Langsung ke konten utama

Memukaunya Batik Gobang hingga Semangat Secangkir Kopi di Ulang Tahun ke-9 Aston Marina Ancol

Model memeragakan Batik Gobang, batik khas kebanggan Jakarta di ulang tahun ke-9 hotel Aston Marina Ancol (foto:stnurjannah)


LENGGANG lenggok model melangkah luwes di atas catwalk saat malam akhir pekan mulai beranjak, membuat puluhan pasang mata menatap lekat. Batik khas Jakarta yang dikenakan terlihat memesona diterpa cahaya. Tepuk tangan melengkapi tebaran senyum kagum pada karya kebanggaan lokal yang hadir saat perayaan ulang tahun ke-9 Hotel Aston Marina, Jumat 10 November 2017.

Fashion show Batik Gobang merupakan salah satu kegiatan yang menyiratkan batik sebagai identitas bangsa, selalu menempati hati orang Indonesia. Termasuk di wilayah Jakarta, yang penduduknya berasal dari beragam suku budaya. Pantas untuk dikenakan dan ditampilkan dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam acara ulang tahun di sebuah hotel.

Memasuki lobby hotel Aston Marina Ancol, sejak awal kehadiran, adanya sejumlah ibu yang sedang sibuk membatik di atas kain mori putih dengan menggunakan canting sudah memikat mata. Merea duduk mengelilingi tungku alias kompor menyala dengan wadah kecil berisi lilin/malam.   

Sesekali mereka mencelupkan canting ke dalam malam panas beberapa saat. Setelah itu mulai menggoreskannya di atas kain Beberapa pola hiasan tampak sudah didesain  di atas kain putih itu, meski ada juga yang menggoreskan canting langsung pada kain.   

Ibu-ibu asal  Keluarahan Srengseng, Kecamtaan Kembangan ini terus mengerjakannya kendati riuh lalu lalang orang yang hadir dalam sebuah perayaan hari ulang tahun berdatangan lebih banyak.  Terus menyuguhkan karya sebagai upaya mengenalkan batik khas Jakarta.  Seorang ibu lantas memperlihatkan sebuah hasil batik yang telah selesai dibuatnya.

Batik Gobang, yang diambil dari salah satu alat senjata orang Betawi di masa lalu ini, semakin dikenal setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI era Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama memutuskan penggunaan batik setiap Jumat dengan batik karya Ethys Mayoshi.


Batik Gobang yang selalu digunakan para pegawai negeri sipil di pemerintahan Jakarta ini, ternyata sangat menarik bila digunakan sebagai busana modern. Saya terpukau dengan indahnya corak batik saat model yang mengenakannya melenggang lenggok. Kaum muda dan kaum professional tak akan menolak untuk menggunakan batik gobang yang menarik.  


Komentar

  1. Batik Gobang? Mmh istilah baru nih yang aku baru tahu di dunia batik. Asyik deh kalau ada kewajiban gunakan batik gobang biar makin terjaga kelestariannya

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung dan memberikan komentar positif demi kemajuan dan kenyamanan pembaca.

Postingan populer dari blog ini

Minggu Pagi di Aksi #TolakPenyalahgunaanObat Car Free Day

MATA saya menatap kemasan kotak bertuliskan Dextromethorphan yang ada di meja BPOM. Di atas meja itu terdapat sejumlah obat-obatan lain bertuliskan warning, yang berarti peringatan. Ingin tahu saya memegangnya. Membaca kotak luar kemasan obat itu.  “Ini obat apa?” tanya saya. Adi, petugas BPOM itu memperlihatkan isi kotak kemasan. Menurutnya, obat Dextromethorpan sudah ditarik dari pasaran. Sudah tidak digunakan lagi karena dapat disalahgunakan oleh pemakainya. Dextromethorpan yang di kotak kemasannya tertera generik dan terdiri dari 10 blister ini masuk dalam kategori daftar G. Banyak yang menyalahgunakannya untuk mendapatkan efek melayang (fly). Fly? Pikiran saya langsung teringat kepada peristiwa penyalahgunaan obat yang menghebohkan negeri ini satu bulan lalu di Kendari, Sulawesi Tenggara. Korbannya yang anak-anak masih pelajar dan mahasiswa ini. Pertengahan September 2017, semua terkaget-kaget dengan kabar yang langsung menjadi topik pembicaraan

PopBox, Solusi Anti Repot Untuk Kirim, Titip, dan Ambil Barang via Loker

Pernah lihat lemari loker seperti ini? Smart locker yang disebut PopBox saat ini berjumlah 300 buah, yang tersebar di pusat perbelanjaan, apartemen, spbu, dan perkantoran, fungsinya untuk kirim, titip, dan ambil barang (dok.windhu) Waktu mulai merambat sore. Sudah memasuki pukul 17.00.   Saya memandang ke bawah dari balik kaca di lantai 11 Ciputra World, Lotte Avenue, Jl. Dr Satrio, Jakarta Selatan. Jalan terlihat dipadati mobil dan motor yang bergerak sangat lambat, termasuk di jalan layang. Cuaca pun berubah gelap   pertanda sebentar lagi hujan.     “Dilihat dari atas, mobil-mobil banyak ini seperti mainan, ya?” kata Sasi, salah seorang pengusaha batik muda asal Semarang, Jawa Tengah, yang ikut berpameran di ajang pertemuan perempuan yang diselenggarakan selama dua hari, yang saya ikuti. PopBox yang ada di pusat perbelanjaan Lotte Shopping Avenue (dok.windhu) Saya tersenyum. Kelihatannya begitu kalau dilihat. Mobil jelas terlihat kecil dan menari

Go-Box, Solusi Pindahan Nggak Pakai Repot

Go-Box, jasa pindahan rumah yang memudahkan (dok.www.go-jek.com) SENYUM mengembang dari wajah Ani, saat sudah pasti akan segera pindah rumah. Maklum, menjadi kontraktor alias orang yang mengontrak selama ini cukup melelahkan. Mimpi tinggal secara tenang di rumah milik sendiri menjadi kenyataan. Di rumah baru, segala sesuatunya pasti lebih tenang. Apalagi setelah menikah 5 tahun. Memang, bukanlah rumah besar. Punya dua kamar tidur, dengan ruang tamu, ruang makan, dapur, dan kamar mandi. Sedikit halaman kecil buat menanam tumbuhan ataupun bunga. Sudah pasti membahagiakan.   Lokasi rumah baru di wilayah Gunung Putri, Bogor. Selama ini, tinggal di Pluit, pada lokasi cukup padat dan nyaris tidak memiliki halaman. Ah, betapa menyenangkan, pikir Ani. Segera, semua barang yang ada di rumah pun dikemas. Packing ini dan itu. Tidak ada yang boleh tertinggal karena sebenarnya tidak banyak juga barang yang dibeli. Pertimbangannya saat itu, khawatir repot jika akan pindahan