Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label #windhupunyacerita

Tak Hanya Berhemat dan Berhitung !

Film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar, masih cukup menarik untuk ditonton (foto:riapwindhu) HIDUP ini tidak cukup hanya dengan berhemat dan berhitung untuk melewati hari demi hari. Satu hal yang penting dalam menjalani hidup adalah harus menyelesaikan keputusan yang telah diambil. Sedih dan bahagia akan menjadi pelengkapnya. "Selesaikan apa yang sudah kamu mulai. Pilihan hidup harus diselesaikan. Pasti bisa," kata ibu Merry Riana kala itu, saat Merry menginginkan dan terpikir untuk pulang ke Indonsia, di tengah-tengah masa studinya di Singapura.   Meski film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar sudah lama berlalu, yakni dirilis pada tanggal 24 Desember 2014, film ini tetap menarik. Film ini dibuat berdasarkan kisah nyata Merry Riana, perempuan Indonesia yang mampu merih sejuta dollar, dalam usia muda, yakni 26 tahun. Merry mampu bersaing di Singapura. Film Merry Riana diperankan oleh Dion Wiyoko, Chelsea Islan, Kimberly Ryder, dan Ferry Salim.  Kala itu, saya dan k...

GENGGAMAN TANGAN

Jari jemari dalam genggaman dan jari jemari terbuka (gambar:ciricara.com) "LIHATLAH  telapak tanganmu. Banyak garis disana. Ada garis rezeki, garis sehat, dan garis lainnya yang juga memiliki arti tersendiri. Sekarang tutuplah telapak tangan dengan bentuk menggenggam. Coba lihatlah," pinta perempuan itu. Saya pun memperhatikan tangan saya yang berada dalam posisi menggenggam. Tidak seluruh tangan tertutup dalam genggaman. Saya menatap perempuan itu. "Apa artinya? Lakukan apa yang harus dan bisa dilakukan. Tugas kita adalah bertindak dan menjaga apa yang sudah ada di genggaman tangan. Sesuai dengan garis-garis tangan yang ada.Pasti selalu ada jalan," papar perempuan itu lagi. Lalu bagaimana dengan garis tangan yang tidak tertutup dalam genggaman? Perempuan itu tersenyum. "Itu untuk mengingatkan kita setelah melakukan yang seharusnya dalam genggaman. Kita harus mengakui ada kendali di luar manusia. Ada Tuhan. Lakukan saja bagian kita, sisan...

Bapak, Untukmu...

  HARI ini, begitu membuka smartphone yang berbunyi, sebuah penanda muncul. Tanggal 12 November : Hari Ayah. Ingatan saya langsung melayang ke Bapak, begitu aku menyebutnya. Lelaki pertama yang kukenal dalam hidup sebagai seorang anak perempuan. Ya, Bapak. Buat seorang anak perempuan dimana pun, bapak adalah seorang lelaki pertama yang hadir dalam kehidupan. . Suara Bapak yang pertama kali terdengar mengalun saat mengadzani di telinga ketika baru saja membuka mata di dunia. Bapak pernah menggendong, menyuapi,bahkan memandikan saat kecil. Itupun masih ditambah dengan tugas utama   menghidupi keluarga dengan mencari nafkah meskipun tidaklah berupa kehidupan mewah yang dihadirkan. Bapak, saya ingat saat masih di sekolah dasar dulu. Saya bertengkar dengan salah seorang teman, Dini sebut saja begitu. Dia sangat bangga dengan ayahnya yang   bekerja di sebuah perusahaan ternama. Ayahnya seorang sarjana. Kamar besar dengan rumah bagus itu sudah pasti. Mobil untu...