“Kenapa mereka selalu bilang
kalau zaman mereka dulu semuanya lebih baik dari sekarang?”
PERTANYAAN ini
diucapkan oleh Konji, salah satu dari empat sahabat
yang menjadi pemeran dalam trailer film My Generation. Anak-anak yang
terlahir di zaman milenial ini menggugat
orang tuanya, yang menurut mereka selalu membanding-bandingkan masa kini
dengan masa lalu.
Selintas,
mendengar ucapan seperti ini terlontar dari seorang remaja yang ditujukan
kepada orang tua, mungkin banyak yang menganggapnya agak ‘kurang ajar’. Ups,
tapi nanti dulu. Saat masih usia remaja, di saat gejolak puber tengah tinggi,
terkadang hal itu secara tak sadar
tersembunyi dalam hati.
Rasa
ingin memberontak sesekali muncul. Meski kadang diungkapkan ataupun tidak. Remaja sudah memiliki pendapat sendiri,
sementara orang tua tak jarang merasa lebih tahu. Sekaligus ingin memberikan
terbaik buat anaknya. Nah, disinilah
konflik orang tua dan anak remaja seringkali muncul.
Realita generasi zaman kekinian yang berdampingan dengan generasi masa lalu (sebut orang tua) inilah, yang dihadirkan dalam film MY Generation karya Upi, yang akan mulai tayang pada 9 November 2017 mendatang.
“Zaman
papa dulu, anak-anaknya...,“ kata ayah Konji, sebagai orang tua menanggapi kelakuan anaknya.
Di
sisi lain remaja yang sudah memiliki pendapatnya mengatakan,”Orang tua kita kan
juga pernah muda. Mereka pasti juga pernah melakukan kebodohan yang sama kayak
kita?”
Bukan Hanya Cinta-Cintaan
Remaja
Melalui
film My Generation, sutradara Upi Avianto
menyajikan sebuah tayangan yang tak sekedar hanya kisah cinta-cintaan remaja
milenial. Justru sisi lain para remaja milenial, baik dari segi negatif dan
sisi positifnya.
Upi
menarik sisi remaja milenial yang menggugat, bila melihat suatu hal yang
dianggapnya tidak tepat dan tidak bisa diterima sesuai dengan nalarnya. Liat
saja dialog empat sahabat ini yang bilang justru orang tua, yang kadang memberi ide anak
untuk menjadi nakal. Inilah yang malahan menjadikan film My Generation memiliki
sisi unik.
Para
remaja di film ini menolak untuk dijadikan seperti robot ataupun binatang
peliharaan, karena orang tuanya merasa tahu yang terbaik untuk anaknya. Mungkin
bila hanya mendengar dan melihat
tayangan trailer My Generation, akan banyak yang menimbulkan pertanyaan,
apa iya remaja milenial seperti itu?
Toh,
kenyataannya, memang bila melihat kondisi sekeliling , misalkan di Mal, pusat
perbelanjaan, perkantoran, ataupun pusat hiburan, kadang ada juga remaja yang memiliki
kelakuan yang menurut orang tidaklah sesuai dengan norma.
Lalu
kaitannya remaja milenial dengan film My Generation?
Pernahkah
melihat remaja bergandengan tangan erat, berpelukan? Saat ini semakin mudah
ditemui. Upi sebagai sutradara, saat launching MY Generation pun telah
menegaskan nantinya penonton akan menyaksikan film yang tidak ditutup-tutupi. Upi tidak mengarang
seadanya.
Sutradara
film 30 Hari Mencari Cinta, Realita, Cinta, dan Rock n Roll itu mengungkapkan
jika remaja milneal saat ini banyak dilabeli anggapan sebagai remaja egois,
terlalu banyak bermain media sosial, dan anti sosial.
Persahabatan Remaja dan Bintang Baru
Film
My Generation bercerita tentang empat sahabat yang masih duduk di bangku SMU, yakni Konji (Arya Vasco), Zeke (Bryan
Warow), Suki (Lutesha), dan Orly (Alexandra
Kosasie).
Keempatnya
batal liburan lantaran telah membuat video
yang memprotes guru, sekolah, dan orang
tua. Tak disangka, video ini menjadi viral di sekolah. Buntutnya, liburan tak
jadi. Liburan sekolah yang akhirnya berlalu biasa saja, menjadi pengalaman luar
biasa yang berpengaruh dalam kehidupan si remaja kelak.
Tidak
seperti halnya film lain yang umumnya memberikan peran utama atau peran-peran
penting kepada bintang-bintang yang sudah terkenal, My Generation justru tidak.
Film buatan rumah produksi IFI Sinema ini peran utamanya diisi oleh para aktor
dan aktris untuk 4 pemeran utamanya.
Dalam
film digambarkan, meski bersahabat, keempatnya memiliki karakter yang berbeda.
Bahkan, masing –masing memiliki konflik dengan oran tuanya. Selain itu,
dialog-dialog dalam film muncul campur baur antara Bahasa Inggris dan Bahasa
Indonesia. Seperti itukah gambaran generasi milenial?
Empat
pemain baru yang belum pernah dikenal di dunia akting layar lebar ini malah
menjadi keunikan lain yan bisa ditemui. Para pemain malah menampilkan akting
yang menurut Upi lebih natural.
Meski
demikian, film My Generation juga memasukkan nama pemeran yang sudah lama di
layar lebar sebagai orang tua, yakni Tyo Pakusadewo, Karina Suwandhi, Indah
Kalalo, dan Joko Anwar.
Karenanya,
meski menampilkan bintang baru, sisi bijak orang tua yang diperankan bintang
senior ini, akan membawa film yang disutradari Upi menawarkan tayangann yang berbeda.
Intinya,
baik orang tua maupun anak, sama-sama bisa mendapatkan masukan gambaran remaja
milenial kini. Orang tua dapat menyiapkan langkah terbaik untuk anaknya, dan
anak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik dalam hidupnya.
Jadi, jangan lupa tanggal 9 November sebagai
penayangan perdana film My Generation, yang akan membukakan mata para remaja
dan remaja !
Trailer My Generation
catatan : gambar dari media sosial My Generation
Trailer My Generation
catatan : gambar dari media sosial My Generation
Film ini lebih mengulas ke persahabatan, pencarian jati diri. Beda dari kebanyakan film remaja yg sarat akan cerita cinta
BalasHapusTentunya lebih asyik kalau nonton langsung ya, mulai tanggal 9 November nanti. Pasti lebih lengkap!
Hapus