Senyum saat pembagian hewan kurban (dokpri) |
TERTEGUN. Itu yang saya rasakan saat melihat tayangan video mengenai pemberian hewan kurban di Oi Ketupa, Tambora, Bima. Muhidin Dami, salah seorang penduduk desa mengatakan, jika di desa terpencil yang memiliki jalanan belum diaspal itu tidak pernah mendapatkan bantuan hewan kurban sebelumnya.
Video yang diputar dalam
acara Bincang Kurbanesia di Gedung Kospin 3 Agustus 2017 itu, merupakan salah
satu kegiatan Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa di wilayah-wilayah pedalaman
yang sebelumnya tak pernah terjangkau daging kurban.
Ironis! ingatan saya
langsung terbayang pada pelaksanaan pembagian hewan kurban yang ada di Jakarta,
kota tempat saya besar dan tinggal selama ini. Setiap tahun, masjid-masjid
dekat rumah selalu ada pemotongan hewan kurban.
Bahkan beberapa hari
menjelang hari raya Idul Adha tiba, biasanya hewan-hewan kurban sudah didatangkan dan
ditempatkan di kandang-kandang dadakan, yang dibangun hanya untuk keperluan
ibadah setahun sekali ini.
Saya bahkan masih ingat saat
masih sekolah dasar, bersama kawan-kawan sepulang sekolah sibuk ikut-ikutan memberi
makan daun-daunan kepada hewan kurban. Itu puluhan tahun yang lalu.
Berbeda sekali kondisinya
ketersediaan hewan kurban di kota seperti Jakarta dengan daerah pelosok seperti
Tambora, Bima itu. Satu hal, saya tak menyangka hal ini masih ada daerah yang
tidak pernah mencicipi daging hewan kurban.
Pemberitaan di media, baik
cetak, online, maupun televisi setiap menjelang dan pelaksanaan hari Idul Adha
mengenai penyaluran hewan kurban ke daerah umumnya lebih banyak di perkotaan
atau di masjid-masjid besar. Itupun lebih banyak dengan dinamika antrian,
desak-desakan, dan para penerima hewan kurban yang rela datang dari jarak jauh
semata-mata untuk mendapatkan daging kurban.
Saat hari Idul Adha tiba,
biasanya masyarakat sejak pagi sudah mengantri untuk mendapatkan daging. Untuk warga sekitar, biasanya sudah
disediakan kupon-kupon untuk memperoleh daging. Daging yang masih ada,
diberikan kepada mereka yang datang tidak dengan membawa kupon.
Hewan kurban yang dipilih tentu saja memenuhi kualitas dan standar kesehatan (foto:antara) |
Berkah adanya daging hewan
kurban ini mampu menerbitkan senyum bagi mereka yang sangat merindukan untuk
mencicipi daging hewan, yang mungkin jarang atau tak terbeli dalam keseharian
mereka.
Website Tempo tahun 2016
menyampaikan Supartini warga Desa Dimong, Kecamatan/Kabupaten Madiun. Dia
sengaja pergi ke Kota Madiun--sekitar 14 kilometer dari desanya--mengendarai
sepeda kayuh demi mendapat daging dari panitia kurban di Masjid Al-Mujahadin.
Itu masih di Pulau Jawa.
Bagaimana dengan daerah-daerah yang ada di luar Jawa? Wilayah yang berada di
bagian timur Indonesia? Pantas saja bila ada daerah pelosok dan terpencil yang
tidak pernah merasakan hewan kurban. Padahal, pastinya mereka, terutama yang
berada di wilayah miskin ingin bisa merayakan Idul Adha dan mendapatkan daging
kurban seperti halnya di tempat lain.
Distribusi menjadi faktor
yang menyebabkan belum terjamahnya daerah-daerah yang berada di luar jangkauan pengkurban
ini. Distribusi masih tidak merata di suatu daerah yang sulit ditempuh kendaraan.
Menyadari hal itu, melalui Dompet
Dhuafa sebagai salah satu lembaga sosial mengadakan program tahunan Tebar Hewan
Kurban bertajuk Kurbanesia. Dalam kegiatan ini Dompet Dhuafa menjembatani bagi
umat Islam yang ingin berkurban.
Sapi kurban THK (dompetdhuafa) |
Bisakah semua wilayah
Indonesia nantinya mendapatkan hewan kurban? Bisa saja karena penduduk Indonesia
lebih dari 250 juta. Saat ini mereka yang berkurban baru mencapai 21.000.
Bandingkan saja dengan
negara Turki, yang mampu berkurban sebanyak 60.000 hewan dengan penduduk hanya
sekitar 80 juta orang. Indonesia dengan jumlah muslim yang sangat banyak ini
berpotensi untuk bisa lebih banyak memberikan hewan kurban. Tentu saja
Kurban,
Suatu Momentum Ibadah
Kurban merupakan ibadah yang
sangat penting bagi umat muslim di
seluruh dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Ibadah yang diajarkan oleh Nabi
Ibrahim ini mengajarkan rasa keikhlasan kepada Allah SWT dan kerelaan dalam
berbagi kepada sesama.
Nabi Ibrahim mendapat mimpi dari
Allah SWT untuk menyembelih Ismail, anak laki-laki yang kelahirannya sudah
dinantikan sejak lama. Namun, Allah kemudian menggantinya dengan seekor
domba. Momen Idul Adha ini merupakan
bentuk ketakwaan kepada Allah.
Tentunya akan lebih bermakna
bila yang mendapatkan hewan kurban semakin banyak dan berada di daerah-daerah
yang membutuhkan (terpencil, pelosok, miskin, dan konflik). Berkahnya pasti
akan dirasakan.
Tebar Hewan Kurban Kurbanesia |
Selama ini, banyak orang
berkurban hanya di daerahnya saja. Misalnya di kota-kota besar, di tempat yang
banyak masyarakatnya memberikan hewan korban. Padahal, berkurban di daerah yang
membutuhkan hewan kurban, tidaklah sulit.
Selain itu, mereka yang
ingin berkurban pun harus meluangkan waktu untuk membeli dan memilih hewan
kurban agar memenuhi syarat sebagai hewan kurban. Bila ingin berkurban di luar
daerah, harus memastikan hewan kurban dapat sampai pada tempat yang dituju.
Saat ini, untuk berkurban
tak perlu repot-repot lagi. Dompet Dhuafa melalui Tebar Hewan
Kurban (THK) “Kurbanesia,
Tentukan Lokasi Berkahmu” memberi kemudahan bagi yang ingin berkurban
menentukan lokasi berkah hewan kurban. Dompet Dhuafa akan menjalankannya sesuai
dengan amanah.
Kenapa harus kurban melalui Dompet Dhuafa? (dokpri) |
Pertanyaannya, kenapa harus berkurban
di Dompet Dhuafa?
Umat muslim dalam melaksanakan
ibadah kurban dengan hati yang tenang. Hal ini dipermudah oleh Dompet Dhuafa.
Berbagai kemudahan cara berkurban diberikan, antara lain melalui
perbankan, QR Code, payment online, kerja sama dengan e-commerce, Jemput
Kurban. Belum lagi ada 100 konter dan gerai THK Dompet Dhuafa di Jabodetabek.
Distribusi hewan Kurban yang
dilakukan Dhompet Dhuafa Kurbanesia pun menjangkau hingga pelosok negeri, wilayah
Konflik, dan minoritas muslim. Target sebaran sebanyak 25.000 hewan kurban di 25
Provinsi di indonesia, 150 kabupaten/kota, 700 kecamatan, dan 2500 desa. Hewan kurban
domba, kambing, sapi, dan kerbau ini akan didistribusikan di daerah terpencil, rawan
gizi, terbelakang, miskin dan daerah yang terkena bencana, serta wilayah
konflik di seluruh Indonesia.
foto-foto pelaksanaan Tebar Hewan Kurban (dokpri) |
Tak hanya itu, pendistribusian
juga menjangkau luar negeri, yang berpenduduk minoritas muslim, daerah konflik
perang seperti Palestina, Mindanao, Rohingya. Wow, bayangkanlah bila kurban
yang kita berikan sampai di tangan umat muslim memburuhkan yang berbeda negara
ini.
Mengenai hewan kurban yang memenuhi
standar dan mutu kualitas adalah pilihan
para pekurban, Tebar Hewan Kurban memiliki penilaian standar mutu, mulai
dari proses pengadaan, dan pendistribusian hewan ternak oleh mitra THK.
Setidaknya, ada 4 hal yakni (1) bobot
hidup untuk domba dan kambing standar kisaran 25 hingga 29 Kg, dan kisaran 30
hingga 39 Kg untuk premium. Untuk sapi, kisaran 250-300 Kg. (2) memenuhi
kriteria sehat, yang berarti tidak
cacat, lepas gigi khususnya kambing dan sapi, dan berkelamin jantan. (3) cara
dan pemotongan THK Dompet Dhuafa sesuai syar’i. Donatur akan mendapatkan laporan
dan melihat foto pelaksanaan yang diberikan. (4) Distribusi dilakukan di daerah
tepat sasaran. Wilayah miskin dengan
penerima masyarakat kurang mampu.
Dompet Dhuafa juga memiliki
Tim pelaksana pengendalian mutu quality control (QC) Tim ini bertugas memantau,
mengontrol, mengeceka kesehatan, dan bobot calon hewan kurban sebelum hari
pelaksanaan, mengecek dan verifikasi lokasi pendistribusian dan calon penerima
manfaat, memantau proses penyiapan dan pelaksanaan pemotongan hewan kurban, melaporkan,
mendokumentasikan, mengevaluasi, dan merekomendasi. Jadi, Dompet Dhuafa
menjamin soal kualitas hewan kurban.
Buat para pekurban yang
menyenangkan adalah melalui Dompet Dhuafa juga dapat memilih sendiri lokasi
pendistribusian hewan kurban. Tim THK Dompet Dhuafa memiliki daftar peta
distribusi. Setelah membayar kurban dam memperoleh email konfirmasi, dapat
memilih daerah distribusi sesuai dengan keinginan.
Dengan Kurbanesia THK menjadi senyum mereka yang membutuhkan dan kemandirian peternak (dokpri) |
Satu hal lagi, Berkah atau
manfaat dari THK Dompet Dhuafa selain dirasakan oleh mereka yang miskin dan
dhuafa, juga menimbulkan kebahagiaan bagi para peternak pemberdayaan Dompet
Dhuafa yang dibina melalui program Kampoeng Ternak Nusantara (KTN).
Program KTN Dompet Dhuafa
merupakan perwujudan model bisnis sosial yang ikut mengangkat perekonomian
peternak lokal binaan, yang telah membaik kehidupannya dari kurang mampu menjadi
sukses dan berdaya. Tentu saja dengan peternak lokal yang berdaya akan membuat
penyaluran hewan kurban melalui Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa menjadi mudah.
Berkurban kini tidak sulit
lagi. Menjalankan ibadah dengan berbagi kepada sesama menjadi lebih berkah. Kini
saatnya tunaikkan kurbanmu melalui THK Dompet. Kurban sekarang dan tentukan
lokasi berkahmu. Yuk munculkan senyum mereka yang membutuhkan dan juga para peternak!
Yuk-yuk sisihkan duit untuk berkurban setahun sekali. Menurutku memang lebih pas jika berkurban di tempat yang selama ini kekurangan karena ada berbagai tempat di Jakarta yang malah kelebihan daging kurban.
BalasHapusIya, kalau di kota besar seperti Jakarta dan lainnya, hewan kurban yang disembelih jumlahnya banyak. Sedih banget kalau ada daerah yang sama sekali belum pernah merasakan daging kurban. Setuju, sisihkan uang untuk berkurban
HapusKurban sekarang jauh lebih sederhana ya. Udah banyak lembaga yang bisa bantu kita screening kualitas hewan kurban :)
BalasHapusIya, berkurban saat ini nggak usah repot-repot mencari daerah yang akan diberikan menjadi lokasi berkah berbagi hewan kurban. Bisa lewat lembaga seperti Dompet Dhuafa
HapusBagus ya mbak sekarang berkurban sudah terorganisir dengan baik. Selamat berkurban
BalasHapusTerima kasih, kakak Dennise. Semoga kegiatan berkurban semakin menjangkau daerah yang terpencil dan lebih merata.
Hapus
BalasHapuskurban di Indonesia 21.000 vs turki 60.000 ... jauh amaaat yaaa bedanya padahal muslim di Indonesia jauh lebih banyak.
Nah itu dia, semoga saja jumlah orang yang beribadah kurban semakin banyak. Jadinya mereka yang ada di daerah terpencil,pelosok, miskin, dan wilayah konflik juga bisa ikut mencicipi.
Hapussekarang memilih hewan qurban tidak usah pusing
BalasHapusbanyak pedagang yg menawarkan dg mudah, baik lewat online maupun offline
pembeli bs mendapat hewan yg dia inginkan
Iya, lebih mudah mbak Avy. Sekarang lebih mudah dan mestinya juga yang berkurban lebih banyak :)
HapusBagus banget ya jadi terorganisir gt.
BalasHapusIya, mbak Amelia. Lebih terorganisir menjangkau wilayah yang membutuhkan
HapusBentar lagi ya idul adha
BalasHapusya, sebentar lagi Idul Adha. Sudahkah berkurban?
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih om Jun Joe Winanto :)
Hapuskalo dapet hewan kurban saya suka bingung apalagi kalo dapetnya daging kambing.. abis gak bisa masaknya.. jadi inget orang orang di pedalaman yang nggak dapet hewan kurban
BalasHapusAh, moga aja yang di pedalaman bisa dapat hewan kurban yak...
HapusBerbagi tidak akan membuat kita kurang ya kak...
BalasHapusBerbagi membuat kita makin kaya, kakak Satto. Bahagia melihat orang bisa bahagia.
HapusWah alhamdulillah ya dengan adanya program ini, teman2 yang ada di pelosok bisa ikut menikmati daging qurban yang hanya setahun sekali.
BalasHapusAlhamdulillah, semoga tahun ini yang dapat menikmati hewan kurban di pelosok semakin banyak
HapusMakasiiiyyy remindernya maak
BalasHapusEh, dirimu milad kan ya hari ini 23 Agt?
HAPPY MILADDD semoga berkah dan rezeki melimpah senantiasa menaungi, aamiiinnn
Mari berkurban dan berbagi kebaikan ya
BalasHapusberkurban mmg harus dibiasakan, alhamdulillah
BalasHapusWuah semakin mudah sekarang ya kalau mau kirim daging kurban ke daerah lain dgn THK Jd ga perlu bingung soal pengirimannya ya.
BalasHapusTahun lalu saya sempat berkurban dengan uang sendiri, hasil dari ngeblog. Tapi tahun ini nggak dulu karena ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Dan baru ngeh kalau Dompet Dhuafa bisa menyortir hasil kurban juga ya. Mungkin next time gak perlu repot - repot tinggal berkurban di DD aja. Makasih infonya mbak ^^
BalasHapus