Langsung ke konten utama

Balon dan Imunisasi Campak Rubella

Arya dan Balon Imunisasi Campak Rubella (dokpri)

Lelaki kecil itu tersenyum-senyum.  Dia menunjukkan balon yang didapatnya dari sekolah. Saat pagi di sekolah, Arya (5) baru saja menjalani imunisasi campak rubella di TK tempatnya bersekolah.

Namun, bukan sekedar balon di genggamannya yang membuat hati Arya senang. Dengan bangga, dia menceritakan jika tak menangis saat disuntik. Tidak seperti sejumlah teman-temannya yang menangis saat diimunisasi.

“Aku nggak nangis dong. Nggak kaya Bagas,” ucapnya bangga.

Sehari sebelumnya, begitu menerimka pengumuman dari sekolah akan diadakan imunisasi Campak Rubella, nenek uti yang selalu mengantarnya sekolah sudah meyakinkan Arya bahwa tidak akan sakit untuk disuntik. Tidak akan ada apa-apa. Uti membandingkannya dengan digigit semut.

“Disuntik nggak akan akan sakit. Arya pernah digigit semut. Nggak apa-apa Cuma sakit sedikit,” kata Uti, menyiapkan mental Arya.

Arya pun mengangguk-angguk. Lebih siap diimunisasi. Perhatiannya juga teralih pada balon yang sudah dipersiapkan ibu guru dan diberikan kepada setiap anak murid TK yang sudah diimunisasi.

Senyum Arya mengembang saat balon diterima di genggaman. Tak lama setelah itu, dia pun bermain dengan balon-balon itu bersama teman-temannya.

Rubella masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang perlu dicegah. Kasusnya banyak terjadi pada anak usia 15 tahun.  Dari tahun 2010 sampai 2015, diperkirakan terdapat 23.164 kasus campak dan 30.463 kasus rubella.
Jumlah ini kemungkinan masih rendah dengan yang sesungguhnya karena bisa jadi belum terungkap.

Penyakit Rubella menyerang kelompok usia 9 bulan sampai 15 tahun. vaksin MR bukan hanya Rubella. Sedangkan campak masih merupakan penyebab kematian anak di Indonesia.

Imunisasi campak rubella bertujuan untuk memutus terjadinya campak rubella. Bila terkena, dampaknya begitu berat. Bisa tuli dan mengalami sejumlah gangguan lainnya.

Nah, usia  Arya yang 5 tahun merupakan salah satu sasaran imunisasi Campak Rubella. Rentang usia 9 bulan sampai 15 tahun menjadi target pelaksanaan imunisasi ini.

Besok kakaknya yang duduk di Sekolah Dasar pun akan menjalani imunisasi yang sama. Ah, semoga saja semua anak Indonesia nantinya bebas campak dan rubella. Balon yang dibagikan usai imunisasi pun digenggam Arya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minggu Pagi di Aksi #TolakPenyalahgunaanObat Car Free Day

MATA saya menatap kemasan kotak bertuliskan Dextromethorphan yang ada di meja BPOM. Di atas meja itu terdapat sejumlah obat-obatan lain bertuliskan warning, yang berarti peringatan. Ingin tahu saya memegangnya. Membaca kotak luar kemasan obat itu.  “Ini obat apa?” tanya saya. Adi, petugas BPOM itu memperlihatkan isi kotak kemasan. Menurutnya, obat Dextromethorpan sudah ditarik dari pasaran. Sudah tidak digunakan lagi karena dapat disalahgunakan oleh pemakainya. Dextromethorpan yang di kotak kemasannya tertera generik dan terdiri dari 10 blister ini masuk dalam kategori daftar G. Banyak yang menyalahgunakannya untuk mendapatkan efek melayang (fly). Fly? Pikiran saya langsung teringat kepada peristiwa penyalahgunaan obat yang menghebohkan negeri ini satu bulan lalu di Kendari, Sulawesi Tenggara. Korbannya yang anak-anak masih pelajar dan mahasiswa ini. Pertengahan September 2017, semua terkaget-kaget dengan kabar yang langsung menjadi topik pembicaraan

PopBox, Solusi Anti Repot Untuk Kirim, Titip, dan Ambil Barang via Loker

Pernah lihat lemari loker seperti ini? Smart locker yang disebut PopBox saat ini berjumlah 300 buah, yang tersebar di pusat perbelanjaan, apartemen, spbu, dan perkantoran, fungsinya untuk kirim, titip, dan ambil barang (dok.windhu) Waktu mulai merambat sore. Sudah memasuki pukul 17.00.   Saya memandang ke bawah dari balik kaca di lantai 11 Ciputra World, Lotte Avenue, Jl. Dr Satrio, Jakarta Selatan. Jalan terlihat dipadati mobil dan motor yang bergerak sangat lambat, termasuk di jalan layang. Cuaca pun berubah gelap   pertanda sebentar lagi hujan.     “Dilihat dari atas, mobil-mobil banyak ini seperti mainan, ya?” kata Sasi, salah seorang pengusaha batik muda asal Semarang, Jawa Tengah, yang ikut berpameran di ajang pertemuan perempuan yang diselenggarakan selama dua hari, yang saya ikuti. PopBox yang ada di pusat perbelanjaan Lotte Shopping Avenue (dok.windhu) Saya tersenyum. Kelihatannya begitu kalau dilihat. Mobil jelas terlihat kecil dan menari

Go-Box, Solusi Pindahan Nggak Pakai Repot

Go-Box, jasa pindahan rumah yang memudahkan (dok.www.go-jek.com) SENYUM mengembang dari wajah Ani, saat sudah pasti akan segera pindah rumah. Maklum, menjadi kontraktor alias orang yang mengontrak selama ini cukup melelahkan. Mimpi tinggal secara tenang di rumah milik sendiri menjadi kenyataan. Di rumah baru, segala sesuatunya pasti lebih tenang. Apalagi setelah menikah 5 tahun. Memang, bukanlah rumah besar. Punya dua kamar tidur, dengan ruang tamu, ruang makan, dapur, dan kamar mandi. Sedikit halaman kecil buat menanam tumbuhan ataupun bunga. Sudah pasti membahagiakan.   Lokasi rumah baru di wilayah Gunung Putri, Bogor. Selama ini, tinggal di Pluit, pada lokasi cukup padat dan nyaris tidak memiliki halaman. Ah, betapa menyenangkan, pikir Ani. Segera, semua barang yang ada di rumah pun dikemas. Packing ini dan itu. Tidak ada yang boleh tertinggal karena sebenarnya tidak banyak juga barang yang dibeli. Pertimbangannya saat itu, khawatir repot jika akan pindahan