Kencur, tanaman obat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit (foto:riapwindhu) |
BEBERAPA
kali kehujanan, akhirnya saya mulai batuk-batuk. Suara batuk yang tadinya perlahan, mulai cukup keras dan agak mengganggu tidur malam
hari. Ada sedikit rasa sesak di dada dan
tidak nyaman. Saya tahu sudah saatnya untuk segera membeli obat, lalu
meminumnya untuk menghilangkan batuk.
Saat melihat bumbu dapur,
tiba-tiba pikiran saya teringat Kencur. Ternyata masih ada kencur di antara simpanan jahe, lengkuas, dan bumbu dapur
lainnya. Salah satu jenis tanaman obat ini adalah salah satu alternatif yang
saya gunakan sebagai pengganti obat batuk.
Empat tahun lalu, saya
mungkin tidak begitu peduli dengan Kencur. Ketika mulai terserang batuk,
biasanya saya segera membeli obat batuk hitam. Belum habis satu botol, batuk akan
mereda dan berangsur sembuh. Namun saat itu, pekerjaan sedang padat-padatnya.
Obat batuk yang saya minum
sudah habis dua botol. Saya tetap batuk-batuk. Tentu saja berpadu dengan rasa
capek, kurang tidur, dan masuk angin karena mengejar target kerja. Batuk yang
tidak kunjung sembuh ini membuat Ester, kawan akrab saya geleng-geleng.
“Kenapa sih kamu nggak coba kencur saja?” tanyanya.
Saya menggeleng. Tidak
terbayang mengonsumsi kencur seperti sarannya. Rasa yang tidak enak di lidah sudah
terbayang. Akhirnya setelah kawan saya
mendesak terus berkali-berkali untuk mencoba kencur, saya pun menyerah.
“Aku sering pakai kencur kalau
batuk,” tukasnya.
Saya mengalah. Saya ingin
batuk sembuh. Saya pasrah saat kawan saya memaksa untuk menemani ke pasar hanya
demi membeli Kencur. Beginilah jika punya kawan akrab yang mengenalmu selama
belasan tahun. Tanpa diminta, akan berusaha membantu bila melihat ada yang
tidak beres dengan dirimu.
Akhirnya beberapa rimpang
kencur ada di hadapan saya. Harus diapakan ini? Kawan saya kembali beraksi.
“Kencurnya udah ada. Bagus-bagus.
Mau diparut atau apa?” tanyanya.
Kawan saya ini menyarankan serimpang
Kencur yang telah dicuci bersih untuk diparut. Kemudian dicampur dengan air
hangat, diaduk, dan disaring. Airnya dapat ditambahkan dengan sedikit garam.
Setelah itu diminum sampai habis. Paling sedikit satu hari sekali.
Karena saya belum pernah
mencoba dan menganggap diparut akan lebih tidak enak
rasanya, saya pun memilih
untuk mengupas dan memotong kecil-kecil. Kemudian mengunyah-ngunyah kencur itu
sebelum menelannya. “Batukmu pasti sembuh,” kata kawan saya lagi.
Rasa Kencur memang tidak seenak memakan cokelat. Agak
pedas malahan, tapi tidak buruk juga. Tidak sampai beberapa hari dirutinkan,
batuk saya ternyata benar-benar sembuh.
Sejak saat itu, kencur
menjadi pilihan saya selain obat batuk.Sebuah tanaman obat alami tanpa efek
samping. Harganya murah dan mudah didapat. Banyak terdapat di pasar-pasar
tradisional. Bila ada tempat dan waktu, Kencur yang merupakan jenis tanaman
temu-temuan (Zingiberaceae ) ini, juga dapat ditanam di rumah.
Berbagai tanaman obat/rimpang penuh khasiat yang juga dapat juga digunakan sebagai bumbu (foto:riapwindhu) |
Kembali
Ke Alam
MENGGUNAKAN tanaman sebagai sebuah obat untuk mengatasi
masalah kesehatan, bukanlah hal yang baru buat saya. Terutama tanaman rimpang,
seperti Kencur, Kunyit, ataupun Jahe.
Untuk minuman kencur bisa dibeli di mbakyu tukang jamu ataupun
membuat sendiri. Saya kurang suka tanaman obat herbal instan kemasan karena
rasanya yang menurut saya hanya nyaris serupa tetapi tetap tidak sama.
Pilihan untuk kembali
menggunakan tanaman obat tidak salah. Kementerian kesehatan, memiliki buku saku
petunjuk pemanfaatan tanaman obat keluarga (Toga) tahun 2013, yang ditandatangani
oleh Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Aternatif dan Komplementer,
dr Abidinsyah Siregar, DHSM Menkes. Buku
saku ini bisa diunduh dengan mudah dari website.
Dalam buku pendahuluan itu menyebutkan,
jika perkembangan penggunaan obat tradisional dalam mengatasi masalah kesehatan
telah terbukti berdasarkan riset tahun 2010.
Persentase penduduk Indonesia yang pernah
mengonsumsi jamu atau obat tradisional sebanyak 59,12 %. Dari persentase
tersebut, yang menggunakan jahe 50,36 %, kencur 48,77%, temulawak 39,65%,
meniran 13,39 %, dan pace.mengkudu sebanyak 11,73 %.
Kondisi ini mencerminkan
kecenderungan penduduk Indonesia memanfaatkan obat tradisional sebagai salah
satu pilihan dalam memelihara kesehatan. Sebanyak 95,60% penduduk Indonesia
merasakan manfaatnya. Gaya hidup untuk kembali ke alam semakin meningkat.
Kencur telah dikupas dan kencur belum dikupas (foto:riapwindhu) |
Perhatikan Pilihan Bahan
DALAM
memilih
tanaman ramuan tanaman obat, seperti rimpang , umbi, akar, kulit batang, kayu,
daun, bunga, atau seluruh tanaman herbal, harus memperhatikan :
- Bahan segar
- Warna cerah
- Telah tua/matang/masak
sempurna
- Masih dalam keadaan utuh
- Tidak rusak oleh serangan
hama atau ulat, dan penyakit tanaman lainnya. Tidak bercendawan/berjamur, atau
akar yang berlumut
- Buah segar, tidak keriput,
kulit batang tidak retak. Daun, bunga, kulit, dan umbi yang tidak berubah warna
atau layu.
Bahan yang digunakan harus
dicuci bersih. Peralatan yang digunakan untuk membuat tanaman obat :
a. Periuk (kuali) dari tanah
liat atau panci dari bahan gelas/kaca. Email, atau stainless steel
b. Pisau atau spatula/pengaduk
dari kayu
c. Saringan dari bahan kain,
plastik, atau nilon
Jangan menggunakan bahan
dari aluminium, timah, dan tembaga karena mudah bereaksi dengan tanaman obat,
yang berakibat dapat meracuni (menjadi toksik). Selain juga mengurangi khasiat
dari tanaman obat tersebut.
Mengenai takaran, disesuaikan
dengan kebutuhan, misanya 1 gelas (200cc), 1 cangkir (100cc). Jika perlu direbus, maka gunakan api
kecil. Ukuran 2 gelas dapat dijadikan 1 gelas.
Resep
Tanaman Kencur
KENCUR
selain dapat digunakan sebagai obat batuk, juga dapat dimanfaatkan untuk obat luar tubuh.
Khsusnya untuk mengatasi memar atau jenis cedera pada tubuh akibat terkena
benturan benda keras, sehingga muncul lebam, kebiru-kebiruan, dan timbul rasa
sakit. Terkadang ada benjolan atau bengkak.
Berikut resep tanaman
obatnya :
Bahan :
1. Kencur 5 jari
2. Beras 1 sendok makan
Cara Pembuatan
Kencur dibersihkan, dicuci,
dan ditumbuk bersama-sama dengan beras sampai menyerupai bubur. Tambahkan air
secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
Cara
Pemakaian
Tempelkan pada bagian yang
memar sebanyak dua kali dalam sehari. Jangan diberikan pada jenis luka yang terbuka.
Inilah berbagi pengalaman saya menggunakan
tanaman sebagai obat. Khasiatnya benar-benar tidak diragukan. Selamat
mencoba ! (#riapwindhu)
kalau kencur biasanya diminum setelah datang bulan, enak aja di badan hihihi :D
BalasHapusIya, kencur punya khasiat yang banyak mbak sari widiarti. Mudah juga didapatkan dimana-mana, apalagi di pasar tradisional.
BalasHapusaudh dimakan begitu saja , rasanya pasti gak enak kan???
BalasHapushahaha, iya mbak Tira Soekardi. Rasanya memang kurang enak kalau dimakan bagitu saja. Cuma cari praktis supaya nggak mememarut. Yang penting, batuk langsung hilang. Menunggu mbakyu jamu belum tentu datang :)
HapusDikunyah aja mbak.. dibubuhi garam dulu ;)
BalasHapusIya, dikunyah kasih garam biar lebih terasa mbak Li Partic :)
HapusRiap Windhu, kencur mah buat lalapan kalo bunda kurang napsu makan, hehe...juga buat bikin bumbu tempe peyet.
BalasHapusSip, Buat lalapan sama urap juga uenak Bunda Yati Rachmat.
Hapus