Langsung ke konten utama

MPASI untuk Buah Hati Itu Harus Enak dan Punya Rasa



Menyiakan makanan pendamping ASI harus memenuhi unsur 4 bintang standar WHO (badan kesehatan dunia), memiliki rasa, dan enak (dok.windhu)
Menyiakan makanan pendamping ASI harus memenuhi unsur 4 bintang standar WHO (badan kesehatan dunia), memiliki rasa, dan enak (dok.windhu)


Menyiapkan makanan pendamping  ASI (MPASI) untuk buah hati ketika sudah memasuki usia 6 bulan, bisa jadi merupakan hal yang gampang-gampang susah untuk orang tua.

Tidak jarang, anak usia 6 bulan tak selalu menerima MPASI yang diberikan oleh orang tuanya. Bahkan ada yang langsung dilepehkan begitu dimasukkan ke dalam mulut.  Itu kejadian pada seorang ponakan saya yang langsung berusaha mengeluarkan kembali makanan yang disuapkan.

Keluhan lain yang sering dikeluhkan para ibu adalah anak yang terlihat lebih menyukai MPASI instan yang dengan mudah dibeli di pasaran, ketimbang dengan MPASI yang dibuat sendiri oleh orang tuanya.

Menyiapkan MPASI haruslah menggunakan bahan-bahan yang segar (dok.windhu)

Belum lagi, kebiasaan para balita yang terkadang merupakan aksi GTM alias Geraka Tutup Mulut begitu tahu akan diberikan makanan oleh orang tua. Si kecil enggan menyantap makanan yang telah disediakan!

Adakah yang salah? Lalu apa yang harus dilakukan oleh orang tua, terutama para ibu?  Dalam bincang-bincang mengenai  Resep MPASI untuk Si Kecil, yang diselenggarakan di  Modena Experience, Senopati, Jakarta, semua itu terungkap.

Dr Juwalita Surapsari Sp.GK,M.Gizi dari RS Pondok Indah dan Chef Oddie Jamil dari Modena menjelaskan MPASI untuk anak (dok.windhu)


Kesiapan Anak Menerima MPASI

Dr Juwalita Surapsari Sp.GK,M.Gizi dari RS Pondok Indah menekankan pemberian MPASI sudah sangat penting disesuaikan dengan tumbuh kembang si kecil. Waktu yang tepat untuk memberikan MPASI adalah 6 bulan, tetapi hal itu juga melihat  pada kesiapan anak.

Misalnya saja, dilihat dari anak sudah bisa duduk atau belum. Soalnya ada juga yang belum bisa mencapai tahapan tumbuh kembangnya. Nah, kesiapan anak untuk diberikan MPASI bisa dilihat dari tingkah laku anak. Misalnya saat ibu makan, anaknya mengecep-ngecap mulutnya ingin makan atau ingin meraih makanan untuk dimasukkan ke mulut.

Bahan yang dihadirkan untuk membuat menu MPASI anak harus memenuhi standar (dok.windhu)

 
Kenapa harus usia 6 bulan? Menurut  dr Juwalita, anak membutuhkan energi untuk tumbuh. Kalau sudah enam bulan, maka ASI yang ada sudah tidak cukup lagi.”Usia 6 bulan membutuhkan kira-kira  700 kalori sehari. Nah ASI baru mencukupi sebanyak 500 kalori. Maka terjadi gap dan itulah yang harus dipenuhi dari makanan pendamping  ASI,” jelas Juwalita.

Namun dalam pemberian MPASI, kata Juwalita,  tetap harus memperhatikan  jika enam bulan itu adalah periode belajar. Bukan  periode ujug-ujug yang langsung anak bisa makan. Biasanya di periode ini juga harus hati-hati. Kalau tidak aware dengan kebutuhan anak maka anak bisa kekurangan energi atau kekurangan gizi.

Berikanlah perasa pada makanan MPASI seperti garam atau gula agar enak. (dok.windhu)


Seandainya ada anak yang rewel sebelum 6 bulan,  janganlah langsung dikasih makanan. Ada periode pada anak yang namanya periode kejar tumbuh. Saat ini biasanya anak rewel karen butuh lebih nyaman dan butuh lebih banyak diberi susu.

Menurut Juwalita, sebelum memberkan makanan, harus dibangun dari ASI dulu. Ingat, bayi lahir 6 bulan ASI itu Super Lux Periode. Nggak ada makanan apapun yang bisa menyaingi  ASI. ASI itu sudah lengkap banget untuk memenuhi kebutuhan anak.

Bagaimana dengan takaran yang diberikan untuk anak? Ukuran lambung anak usia 6 bulan sekitar 180 cc.  Pada 12 bulan paling gede 250 cc atau setara dengan satu gelas air mineral.
Mengenalkan bumbu juga tidak apa pada menu MPASi (dok.windhu)

Pada awal diberikan MPASI tidak muluk-muluk. Bisa masuk tiga sendok makan saja sudah bagus. Kemudian ditingkatkan perlahan-lahan. Pada anak usia 6-8 bulan bisa ditingkatkan menjadi 125 cc atau setengah gelas kemasan atau setengah mangkok bubur bayi.

Pada usia 9 bulan hingga 12 bulan harusnya sudah bisa mencapai ukuran 1 mangkok bubur bayi atau 250 cc. Untuk porsinya bisa dibagi menjadi setengah bagian yang harus mencakup sayur-sayuran, kemudian buah. Sepertiga bagian adalah karbohidrat dan sepertiga bagian lain adalah protein. Karena apa? karbohidrat tetap perlu karena karbohidrat itu merupakan sumber energi.


Kenalkanlah daging, telur, hati, pada menu MPASI (dok.windhu)


MPASI juga harus memenuhi menu 4 bintang. Apa maksudnya? Panduan dari WHO Badan Kesehatan Dunia, yang dimaksud dengan menu 4 bintang itu adalh mengandung 4 komposisi, yakni Karbohidrat, Protein Hewani, protein nabati, sayuran, dan buah.

Kalau zaman dulu saat akan memulai MPASI biasanya ibu-ibu memulai dari apa dulu sih? Ada yang memulainya dari buah dulu. Namun, benarkah itu? Sebab, yang akan diberikan adalah sesuatu yang padat energi.

Makanya, asupan pertama yang dianjurkan adalah serealia karena lebih jarang menimbulkan alergi sehingga cenderung lebih aman. Ketika akan memaparkan MPASI jangan terlalu lama. Sehingga anak ada usia 8 bulan sudah mulai MPASI 6 bulan, zat besi yang ada di ASI sudah mulai turun.

MPASI harus enak dan punya rasa (dok.windhu)


MPASI harus Enak dan Punya Rasa

Selain memenuhi 4 menu bintang seperti standar WHO, MPASI itu harus enak. Ingat, bayi itu pintar. Dari usia 4 bula, bayi sudah punya preferensi rasa asin di lidahnya dan hal ini bertahan hingga usia 2 tahun. Karenanya, saat  bikin MPASI,  orang tuanya jangan lupa juga harus mencobanya.

Zaman dulu, tahunya galam dan garam jangan dulu diperkenalkan kepada bayi. Kenyataannya, justru anak harus dipaparkan dengan makanan yang bervariasi. Hal ini supaya ketika dia menjadi lebih besar maka tidak akan picky alias memilih-milih makanan.

Mengenalkan santan dari kelapa pada MPASI bisa dilakukan (dok.windhu)


Biasanya, anak ASI Ekslusif memiliki kecernderungan tidak bisa menerima rasa yang bermacam-macam. Dr Juwalita pun menceritakan anaknya pernah mengalami hal serupa karena lebih memilih untuk susu yang plain. Rasa polos. 

Akhirnya ada satu fase, agak tertinggal. Anak terlambat mengenal rasa. Tapi setelah dikenalkan terus menerus, barulah menerima rasa yang lain. Tidak perlu ragu untuk menambahkan  rasa, gula, garam, bumbu pada MPASI.

“Jadi sebetulnya, nggak masalah mau menambahkan gula atau garam karena sejatinya orang tua pasti tidak akan menyuapkan gula atau garam kepada anaknya,” seloroh dr Juwalita.

Menyiasati pengganti garam dan gula bisa dilakukan dengan bahan alami buah atau sayur (dok.windhu)

Bilapun orang tua tidak sreg menggunakan gula, dapat menyiasati untuk memberikan rasa manis yang dibutuhkan dengan menggunakan kurma yang diblender. Untuk rasa asin, sebagai kaldu bisa juga menggunakan jamur.

“Masak enak gampang banget kok sebenarnya,”kata Chef Odie Jamil, dari culinary Modena.

Lalu bagaimana dengan anak yang terlihat lebih doyan MPASI instan, tapi kurang semangat jika dimasak sendiri oleh orang tua? Tentu saja hal ini bisa tidak nyaman, namun mengonsumsi  MPASI instan sejauh yang dikonsumsi sesuai dengan kisaran usia anak tidak masalah.

Dalam MPASI instan, unsur  vitamin, mineral sudah  sudah disesuaiakan dengan usia anak. “Yang menjadi salah satu kesalahan orang  tua dalam pembuatan makanan pengganti ASI adalah lua untuk memberikan rasa,” ujar dr Juwalita.

Jangan tunda pemberian daging pada MPASI (dok.windhu)


Jangan Tunda Beri Daging Pada MPASI   

Dalam menyiapkan MPASI, juga harus berfokus pada makanan zat besi karena angka kekurangan zat besi di Indonesia masih tinggi. Anak tidak apa diperkenalkan untuk makan daging asal disesuaikan dengan teksturnya dan diolah seperti disaring atau dihaluskan.

Jangan berlama-lama menunda untuk memberikan daging , telur, ikan, dan lainnya. 
Kalau dulu suka sering ditunda dengan anggapan masih di bawah usia 2 tahun. Jangan berpikiran seperti itu karena sudah ada penelitiannya kalau anak yang lebih cepat dipaparkan dengan daging, kejadian timbulnya alergi tidak berbeda makna. Jadi nggap apa-apa dipaparkan saja.


Gunakan Bahan Yang Segar dan Baru

Chef Odie Jamil menambahkan, masak MPASI harus diperhitungkan lama waktunya  supaya vitamin tidak hilang. Selain juga jangan campurkan susu saat  dimasak karena akan hilang semua.

Nah untuk penyimpanan bahan makanan untuk ibu yang bekerja, semua bahan makan bisa dissimpan asalkan wadahnya bersih dan disimpan di suhu yang tepat. Namun, sebaiknya bahan makanan untuk MPASI sebaiknya tidak disimpan dalam jangka waktu lama. Paling lambat adalah besok, jika disimpan hari ini.



Simpanlah bahan untuk MPASI secara terpisah. Misalnya sayuran dalam kemasan sendiri, ataupun daging dalam kemasan sendiri. Jangan dijadikan satu. Kenapa? Karena bila tercampur akan membuat makanan terkontaminasi.

Untuk memilih bahan makanan yang bagus, sebaiknya  dibeli dari penjual yang terpercaya. Cuci di air yang mengalir supaya lebih bersih, jangan biasakan mencuci di dalam mangkuk atau baskom. Gunakan selalu bahan-bahan sayuran yang segar. Jangan yang sudah disimpan berhari-hari.


Tiga Menu MPASI yang Bisa Dicoba

Setelah kegiatan talkshow, diadakan Orami cooking class dengan jumlah dua orang dalam satu kelompok. Sebuah menu MPASI Carrots & Cheese Crackers dipraktikkan langsung di dapur Modena.

Ini adalah salah satu menu dari tiga menu Makanan Pendamping  ASI (MPASI) yang bisa dicoba para ibu untuk buah hatinya di  rumah. Tidak memerlukan waktu banyak dan menggunakan bahan-bahan yang relatif mudah didapatkan di pasaran.


Seru karena ternyata hasilnya berbeda-beda setiap kelompok dan masih harus dipraktekkan kembali di rumah. Untuk membuat  menu MPASI Carrots & Cheese Crackers dibutuhkan wortel, keju cheddar, telur, oats, almond powder, dan olive oil (optional).

Untuk lebih lengkap- mengenai tiga menu MPASI dari dapur Modena dan cara membuatnya bisa dilihat disini, ya... 

Komentar

  1. Memang betul ya MPASI itu juga harus punya rasa agar si kecil berselera sehingga asupan makanan bagi anak ini juga menjadi makanan yg selalu diinginkan oleh anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, kakak Abby Oney, MPASI yang punya rasa akan membuat si kecil lebih berselera untuk menyantap makanan yang disediakan.

      Hapus
  2. Penting banget ya Mba memperhatikan asupan gizi buat si kecil agar tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat.. Apalagi pas masa MPASI ya.. Kudu diperhatikan lg .

    BalasHapus
  3. Duh jangankan baby balita, saya aja emaknya ngiler dan lapar kalau lihat sajian makanannya. Hehehe
    Sehat bergizi anak pasti sehat.

    BalasHapus
  4. Wah ini MPaSi handmade yah mbak. Lebih higienis dan terjamin pastinya. Kakakku suka membuatnya buat ke keponakan waktu dia kecil.

    BalasHapus
  5. Iya ya haruapunya rasa biar anaknya semangat makannya...

    BalasHapus
  6. Harus mengenalkan semua jenis sayur dan lauk ya agar anak nantinya gak pilih-pilih makanan ya mba

    BalasHapus
  7. jangankan buat anak, kita aja kalau makan maunha yang enak ya kak, masa buat anak harus hambar hehehe..

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung dan memberikan komentar positif demi kemajuan dan kenyamanan pembaca.

Postingan populer dari blog ini

Minggu Pagi di Aksi #TolakPenyalahgunaanObat Car Free Day

MATA saya menatap kemasan kotak bertuliskan Dextromethorphan yang ada di meja BPOM. Di atas meja itu terdapat sejumlah obat-obatan lain bertuliskan warning, yang berarti peringatan. Ingin tahu saya memegangnya. Membaca kotak luar kemasan obat itu.  “Ini obat apa?” tanya saya. Adi, petugas BPOM itu memperlihatkan isi kotak kemasan. Menurutnya, obat Dextromethorpan sudah ditarik dari pasaran. Sudah tidak digunakan lagi karena dapat disalahgunakan oleh pemakainya. Dextromethorpan yang di kotak kemasannya tertera generik dan terdiri dari 10 blister ini masuk dalam kategori daftar G. Banyak yang menyalahgunakannya untuk mendapatkan efek melayang (fly). Fly? Pikiran saya langsung teringat kepada peristiwa penyalahgunaan obat yang menghebohkan negeri ini satu bulan lalu di Kendari, Sulawesi Tenggara. Korbannya yang anak-anak masih pelajar dan mahasiswa ini. Pertengahan September 2017, semua terkaget-kaget dengan kabar yang langsung menjadi topik pembicaraan

Beli Buku Hanya Bayar Setengah di Buka Gudang Gramedia

Selama satu bulan, digelar Gudang Buku Gramedia, di Jl. Palmerah Barat, Jakarta. Diskon sebesar 50 % untuk semua jenis buku. Untuk buku komik hanya Rp.1000, dengan ketentuan minimal pembelian 10 buah (dok.windhu) There is no friend as loyal as book . Kalimat kutipan Ernest Hemingway, novelis yang karya-karyanya mendunia itu benar adanya. Buat sebagian orang, termasuk saya, buku sudah menjadi teman yang sangat setia. Sejak masih anak-anak hingga kini dewasa. Nah, begitu mata memandang seluruh ruangan yang disebut Buka Gudang Gramedia, Jl Pamerah Barat dan melihat tumpukan ratusan buku sesuai dengan kategorinya jelas terlihat di depan mata, rasa senang timbul.  Jumlah buku di rumah, si teman setia sudah jelas akan bertambah.Harga buku di zaman sekarang kalau karya top atau penulis bermutu pastilah mendekati Rp.100.000 atau lebih, per satu bukunya. Kegiatan diskon buku seperti Buka Gudang Gramedia, jadi salah satu solusi menambah bahan bacaan.  Ragam pilihan buku ba

D’Flora, Lipstik Untuk Bibir Hitam dengan Pilihan Warna Bagi Perempuan Aktif

Pilihan Lipstik untuk Bibir Hitam saat ini beragam. D'Flora, hadir dengan kandungan Jojoba dan vitamin yang membuat bibir terlihat menarik dan sehat. (dok.windhu) Awalnya saya tidak begitu memperhatikan mengenai masalah bibir hitam. Semua itu baru saya sadari saat Arni, salah seorang kakak perempuan   saya   mengeluhkan warna bibirnya. Jika warna lipstiknya sudah memudar, warna bibir aslinya langsung terlihat. Kakak merasa perlu lipstik untuk bibir hitam yang tepat digunakan sehari-hari.  “Pernah merokok, kali,” ucap saya asal sambil bercanda. Ups, jelas kakak saya tidak terima.Kakak tidak pernah menyentuh ataupun mencoba-coba rokok. Bahkan mencium bau asap rokok di suatu tempat keramaian umum,   kakak sudah tidak suka. Mungkin saya cukup beruntung karena warna bibir saya tidaklah segelap bibir kakak. Saya tahu usaha kakak untuk membuat warna bibirnya lebih merah dan menarik. Sesekali saya juga mengikutinya. Buat perempuan, memiliki warna bibir hitam, bibir g