Langsung ke konten utama

Hemat Saat Beraktivitas Luar Ruang, Penting !


Berhemat saat melakukan aktivitas luar penting sekali (gambar:ciricara.com)

SELALU membawa minum. Itu yang selalu saya lakukan kemana pun pergi. Di dalam tas saya, ada botol minuman. Tidak terlalu besar. Cukup ukuran sedang saja. Setidaknya cukup untuk menemani saya dalam perjalanan agar tidak haus.  

Kebiasaan berbekal minuman sejak dulu hingga saat ini, semata-mata mengikuti pesan ibu. Sejak pertama kali sekolah. Dari sekolah dasar, SMP, SMU, kuliah, hingga bekerja.

Saya selalu ingat pesan ibu, “Bawa selalu minum dari rumah. Lebih sehat dan hemat.”

Ibu menekankan alangkah lebih baiknya berhemat dengan tidak membeli air minum di jalan.  Saya mengikuti anjuran ibu .Alhasil, hingga kini saya terbiasa membawa minum.  Apalagi, saya bawaannya gampang haus.

Saya tidak menampik ada beberapa kawan yang membelalakkan mata karena mengetahui kebiasaan membawa minum ini.

“Kamu  bawa minum? Seperti anak kecil saja.”

Itu salah satunya.

“Kok mau sih bawa yang berat-berat?”

Berat membawa tempat minum?  Hmm, tidak juga. Kalau tasnya kecil, terasa berat dan memenuhi tempat tapi kalau tas yang dibawa besar biasa saja.

“Sekarang kan beli minum gampang. Dimana-mana ada. Tukang jualan banyak di pinggir jalan. Supermarket, Alfamart, Indomart, dan lainnya.”

Nah itu dia. Membeli minuman. Membeli pastinya dengan mengeluarkan biaya. Tidak mungkin ada yang mengasih selalu. Kecuali mengambilnya dari sebuah event  atau dari teman.

Bayangkan, kalau satu botol minuman kemasan 600 ml itu di pinggir jalan Rp.4000-6000. Lumayan juga. Hal itu berarti sama dengan harga ongkos angkutan umum sekali perjalanan.

Pelit? Tergantung sisi mana memandangnya. Saya bilang hemat dan ekonomis. Kalaupun satu botol minum kurang dan harus membeli minum, tetap mengurangi jumlah uang yang harus keluar  dari dompet.

Fokusnya lebih membawa minum saat dalam perjalanan. Kalaupun tidak terminum karena datang ke suatu event yang sudah menyediakan banyak air minum, tidak apa-apa. Airnya bisa dibuang.

Itu cara hemat pertama saya saat pergi ke aktivitas luar ruang, termasuk acara blogger.

Hemat lainnya adalah dengan menggunakan  Transjakarta. Lebih murah harga ongkosnya. Cuma Rp. 3500 untuk rute sejauh apa pun meski dengan transit beberapa kali. Memang mungkin melelahkan tapi tidak apa-apa. Anggap saja sebagai olahraga. Sehat !

Meskipun demikian, terkadang jika memang benar-benar harus sangat berhemat, saya harus selektif memilih acara yang akan didatangi. Sumber tulisan untuk isi blog banyak bisa didapatkan dimana saja, termasuk dari berita koran, website, ngobrol dengan teman dan tetangga, ataupun pengalaman pribadi.

Kalaupun saya  tetap harus datang ke sebuah acara, maka saya akan cari tahu detail lokasi, alamat, waktu pelaksanaan, hingga mode transportasi yang termurah dan termudah untuk mencapai lokasi kegiatan.

Jika lokasinya sulit dan tidak begitu tahu, menggunakan aplikasi ojek online sekarang lebih menguntungkan sekaligus dapat cepat sampai tanpa takut salah naik angkot.
  
Sebagai ganti semua pengorbanan untuk datang ke sebuah acara yang saya anggap penting, maka saya merasa harus mendapatkan ilmu yang benar-benar bermanfaat untuk saya.

Saya akan menyimak dengan baik materi-materi yang disampaikan saat talkshow ataupun seminar. Terutama saat sesi tanya jawab, yang terkadang justru ditemukan hal-hal menarik yang diungkapkan peserta.

Saya harus paham dan mengerti uraian yang disampaikan dengan baik, sehingga dapat menyampaikan dengan baik pula, melalui penuangan tulisan dari pikiran saya. Saya ingin jika saya sudah bersusah payah datang ke suatu lokasi, ada juga ilmu yang bisa dibagikan kepada orang lain melalui tulisan yang enak dibaca. Saya senang.

Tidak segala sesuatu harus diukur dengan materi walaupun segala sesuatu tidak lepas dari biaya. Goodie Bag,Live Tweet, transport, dan blog competition yang dapat mendatangkan uang, adalah suatu rangkaian saja dari sebuah kegiatan. 

Buat saya, tetap datang ke suatu acara meski harus berhemat tetap menguntungkan. Bukan hanya karena dapat menambah kawan yang mengenal secara langsung, kesempatan networking bisa terbuka lebih lebar  antar sesama blogger.

Pengalaman pernah mengunjungi suatu lokasi dan memperoleh informasi secara langsung juga adalah suatu hal yang berharga.

Kenapa? Tidak semua orang dapat memperoleh pengalaman serupa, apalagi secara cuma-cuma.

Setujukah? Itu hemat ala saya... Buat yang lain tentu bisa sama dan berbeda. Hemat saat beraktivitas di luar ruang, itu penting !








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minggu Pagi di Aksi #TolakPenyalahgunaanObat Car Free Day

MATA saya menatap kemasan kotak bertuliskan Dextromethorphan yang ada di meja BPOM. Di atas meja itu terdapat sejumlah obat-obatan lain bertuliskan warning, yang berarti peringatan. Ingin tahu saya memegangnya. Membaca kotak luar kemasan obat itu.  “Ini obat apa?” tanya saya. Adi, petugas BPOM itu memperlihatkan isi kotak kemasan. Menurutnya, obat Dextromethorpan sudah ditarik dari pasaran. Sudah tidak digunakan lagi karena dapat disalahgunakan oleh pemakainya. Dextromethorpan yang di kotak kemasannya tertera generik dan terdiri dari 10 blister ini masuk dalam kategori daftar G. Banyak yang menyalahgunakannya untuk mendapatkan efek melayang (fly). Fly? Pikiran saya langsung teringat kepada peristiwa penyalahgunaan obat yang menghebohkan negeri ini satu bulan lalu di Kendari, Sulawesi Tenggara. Korbannya yang anak-anak masih pelajar dan mahasiswa ini. Pertengahan September 2017, semua terkaget-kaget dengan kabar yang langsung menjadi topik pembicaraan

PopBox, Solusi Anti Repot Untuk Kirim, Titip, dan Ambil Barang via Loker

Pernah lihat lemari loker seperti ini? Smart locker yang disebut PopBox saat ini berjumlah 300 buah, yang tersebar di pusat perbelanjaan, apartemen, spbu, dan perkantoran, fungsinya untuk kirim, titip, dan ambil barang (dok.windhu) Waktu mulai merambat sore. Sudah memasuki pukul 17.00.   Saya memandang ke bawah dari balik kaca di lantai 11 Ciputra World, Lotte Avenue, Jl. Dr Satrio, Jakarta Selatan. Jalan terlihat dipadati mobil dan motor yang bergerak sangat lambat, termasuk di jalan layang. Cuaca pun berubah gelap   pertanda sebentar lagi hujan.     “Dilihat dari atas, mobil-mobil banyak ini seperti mainan, ya?” kata Sasi, salah seorang pengusaha batik muda asal Semarang, Jawa Tengah, yang ikut berpameran di ajang pertemuan perempuan yang diselenggarakan selama dua hari, yang saya ikuti. PopBox yang ada di pusat perbelanjaan Lotte Shopping Avenue (dok.windhu) Saya tersenyum. Kelihatannya begitu kalau dilihat. Mobil jelas terlihat kecil dan menari

Go-Box, Solusi Pindahan Nggak Pakai Repot

Go-Box, jasa pindahan rumah yang memudahkan (dok.www.go-jek.com) SENYUM mengembang dari wajah Ani, saat sudah pasti akan segera pindah rumah. Maklum, menjadi kontraktor alias orang yang mengontrak selama ini cukup melelahkan. Mimpi tinggal secara tenang di rumah milik sendiri menjadi kenyataan. Di rumah baru, segala sesuatunya pasti lebih tenang. Apalagi setelah menikah 5 tahun. Memang, bukanlah rumah besar. Punya dua kamar tidur, dengan ruang tamu, ruang makan, dapur, dan kamar mandi. Sedikit halaman kecil buat menanam tumbuhan ataupun bunga. Sudah pasti membahagiakan.   Lokasi rumah baru di wilayah Gunung Putri, Bogor. Selama ini, tinggal di Pluit, pada lokasi cukup padat dan nyaris tidak memiliki halaman. Ah, betapa menyenangkan, pikir Ani. Segera, semua barang yang ada di rumah pun dikemas. Packing ini dan itu. Tidak ada yang boleh tertinggal karena sebenarnya tidak banyak juga barang yang dibeli. Pertimbangannya saat itu, khawatir repot jika akan pindahan