|
If
you want happiness for an hour, take a nap,
If
you want happiness for a day, go fishing,
If
you want happines sfor a year, inherit a fortune
If
you want happiness for a lifetime, help
someone else (Chinese Proverb)
KEBAHAGIAAN.
Siapa yang tidak menginginkannya? Siapa pun yang hidup di dunia, tidak akan ada
yang ingin menderita. Lalu, seperti apakah bahagia itu? Bagaimanakah cara untuk
meraihnya?
Benarkah
kebahagiaan itu sederhana, seperti halnya yang ditayangkan oleh iklan-iklan
televisi? Kalau memang sesederhana itu, mengapa rasa sedih terkadang datang dan
merasa tidak sebahagia orang lain?
Wajar
sih,sudah fitrahnya sebagai mahluk Allah SWT, manusia selalu berupaya untuk bahagia.
Karenanya, setiap orang memiliki pandangan berbeda mengenai bahagia.
Muchlis
Anwar, Motivator dan Trainer Public Speaking mengatakan, latar belakang
ekonomi, budaya, sosial, pengetahuan, pengalaman, kondisi fisik dan psikologis
menjadi sejumlah faktor yang membuat seorang berbeda pandangan mengenai
bahagia.
Memang,
tidak jarang ditemui orang-orang yang seakan mudah meraih bahagia. Sementara,
banyak orang yang harus bekerja keras tanpa kenal lelah, untuk menjadi bahagia.
Untuk mengejar mimpi-mimpi menjadi bahagia?
|
Melalui
buku mungilnya yang berjudul The Happiness Mindset terbitan Bestari Mei 2017, Muchlis mengajak untuk merenungkan kebahagiaan
yang diinginkan. Merenungkan cara-cara untuk menggapai kebahagiaan.
Bahagia,
menurut Muchlis, tak lepas dari rasa syukur.
Saat makanan yang disantap rasanya tak enak,
tetaplah bersyukur masih bisa makan Banyak orang di luar sana yang harus
menahan lapar dan tidak bisa makan sehingga badannya lemah.
Tidak
pernah ada orang yang tidak memiliki masalah. Jadi, kalau sedang punya masalah,
bersyukurlah karena setiap orang juga mengalaminya. Sejak lahir hingga tumbuh
dewasa, pastinya banyak sekali nikmat yang telah diterima.
Sayangnya, seringkali syukur yang diucapkan
lebih banyak saat Mendapatkan Sesuatu.
Bersyukur karena mendapat rumah baru, bersyukur mendapatkan uang, bersyukur
mendapatkan pekerjaan, bersyukur mendapatkan penghargaan, dan lainnya.
Rasa
syukur akan berlipat ganda apabila yang didapatkan memang yang diinginkan
selama ini. Sibuk mensyukuri segala sesuatu yang indah, dalam pandangan sendiri
maupun orang lain.
Padahal,
syukur tak hanya itu. Banyak nikmat lain yang bisa disyukuri. Pernahkah
bersyukur memiliki kedua mata yang mampu melihat warna-warni dunia? Bagaimana
dengan para tuna netra?
Rasa
syukur yang masih jarang dilakukan orang adalah saat masih diberi kesempatan
untuk Memberikan dan berbagi dengan
orang lain. Rasa syukur seperti ini akan membawa kepada keberkahan.
|
Hal
lain yang akan membuat orang merasa bahagia adalah Cinta. Orang yang memiliki
banyak cinta pantasnya selalu bahagia, meski cinta yang hadir kadang kala
memberikan kesedihan.
Sayangnya,
uang terkadang masih menjadi ukuran kebahagiaan bagi orang-orang ‘miskin’. Secara
tidak sadar, kalau melihat orang lain yang lebih sukses, lebih hebat, lebih
berhasil, lebih pintar, lebih dikenal, dan lebih kaya, seringkali banyak yang
beranggapan tentunya mereka semua pasti lebih bahagia. Benarkah?
Saat
sedang miskin, tidak sedikit yang beranggapan akan bahagia bila kaya. Saat
menjadi pekerja bawahan, merasa akan lebih bahagia bila memperoleh kesempatan naik posisi jabatan, atau bahkan menjadi
pemimpin perusahaan. Betulkah bahagia bisa benar-benar tercapai saat sampai
yang diinginkan?
Ya,
banyak orang bilang uang bukanlah segalanya, tapi segalanya perlu uang.
Ungkapan ini sebaiknya tidak diartikan bila tidak uang, maka tidak bahagia.
Sandainya, mau melihat yang dimiliki tubuh, seseorang seharusnya merasa kaya.
Dua mata, dua telinga, satu hidung, sepasang kaki, dan tangan yang lengkap.
Wow, sunggguh kaya.
Ada
orang yang tidak bisa melihat. Maukah menukarkan satu mata yang sehat dan mampu
melihat dunia dengan sejumlah harta? Jadi, bersyukurlah. Tidak perlu
mengharapkan kesempurnaan untuk bahagia, tidak perlu membanding-bandingkan
hidup dengan orang lain, tidak perlu bergantung pada omongan orang lain, dan
tidak perlu berpikir negatif terhadap orang lain dan keadaan. Itulah yang
membuat sulit bahagia.
Sebaliknya,
jadilah pribadi yang bahagia menyenangkan di lingkungan, yang bisa terlihat
dari wajah, nada bicara, pandangan mata, dan perilaku. Nah, setidaknya ada
empat hal yang paling dibenci dalam pergaulan, yakni egois, dusta, mengeluh,
dan emosional.
Tapi,
beban hidup kan selalu ada? Cobalah lihat ke sekeliling. Masih banyak orang
lain yang memiliki masalah hidup jauh lebih berat. Hal ini justru merupakan
latihan untuk bisa terus tersenyum.
Nah,
daripada berpikir kapan bisa bahagia, lebih baik gunakan waktu dan kemampuan
yang ada untuk mengembangkan potensi dan kerja yang berkualitas.
Muchlis
Anwar membagi tiga tingkatan kebahagiaan yang dimiliki setiap orang, yakni
tingkatan kepemilikan (kebahagiaan karena memiliki benda fisik yang memberikan
kebanggaan), tingkatan pengakuan (kebahagiaan karena mendapatkan pengakuan,
pujian, atau sanjungan dari orang lain), tingkatan pengabdian (orang yang
bahagia karena memberi, bukan mengambil atau mendapatkan sesuatu.
Sebagai
penutup, Muchlis Anwar mengingatkan jika bahagia itu sebenarnya sangat
dekat. Namun, pilihan untuk bahagia tetap ada pada setiap orang. Satu hal yang pasti, rasa bahagia akan terasa lebih bila mampu
membahagiakan orang lain.
Setidaknya, uraian-uraian
dalam The Happiness Mindset dapat
dijadikan sebuah bahan renungan yang mudah dipahami untuk merasa dan meraih bahagia.
Apalagi, buku dengan bahasa enak dibaca ini bisa dibawa kemana-kemana karena hanya berukuran 15x16 cm sehingga ringkas dan ringan.
-----
Keterangan Buku :
Judul
Buku : The Happiness Mindset
Penulis : Muchlis Anwar.
Penerbit : Bestari
Cetakan : 1
Tahun : Mei 2017
Buku yang bagus, bahagia bisa hadir dari apa saja tidak hanya dari kekayaan harta benda.
BalasHapusYa, bahagia itu bisa hadir dari apa saja. Tergantung cara Mindset yang dimiliki
Hapuskebahagiaan adalah boker, dilepaskan bikin lega :-D
BalasHapusHahaha, semoga lancar terus ya bro Yos Mo. Nggak pernah terkena sembelit :)
HapusKu kadang-kadang berpikir, apa iya kita harus bahagia terus-terusan? Bukannya semua diciptakan berdampingan, susah-senang, bahagia-lara.
BalasHapusTapi kalau beneran bisa bahagia terus ya enak, sih.
Hahaha, iya. Semoga kita bisa berbahagia selalu. Amin
Hapus", daripada berpikir kapan bisa bahagia, lebih baik gunakan waktu dan kemampuan yang ada untuk mengembangkan potensi dan kerja yang berkualitas." >> setuju banget !! :)
BalasHapusYuk, gunakan waktu untuk mengembangkan kemampuan diri.
HapusBermanfaat sekali bukunya, bahagia tiap orang memang berbeda2 :)
BalasHapusSetiap orang mengartikan bahagia berbeda-beda, tapi intinya Bahagia... :
HapusBersyukur kuncinya ya :)
BalasHapus"Suka dengan quotenya: bila ingin bahagia seumur hidup, maka bantu orang lain"
Iya, dengan bersyukur, jadi lebih merasa bahagia apapun kondisinya. Apalagi kalau bisa bantu orang lain, bahagia terus seumur hidup.
HapusBuku mas Ulish kece neh, tapi aku belom beli. Nyari ah
BalasHapusKece teh lis buat renungan. Bukunya ringkas dan kecil, jadi bisa juga dibawa kemana-mana.
HapusEmang benar, kita sering lupa mensyukuri nikmat kesehatan yang kita miliki. makasih udah ngingetin lewat review bukunya.
BalasHapusSemoga bermanfaat mas Ihwan
Hapushmm.. memang sepertinya mindset yang harus diubah ya
BalasHapusHmm, bahagia itu tergantung mindset. Kalau merasa nggak bahagia, ya ubah mindset...
Hapusagreed, salam dari aku #sudahbahagia
BalasHapusSalam balik, kakak yang #sudahbahagia
HapusSetuju. Seperti kisah tukang becak dan pengusaha di dlm mobil. Tukang becak yg melihat si peengusaha, berbatin "bahagia betul si bapak bisa ngadem di dlm mobil mewah. Sementara aku panas2an disini.". Sementara itu, si pengusaha juga ngebatin ketika liat abang becak leyeh2 di becaknya "bahagia betul itu bapak bisa leyeh2 di jam segini. Sementara aku udh harus berkutat dengan jadwal yg padat".
BalasHapusWah terima kasih sudah diingatkan untuk bersyukur. Terkadang suka ga inget untuk bersyukur di awal dan akhir hari. Benar sih ya, dengan bersyukur, kita bisa lbih berbahagia :)
BalasHapusuntuk meraih kebahagian ada banyak cara dan hal yg bisa dilakukan. serta di kondisi apapun memang sebaiknya selalu bersyukur, baik bahagia atau sdg sedih karena dibalik hal itu ada hikmahnya. Bukunya menarik nih mbak buat dibaca ya
BalasHapusWaahhh kok bisa dapat bukunya
BalasHapus.? Keren ihh
Bukunya keren iiih... Buat hadiah ke seorang sahabat, bisa nih
BalasHapus