Angka indeks masa tubuh menentukan sehat atau tidaknya berat badan. Hati-hati overweight atau obesitas. (dokpri) |
“Dari
jauh, kamu kok makin terlihat besar ya,” kata kakak saya, saat kami
kebetulan berpapasan jalan.
Saya
terdiam. Duh, nggak usah diomongin pun sebenarnya saya sudah terasa jika
berjalan sudah mulai terasa kehabisan napas. Terutama kalau yang menanjak ke atas, seperti saat naik tangga
penyeberangan menuju halte Trans Jakarta.
Tidak
hanya itu sih, sekarang jumlah baju yang bisa digunakan menjadi lebih terbatas.
Banyak baju-baju lama yang sudah tidak cukup lagi, sehingga harus pakai baju
itu-itu lagi. Iyalah, dalam jangka waktu hampir 3 tahun belakangan ini
pertumbuhan tubuh saya menjadi sangat pesat.
Makanan ringan, camilan yang dimakan terkadang lupa kadar kalori (dokpri)
|
Berbagai kemudahan yang ada saat ini,seperti kendaraan online membuat saya yang semula biasa jalan kaki, mulai enggan bergerak. Di sisi lain, karena sering tidur larut malam untuk mengerjakan sesuatu, salah satunya menulis, alhasil di pagi hari saya kerap malas berolahraga pagi. Padahal, saat beraktivitas di malam hari, saya kadang ditemani cemilan.
Sudah
pasti, timbangan pun semakin lama semakin berat. Badan membesar. Wajah melebar
dan pipi semakin tembam. Perut pun semakin buncit. “Perut kamu sekarang tambah
besar,” tukas ibu, saat melihat perut saya tersingkap.
Jelasnya,
saat ini kalau berfoto dengan teman atau keluarga, hasil yang terlihat adalah
badan yang lebih lebar. Timbangan pun sepertinya semakin bergeser jarumnya ke
arah kanan.
Dan,
ternyata benar juga!
“Mbak
sekarang sudah masuk kategori obesitas 1,” kata petugas yang melakukan cek dan analisa
berat badan, sebelum kegiatan Happy Light Vibe #SlimRightBeauticians.
Menurutnya,
angka indeks masa tubuh atau Body Mass Index (BMI) saya ada di angka 26,8,
dengan perhitungan tinggi sekitar 152 cm dan memiliki berat badan 61 kilogram.
Angka BMI yang menentukan sehat tidaknya berat badan berada pada kisaran
18,5-22,9 .
“Paling
tidak, mbak harus menurunkan berat badan sepuluh kilogram,” tugas mas itu lagi.
Saya tertegun dengan penumpukan sel lemak dalam tubuh yang begitu banyak.
Sepuluh kilo? Whattt... bagaimana caranya?
Ankatama, penyiar radio menceritakan kisahnya untuk langsing (dokpri)
|
Berat Badan Berlebih, Nggak Banget!
Sebenarnya
memiliki berat badan berlebih bukan hanya masalah saya saja. Ini masalah juga buat banyak laki-laki dan
perempuan. Pastinya, dengan berat badan melewati batas normal itu semakin dekat
pula dengan kondisi tubuh yang tidak sehat.
Jadi,
bukan semata-mata ingin kurus agar terlihat lebih cantik. Obesitas dan
overweight meningkatkan risiko gangguan kesehatan, mulai dari diabetes,
kolesterol tinggi, hipertensi, jantung, dan sulit tidur. Jadi, nggak ada jalan
lain. Kalau mau sehat harus mengontrol berat badan. Kurangi berat badan.
Ankatama,
penyiar sebuah radio swasta pun mengakui jika harus ada pembenahan berat
badannya membuatnya mengambil langkah diet. Perempuan satu ini mengaku nggak
banget kalau terlihat seperti atlit sumo. Apalagi, bidang pekerjaannya di media
penyiaran, yang bertemu dengan orang banyak.
Sayangnya,
Anka termasuk kategori yoyo, yakni berat badan gampang naik dan turun. “Nurunin
berat badan susah banget. Habis lahiran tambah 11 kilogram,” kata Anka dalam
event #SlimRightbeauticians, kerjasama
lightHOUSE dan HappyFresh, di Penang Bistro, 20 Juli 2017.
|
Sama
halnya dengan Anka, masalah berat badan pun dialami oleh Inne Nathalia,
lifestyle blogger. Perempuan yang hobinya traveling, jalan, dan makan ini
mengaku tipikal yang ngejabanin suatu tempat makan, yang dianggap enak.
“Instagram
menjadi setan buat saya karena banyak postingan makanan yang enak-enak. Celakanya,
innath tipe orang yang ngejabanin,” kata Innath, sapaannya.
Innath
sempat memperlihatkan video saat berlibur di Australia dengan kondisi tubuh
yang gemuk Desember 2016. Maka ketika memutuskan untuk diet, temannya sempat
ragu dan menanyakan keseriusannya akan diet. Soalnya, postingan instagramnya
mengenai makanan.
“Biasanya
yang saya sukanya bukanlah makanan utama. Saya senangnya ngemil. Kerupuk dan
keripik tidak boleh lewat,” kata Innath.
Sejumlah
cara diet sudah pernah dicobanya, seperti diet mayo yang sempat turun 4,5
kilogram tapi kemudian gendut lagi. Belum termasuk food combining, dan lainnya.
|
Program Diet yang Sesuai
Hingga
suatu hari datang tawaran untuk memiliki berat badan yang ideal. Melalui
program diet di lightHOUSE. Anka bercerita tak hanya sekedar bertemu dokter
untuk bilang tak tahan godaan suatu makanan. Dia juga menjalani tes DNA untuk
mendapatkan program diet yang sesuai. Tes DNA ini membedakannya dengan tempat
lain.
“Hasil
tes DNA itu, makan karbo sedikit saja berat badan langsung naik,” kata Anka.
Alhasil,
lebaran tanpa ketupat buat Anka. Sempat sedih juga luar biasa karena tidak bisa
makan yang berasal dari aci. Sudah nggak ketemu abang cilok 3 bulan, katanya.
Seminggu sekali, ahli gizi mengontrol berat badannya.
|
Anka merasa seperti akan terima raport sekolah jika hasilnya jelek. Namun, menurutnya itu tidak apa-apa demi berjalannya sebuah proses. Totalnya selama dua tiga bulan ternyata bisa turun berat badan hingga sepuluh kilogram.
Sekarang
Anka tinggal menjaga berat badan, dengan asupan kalori 1200-1500 kalori. Bila tidak
membutuhkan nasi, dia tidak memilihnya sebagai menu makan. Sebagai gantinya,
ayam fillet, sayur bayam, dan konsumsi buah. Namun, tak semua buah boleh atau
tidak.
Perlu
konsultasi, karena seperti apel fuji kalorinya lebih banyak ketimbang dengan
apel malang. Selebihnya, kata Anka, tidak lupa untuk pilih minum air putih
supaya selalu sehat.
Pola diet sesuai dengan tubuh yang dijalankan oleh Innath pun mampu mengurangi berat badannya sebanyak 5 kilogram dalam waktu dua bulan di lightHOUSE. Hal yang menyenangkan baginya adalah saat bulan puasa, yang disertai banyaknya undangan berbuka puasa dengan makanan yang enak-enak, berat badannya tetap terjaga.
“Sesi
dengan ahli gizi sangat penting. Jika mau makan-makanlah. Mau makan ini makan
itu. Tetap bisa makan yang saya mau tapi kontrol diri juga sangat penting,”
kata Innath.
Ditunjang Bahan Makanan
Sehat dan Segar
Baik
Anka maupun Innath mengaku selama menjalankan program pengurangan berat badan
alias weight lost dari Light House mengaku juga ditunjang dengan bahan makanan
sehat dan segar untuk buah dan sayuran.
Menjalankan program diet untuk berat badan ideal perlu ditunjang bahan makanan segar (dokpri)
|
Maria
Hermina, Head of Offline Marketing & Partnership Happyfresh mengatakan,
lightHOUSE Indonesia melakukan pendekatan holistik untuk menjalankan gaya hidup
sehat dengan didukung Happy Fresh Indonesia.
Program
kolaborasi yang disebut dengan Happy Light Vibe ini dikatakannya, sangat
membantu dalam menjalankan program diet dan mendapatkan berat badan ideal.
Melalui aplikasi belanja groceries online, keterbatasan waktu dapat
teratasi karena seringkali tidak ada
waktu untuk belanja makanan sehat dan segar. Terutama bagi yang sedang diet.
Happy
Fresh yang didirikan pada Maret 2015, saat
ini ada di tiga negara, yakni Singapura, Indonesia, dan Thailand. Penggunanya
sebanyak 80 % mobile app dan bisa juga dengan versi desktop.
Mengunggulkan
pada one hour delivery, personal shopper, returnable, belanja di Happy Fresh pembayaran
bisa dilakukan cash on delivery (COD) dan bisa juga cashless Credit Card. Selain itu masih ada diskon yang
diberikan mengikuti harga
diskon
supermarket.
Edukasi dan promosi gaya hidup sehat melalui pola makan yang benar itu penting (dokpri)
|
Mengenai #HappyLightVibe, Asih, Marketing LightHOUSE mengatakan, mengedukasi dan mempromosikan gaya hidup sehat melalui pola makan yang benar sangat dibutuhkan masyarakat. Apalagi, kecenderungan saat ini banyak yang terkena obesitas.
Selain
mengganggu penampilan, tentu saja juga berisiko terkena sejumlah penyakit.
Hal ini bisa terjadi baik pada laki-laki
dan perempuan, pada usia tua maupun muda. Seringkali pola makan sehat tidak
dijalani dengan baik.
LightHOUSE
Indonesia, lanjut Asih, merupakan pionir weight loss clinic di Indonesia.
Klinik ini membantu klien dengan masalah kelebihan lemak dan nafsu makan tidak
terkontrol untuk mencapai berat ideal, serta meningkatkan kontrol diri.
#HappyLightVibe membantu Anka dan Innath menuju berat badan ideal. Turun hingga 10 kg. Saya juga mau! (dokpri)
|
Program
komprehensif lightHOUSE dilengkapi dengan pola makan yang mudah diikuti, terapi
dan obat yang efektif, serta program simulasi yang menarik di bawah pengawasan
medis. Ada dokter spesialis gizi, dokter spesialis olahrahga, psikiater, ahli
gizi, dan perawat yang siap membantu program penurunan berat badan mudah dan
menyenangkan
Didirkan
sejak tahun 2004, klinik lightHOUSE saat ini sudah menangani lebih dari 26.000
pasien. Klinik yang sudah mengantungi sertifikat ISO 9001:2008 ini memiliki
sembilan cabang.
|
Santap Siang dengan Happy
Fork
Terkait
dengan pola hidup sehat, cara menyantap dan mengunyah makanan dengan tepat pun
berpengaruh pada proses pencernaan menjadi baik. Hal ini tentu saja berpengaruh
bila menjalankan program diet yang mengedepankan gaya hidup sehat.
Saat
santap siang, peserta yang datang diperkenankan mencoba untuk menggunakan Happy
Fork alias Garpu Diet. Dibuat dengan teknologi Perancis, garpu diet dapat
membantu untuk memaksimalkan progran penurunan badan untuk yang sedang
menjalankan program Lightweight.
Dengan
Garpu Diet ini terbentuk The Power of Mindful Eating. Sebuah teknologi terbaru
untuk memantau cara makan yang tepat dan mengubah cara serta pola pikir tentang
makan untuk turun berat badan yang konsisten dan jangka panjang. Penggunannya
dipandu dengan Eating Coaching dari Slim Right Expert.
Saat
memegang sendiri garpu diet di tangan untuk mengambil santap siang, saya sempat kaget saat baru mengambil sebuah udang
berukuran lumayan besar, tiba-tiba garpu diet bergetar. Wih, ada apa? Olala,
ternyata ukuran makanan yang diambil terlalu besar.
Happy Fork alias Garpu Diet akan bergetar bila cara makan terlalu cepat (dokpri)
|
Makan menggunakan garpu diet juga membuat saya makan lebih perlahan dan tidak terburu-buru. Saya biasanya termasuk makan dengan epat kunyah dan cepat telan. Soalnya, bila makan dengan waktu terlalu cepat juga akan mengakibatkan garpu bergetar.
Haha,
dan saya tidak ingin itu. Jadi, saya harus menjaga cara makan yang baik dan
tepat. Semua itu berpengaruh pada pencernaan dan ujungnya pada keberhasilan
program penurunan berat badan.
Hmmm,
mencoba Happy Fork dan mengetahui program #HappyLight Vibe kolaborasi
LightHOUSE denagn Happy Fresh Indonesia membuat saya semakin tertarik untuk
mempunyai berat badan ideal, sehat, dan tetap bugar.
|
Wah! Garpunya canggih sekali. Jadi nanti melalui garpu tsb akan tertera kalori yg akan dimakan ya mba? Butuh banget ini buat menunjang program diet. Tfs mba :)
BalasHapusGarpu diet membuat kita lebih mampu menahan diri untuk tidak makan terlalu cepat, sehingga lebih bagus untuk pencernaan. Kalau terlalu cepat, garpu akan bergetar. Itu saja. Tidak tertera jumlah kalori yang dimakan di garpu diet.
HapusSaya perlu diet yang tepat. Soalnya gagal mulu
BalasHapusSetuju mbak, diet yang tepat itu perlu. Soalnya nggak mesti sama satu orang dengan yang lainnya. Diet di tempat ini bisa dicoba kok, kak Een. Siapa tahu cocok dan berhasil.
Hapus