. Mimpi tinggal secara tenang di rumah milik sendiri menjadi kenyataan. Di rumah baru, segala sesuatunya pasti lebih tenang. Apalagi setelah menikah 5 tahun. Memang, bukanlah rumah besar. Punya dua kamar tidur, dengan ruang tamu, ruang makan, dapur, dan kamar mandi. Sedikit halaman kecil buat menanam tumbuhan ataupun bunga. Sudah pasti membahagiakan.   Lokasi rumah baru di wilayah Gunung Putri, Bogor. Selama ini, tinggal di Pluit, pada lokasi cukup padat dan nyaris tidak memiliki halaman. Ah, betapa menyenangkan, pikir Ani. Segera, semua barang yang ada di rumah pun dikemas. Packing ini dan itu. Tidak ada yang boleh tertinggal karena sebenarnya tidak banyak juga barang yang dibeli. Pertimbangannya saat itu, khawatir repot jika akan pind...