Langsung ke konten utama

Tim Nusantara Sehat, Bukti Cinta Anak Muda Indonesia

Bentuk pelatihan bela negara tim nusantara sehat yang membutuhkan ketahanan fisik

SEHAT itu tak ternilai. Sebuah investasi sekaligus juga hak buat setiap orang. Baik yang tinggal di kota besar maupun di pedalaman Indonesia. Dengan tubuh yang sehat, lebih banyak hal untuk melakukan yang terbaik. Lebih terbuka kesempatan memiliki masa depan cerah untuk diri, keluarga, lingkungan, bangsa dan negara.

Sayangnya,  ternyata tidak semua orang dapat memperoleh yang dinamakan ‘sehat’ dengan mudah. Saat  saya membaca atau mendengar pemberitaan dari berbagai media, mulai dari cetak, online, radio, hingga televisi, ternyata masih banyak ditemukan kasus-kasus kesehatan di berbagai daerah, terutama daerah terpencil, pelosok, dan kepulauan.

Permasalahan kesehatan yang selalu saja diberitakan itu di antaranya masalah kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, gizi buruk, dan akses pelayanan kesehatan di daerah. Pemberitaanya sangat mudah ditemukan jika mengetikkan kata gizi buruk atau kematian ibu dan bayi di mesin pencari google.  

Banyak hal yang bisa menyebabkan tingginya kasus permasalahan kesehatan ini. Namun apa pun alasannya, semua orang berhak untuk memiliki kesempatan hidup walaupun tinggal di daerah yang sangat jauh dari pusat keramaian kota. Semua itu hanya bisa diwujudkan jika ada kepedulian untuk bertindak.  

Menurut website nusantarasehat.kemkes.go.id, itulah sebabnya kemudian Kementerian Kesehatan mengajak  generasi muda ikut ambil bagian untuk meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan, khususnya di daerah terpencil.

Semua ini terkait dengan fokus ebijakan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) untuk periode 2015 – 2019 berupa penguatan Pelayanan Kesehatan (Yankes) Primer. Angka harapan hidup yang sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan primer.


Penguatan yankes primer mencakup tiga hal: Fisik (pembenahan infrastruktur), Sarana (pembenahan fasilitas), dan Sumber Daya Manusia (penguatan tenaga kesehatan).  

Program ini untuk mendukung pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) . Tujuannya tentu saja untuk menciptakan masyarakat sehat.

Tenaga profesional kesehatan berusia muda, yang berbasis tim (team based), bertugas melakukan pelayanan kesehatan dan melakukan upaya preventif melalui pendidikan kesehatan, konseling serta skrining (penapisan). 

Tim Nusantara Sehat sedang berlatih menolong seseorang
Mereka berjumlah lima hingga sembilan orang, dan terdiri atas dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian. Mereka ditempatkan di Puskesmas, layanan kesehatan yang langsung menyentuh kelompok masyarakat  selama 2 (dua) tahun. 

Tim Nusantara Sehat yang ditempatkan pada tahun 2015 terdiri dari dua periode. Periode I sebanyak 142 orang di 20 puskesmas pada bulan Mei 2015 dan Tim Nusantara Sehat Periode II sebanyak 552 orang  di 100 puskesmas pada bulan Desember 2015.
Nah, pada tahun 2016 ini juga akan dilakukan dua periode, yakni periode I pada bulan Mei sebanyak 630 orang di 70 puskesmas. Periode II sebanyak 540 orang pada bulan Oktober di 60 puskesmas.
 
Berbagai kegiatan yang dilakukan di daerah penempatan
Andai Saya Tim Nusantara Sehat
DUA tahun !  Tinggal dan menjalani hari-hari di daerah tertinggal, pelosok, dan kepulauan bukanlah suatu yang mudah. Ini bukanlah jalan-jalan atau wisata untuk melihat keindahan alam ataupun sekedar mengetahui seperti apa kondisi suatu wilayah di daerah.
Apalagi untuk anak muda yang terbiasa tinggal di kota. Terbiasa dengan mudahnya fasilitas transportasi, tempat tinggal yang layak, dan sarana berkomunikasi yang bagus dan lancar.
Di daerah tertinggal, pelosok, dan kepulauan, medan perjalanan yang cukup sulit sudah pasti ditemui. Sinyal telepon pun hilang. Itu yang saya baca dari tweet yang disampaikan melalui akun twitter Nusantara­_Sehat, oleh ChristinLildona pada 2 November 2015, yang menulis : “Ini bru awal kisah kt ke daerah sgt trpencil Dsn.Asuansang. Cayo tmn2,sblm signal hilang”
Kegiatan yang dilakukan di daerah penempatan
Menjadi bagian tim Nusantara Sehat, tidak hanya diperlukan keprofesionalan saja sebagai ahli kesehatan. Tingkat keberanian yang tinggi, adanya komitmen, dan perlunya pengabdian.
Ya, pengabdian. Inilah bentuk dedikasi seorang tenaga kesehatan kepada negara Indonesia, untuk memajukan kesehatan di berbagai daerah yang berada di tempat terpencil, pelosok, dan kepulauan.
Buat saya, suatu hal yang tidak mudah  tapi sekaligus menantang. Sebuah kemauan untuk berbagi dengan masyarakat, yang pastinya sangat membutuhkan pelayanan kesehatan dengan prima. Setiap masyarakat pasti sangat merindukan diberikan yang terbaik, sehingga beberapa kasus masalah kesehatan dapat diminimalkan. Bahkan bisa jadi untuk ditiadakan.
Fisik yang sehat dan pribadi yang tidak manja sangat dibutuhkan sebagai tim nusantara sehat. Untunglah, semua itu telah diperhitungkan. Seluruh tim Nusantara Sehat telah dibekali dengan materi bela negara, keahlian medis dan non-medis serta pengetahuan tentang program – program kesehatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan.
Sebagai bagian dari tim Nusantara Sehat,  kemampuan bersosialisasi dan  beradaptasi terhadap masyarakat dan budaya lokal  juga hal yang sangat penting. Komunikasi dan interaksi dengan masyarakat dan petugas kesehatan di daerah penempatan akan lebih mudah. Salah satunya di pulau Belakang Padang, Batam.
 
Medan penempatan yang indah, menantang, tapi sekaligus tidak mudah
Ah, seandainya aku tim Nusantara Sehat, inilah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Inilah yang dinamakan sangat Indonesia. Suatu pembuktian cinta bangsa meski yang didapat tidaklah berupa materi. Sebuah pengalaman berharga untuk berbagi, berempati, dan turut membantu semakin sehatnya masyarakat Indonesia. Bukti cinta anak muda pada bangsa!

***
catatatn : gambar-gambar diambil dari website dan akun twitter Nusantara Sehat


Komentar

  1. Good luck mba..yipiii kelar mwnjelang deadline
    Program ini cukup bagus karena mengedepankan jiwa sosial utk lebih perduli

    BalasHapus
  2. Terima kasih, mba Sie-thi Nurjanah. Berkat dikau neh. Tadinya ingat dealine tanggal 10. Yaps, program yang bagus

    BalasHapus
  3. Waw, pasti itu seru banget ya mbak ..

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung dan memberikan komentar positif demi kemajuan dan kenyamanan pembaca.

Postingan populer dari blog ini

PopBox, Solusi Anti Repot Untuk Kirim, Titip, dan Ambil Barang via Loker

Pernah lihat lemari loker seperti ini? Smart locker yang disebut PopBox saat ini berjumlah 300 buah, yang tersebar di pusat perbelanjaan, apartemen, spbu, dan perkantoran, fungsinya untuk kirim, titip, dan ambil barang (dok.windhu) Waktu mulai merambat sore. Sudah memasuki pukul 17.00.   Saya memandang ke bawah dari balik kaca di lantai 11 Ciputra World, Lotte Avenue, Jl. Dr Satrio, Jakarta Selatan. Jalan terlihat dipadati mobil dan motor yang bergerak sangat lambat, termasuk di jalan layang. Cuaca pun berubah gelap   pertanda sebentar lagi hujan.     “Dilihat dari atas, mobil-mobil banyak ini seperti mainan, ya?” kata Sasi, salah seorang pengusaha batik muda asal Semarang, Jawa Tengah, yang ikut berpameran di ajang pertemuan perempuan yang diselenggarakan selama dua hari, yang saya ikuti. PopBox yang ada di pusat perbelanjaan Lotte Shopping Avenue (dok.windhu) Saya tersenyum. Kelihatannya begitu kalau dilihat. Mobil jelas t...

Minggu Pagi di Aksi #TolakPenyalahgunaanObat Car Free Day

MATA saya menatap kemasan kotak bertuliskan Dextromethorphan yang ada di meja BPOM. Di atas meja itu terdapat sejumlah obat-obatan lain bertuliskan warning, yang berarti peringatan. Ingin tahu saya memegangnya. Membaca kotak luar kemasan obat itu.  “Ini obat apa?” tanya saya. Adi, petugas BPOM itu memperlihatkan isi kotak kemasan. Menurutnya, obat Dextromethorpan sudah ditarik dari pasaran. Sudah tidak digunakan lagi karena dapat disalahgunakan oleh pemakainya. Dextromethorpan yang di kotak kemasannya tertera generik dan terdiri dari 10 blister ini masuk dalam kategori daftar G. Banyak yang menyalahgunakannya untuk mendapatkan efek melayang (fly). Fly? Pikiran saya langsung teringat kepada peristiwa penyalahgunaan obat yang menghebohkan negeri ini satu bulan lalu di Kendari, Sulawesi Tenggara. Korbannya yang anak-anak masih pelajar dan mahasiswa ini. Pertengahan September 2017, semua terkaget-kaget dengan kabar yang langsung menjadi topik pembica...

Go-Box, Solusi Pindahan Nggak Pakai Repot

Go-Box, jasa pindahan rumah yang memudahkan (dok.www.go-jek.com) SENYUM mengembang dari wajah Ani, saat sudah pasti akan segera pindah rumah. Maklum, menjadi kontraktor alias orang yang mengontrak selama ini cukup melelahkan. Mimpi tinggal secara tenang di rumah milik sendiri menjadi kenyataan. Di rumah baru, segala sesuatunya pasti lebih tenang. Apalagi setelah menikah 5 tahun. Memang, bukanlah rumah besar. Punya dua kamar tidur, dengan ruang tamu, ruang makan, dapur, dan kamar mandi. Sedikit halaman kecil buat menanam tumbuhan ataupun bunga. Sudah pasti membahagiakan.   Lokasi rumah baru di wilayah Gunung Putri, Bogor. Selama ini, tinggal di Pluit, pada lokasi cukup padat dan nyaris tidak memiliki halaman. Ah, betapa menyenangkan, pikir Ani. Segera, semua barang yang ada di rumah pun dikemas. Packing ini dan itu. Tidak ada yang boleh tertinggal karena sebenarnya tidak banyak juga barang yang dibeli. Pertimbangannya saat itu, khawatir repot jika akan pind...