Badan
Pusat Statistik (BPS) mengumumkan jumlah penduduk miskin di Indonesia pada
Maret 2017 sebanyak 27,77 juta orang (10,64%). Sebanyak 11 juta iwa atau
sekitar 40 % dari jumlah penduduk miskin
tersebut adalah anak-anak.
Kondisi
anak-anak saat ini merupakan gambaran masa depan bangsa. Pemenuhan hak-hak
anak, termasuk tumbuh kembang, kesehatan, dan pendidikan menjadi penentu utama
masa depan Indonesia.Data di atas menggambarkan jika masih banyak anak-anak
Indonesia yang belum dapat menikmatu hak-haknya.
Unicef
menyebutkan salah satu indikator deprivasi atau tak terpenuhinya hak-hak dasar
anak adalah bila anak tidak mendapat gizi seimbang.
Kemiskinan
memang menjadi faktor utama masalah gizi, tidak hanya di Indonesia namun juga
belahan dunia lainnya. Namun, di era informasi dan teknologi komunikasi,
penyebaran dan perputaran informasi yang berkaitan dengan kesehatan.
Hasil
penelitian Sekretaris Dewan Kehorhmatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada
awa; tahun ini menunjukkan penyebaran informasi hoax terbanyak adalah bidang
kesehatan. Masyarakat karena ketidaktahuan akhirnya banyak meneruskan informasi
ini dan pastinya berdampak buruk pada kesehatan.
Hal
lain yang perlu diwaspadai adalah iklan atau promosi produk pangan yang tidak
tepat. Dalam konteks perkembangan media dan teknologi yang pesar saat ini anak
dan orang tua terpapat tayangan iklan produk makanan dan minuman yang tidak
tepat.
Visualisasi
iklan dan frekuensi penayangan yang
tinggi menyebabkan anak-anak terpengaruh untuk mengonsumsi produk yang
diiklankan. Padahal,kandunan nutrisi dalam produk tersebut belum tentu sesuai
dengan kebutuhan tubuh anak.
Pemerhati
iklan Dr Winny G. W menyebutkan, umumnya kreaif iklan didesain lebih berpihak
padaproduk karena di dalamnya ada sejumlah kepentingan yang melibatkan banyak
industri, baik industri periklanan, media, dan produsesn produk. Tayangan iklan
produk makanan dan minuman untuk anak-anak di televisi tidak secar terbuka
memaparkan komposisi yang terkadnudng dalam produknya saat beriklan. Hal ini karena lebih fokus untuk menjual
produk semata, tanpa menyelipkan nilai edukasi. Kata Ketua Yayasan Abhipraya
Insan Cendekia Indonesia (YAICI).
Upaya
untuk menjaga kelangsungan hidup suatu bangsa bisa dimulai dari keluarga
sebegai elemen yag paling dekat dengan lingkungan anak-anak/
Masyarakat
perlu lebih cermat, lebih kritis, lebih selektif terhadap tayangan iklan produk
yang tidak bermanfaat bagi anak.
Pihak
produsesn, industri periklanan, dan media elektronik juga diharapkan tidak
menjadikan anak-anak sebagai target iklan. Hal ini sesuai dengan ketentian 1,27
yang tercantum pada etika pariwara bahwa iklan yang ditujukan kepada khalayak
anak-anak tidak boleh mena,pilkan hal-hal yang dapat mengganggu atau merusak
jasmani dan rohani mereka,memanfaatkan kemudahpecayaan, kekurangpengalaman,
atau kepolosan mereka.
Dalam
upaya mewujudkan visi besar bangsa Indonesia Emas 2045, yang merujuk bahwa pada
tahun 2045 bangsa Indonesia tepat berada usia satu abad,. Diharapkan Indo nesia
akan mencapai puncak kejayaan serta terbebas dari ancaman gizi buruk .
Anak-anak yang saat ini berusia 0-9 tahun akan berusia 35-45 tahun di tahun
2045.
Mereka
ini lah generasi emas yang nantinya akan menjadi pemegang pemerintahan dan roda
kehidupan di Indonesua. Untuk itu, kesehatan dan tumbuh kemban anak hari ini
perlu dipersiapkan guna menghasilkan generasi yangsehat dan produktif. Generasi
emas tersebut dapat diwujudkan bila hak anak-anak untu tumbuh kembang dengan
sehat dan bahagia dapat dipenuhi sejak dini/
Dr.
Rahmat Sentika Sp.A MARS, anggota satgas perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI) sebagai pekerkjaan rumah profesi kedokteran dan pemerintah.
Masalah
asupan gizi tidak semata-mata disebabkan oleh faktor ekonomi keluarga,
melainkan juga kurangnya pengetahuan ibu. Anak yang seharusnya diberi ASI,
malah diberi makanan lain yang tinggi kandungan gula, garam, dan lemak. Tidak
heran saat ini obesitas dan diabetes pada anak meningkat.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung dan memberikan komentar positif demi kemajuan dan kenyamanan pembaca.