Acha Septriasa, Deva Mahenra, Chiki Fawzi tampil sebagai bintang di film 99 Nama Cinta yang naskahnya ditulis Garin Nugroho. Film ini tayang mulai 14 November 2019 (dok.windhu)
Cinta, suatu hal yang tak pernah diduga. Kadang ingin menyangkal, tapi tak dapat menepis. Terlebih jika seseorang itu berasal dari masa kecil dulu, yang saat dewasa kemudian memiliki latar belakang pekerjaan yang berbeda. Datang secara mengejutkan tanpa diatur, langsung masuk dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya diminta kemari karena diminta untuk mengajari kamu mengaji,” kata Kiblat (Deva Mahendra). Ucapan ini tak urung mengagetkan Talia (Acha Septriasa), seorang presenter sekaligus produser acara gosip yang sedang melejit di dunia infotaintment.
“Saya?” cetus Talia kaget. Kiblat merupakan teman Talia saat masih kecil dulu. Kiblat pernah diminta ayah Talia untuk memberikan pelajaran agama kepada Talia. Saat dewasa, Kiblat menjadi seorang ustaz muda yang ganteng. Dunia kerja berbeda 180 derajat dengan dunia kerja Talia.
Acha Septriasa sebagau Talia di 99 Nama Cinta (dok.windhu)
Talia dikenal sebagai perempuan yang sangat ambisius di karirnya yang sedang melejit di dunia infotainment, sementara Kiblat hidup dalam lingkungan dinding pesantren yang tentu saja penuh nafas keagamaan. Talia sibuk dengan dunia hiburan yang dituntut menjaga rating tayangan tinggi, sedangkan Kiblat hari-harinya penuh dengan mengajari mengaji dan agama. Namun, siapa yang menyangka jika kemudian karir Talia merosot akibat sebuah kesalahan. Ustaz Kiblat yang membantunya untuk bangkit dari keterpurukan, meski di saat yang sama, mulai muncul getar-getar cinta di hati Talia.
Deva Mahenra memerankan tokoh ustad Kiblat di 99 Nama CInta (dok.windhu)
Membuat hati Talia sebagai perempuan muda kalang kabut bercampur cemburu ketika tahu ada Husna, ustazah baru di pesantren yang akan dijodohkan dengan Kiblat.
Semua ini merupakan adegan dalam tayangan trailer 99 Nama Cinta, yang diputar di sebuah kafe di Jakarta, Kamis 10 Oktober 2019. Peluncuran trailer 99 Nama Cinta, sekaligus dengan poster filmnya.
Dunia Hiburan dan Pesantren
Sejak awal penayangan trailer hingga akhir, ada dua suasana terlihat, yakni di sebuah kantor televisi dan pesantren. Hiruk pikuk kerja di studio televisi menyiapkan suatu tayangan televisi. Begitupun halnya dengan suasana di dalam pesantren berupa belajar mengaji. Suatu hal yang sangat kontras.
Acha Septriasa dan Deva Mahenra, dua pemeran utama dalam 99 Nama Cinta (dok.windhu)
Meski demikian, film 99 Nama Cinta bukanlah seutuhnya film religi. Lebih pada romansa. Tetap ada nuansa romantis antara dua insan beda jenis dan komedi untuk memikat tawa para penonton yang hadir. Nama besar Garin Nugroho sebagai penulis skenario, seakan menjadi jaminan mutu jalinan cerita menarik film produksi MNC Pictures, yang akan tayang serentak di bioskop di Indonesia pada 14 November 2019.
Garin menuturkan,drama romantis, komedi, dan religi menarik dihadirkan saat dua peran utama, yakni Talia sang programmer televisi dan ustaz Kiblat bertemu dan kemudian terpanah cinta meski memiliki latar belakang dunia kerja yang berbeda.
Salah satu adegan di film 99 Nama Cinta (mncpictures)
Sudah terbayang serunya jika seorang presenter televisi ambisius seperti Talia diminta untuk mengaji oleh Ustaz muda nan ganteng Kiblat. Adegan-adegan komedi menggemaskan bisa muncul. Melalui film ini Garin mempercayakan naskah yang ditulisnya akan dieksekusi dengan baik oleh Danial Rifki yang telah dikenalnya lama. Garin mengaku sudah lama ingin membuat film yang tak pernah digarap sebelumnya.
“Sekarang aku pikir mau bikin cerita film yang populer dan menggabungkan tiga hal yang paling menarik untuk komunikasi, yaitu romantis, komedi, dan religi," kata Garin Nugroho.
Garin Nugroho, Eksekutif produksi MNC Pictures M Soufan, dan lainnya saat peluncuran trailer dan poster 99 Nama cinta (dok.eindhu)
Diperankan Bintang Ternama
Film 99 Nama Cinta dibintangi oleh sejumlah pemeran yang sudah dikenal masyarakat. Ada nama Acha Septriasa (Talia), Deva Mahenra (Kiblat), Chicki Fawzie (Husna), Adinda Thomas (Mlenuk), Susan Sameh (Chandra), Ira Wibowo (Ibu Talia), Donny Damara (Kyai Umar), Dzawin (Pak Bambu) dan Robby Purba (Head Programming).
Acha telah berpengalaman dalam dunia peran, dari film romatis hingga film horor. Tawaran film 99 Nama Cinta untuk ibu satu putri bernama Bridgia ini, merupakan kesempatan yang tepat untuk kembali berakting setelah vakum sejak menikah. Apalagi, cerita ditulis oleh Garin Nugroho.
Abiyu dan Raya, memerankan tokoh Talia dan Kiblat saat kecil. (dok.windhu)
Berperan dalam film 99 Nama Cinta, Acha mengakui adanya kesulitan saat berperan sebagai presenter yang harus menatap kamera saat syuting. Suatu hal yang berbeda dilakukan aktor, yang biasanya tidak menatap kamera dengan lebih menjiwai tokoh yang diperankan.
Meski demikian, Chiki Fawzi, anak aktor Ikang Fawzi dan Marisa Haque merasa banyak belajar dari Acha yang telah banyak berperan dalam sejumlah film. Chiki merupakan pemeran Husna, ustazah yang hendak dijodohkan dengan Kiblat alias Deva Mahenra. Berperan sebagai muslimah pesantren, film 99 Nama Cinta menjadi pengalaman pertama gadis yang berkecimpung di bidang amimasi ini.
Secara keseluruhan, para pemeran film dari Acha, Deva, Chiki, dan lainnya merasa menyukai lokasi syuting dan alam pesantren yang ada di Kediri, Jawa Timur. Hal yang menurut Acha ikut mengangkat wisata di Kediri yang masih belum banyak tersentuh. Saat di lokasi, bisa melihat dan mencoba langsung hasil perkebunan rakyat.
Poster film 99 Nama Cinta
99 Nama Cinta tayang 14 November 2019 (dok.windhu)
Pemeran Ustaz Kiblat, yakni Deva Mahenra mengaku sempat canggung harus memerankan karakter guru agama, sementara merasa ilmu agama yang dimilikinya masih dirasa minim. Lelaki yang harus mengajarkan mengaji di depan anak-anak pesantren menganggapnya sebagai tantangan.
Kehadiran dari dua pemeran cilik yang imut Abiyu dan Raya juga mengundang juga mengundang perhatian. Jadi, seperti apa sebenarnya film Garin Nugroho dan sutardara Danial Rifki? Untuk sementara, bisa menyaksikan trailer dan poster filmnya. Eksekutif Produksi MNC Pictures, Muhammad Soufan mengatakan, film siap ditayangkan pada 14 November 2019. Untuk sementara, bisa pantengin dulu di IG 99 Nama Cinta (https://www.instagram.com/film_99namacinta/).
Jadi, tunggu jadwal tayangnya!
MATA saya menatap kemasan kotak bertuliskan Dextromethorphan yang ada di meja BPOM. Di atas meja itu terdapat sejumlah obat-obatan lain bertuliskan warning, yang berarti peringatan. Ingin tahu saya memegangnya. Membaca kotak luar kemasan obat itu. “Ini obat apa?” tanya saya. Adi, petugas BPOM itu memperlihatkan isi kotak kemasan. Menurutnya, obat Dextromethorpan sudah ditarik dari pasaran. Sudah tidak digunakan lagi karena dapat disalahgunakan oleh pemakainya. Dextromethorpan yang di kotak kemasannya tertera generik dan terdiri dari 10 blister ini masuk dalam kategori daftar G. Banyak yang menyalahgunakannya untuk mendapatkan efek melayang (fly). Fly? Pikiran saya langsung teringat kepada peristiwa penyalahgunaan obat yang menghebohkan negeri ini satu bulan lalu di Kendari, Sulawesi Tenggara. Korbannya yang anak-anak masih pelajar dan mahasiswa ini. Pertengahan September 2017, semua terkaget-kaget dengan kabar yang langsung menjadi topik pembicaraan
Pernah lihat lemari loker seperti ini? Smart locker yang disebut PopBox saat ini berjumlah 300 buah, yang tersebar di pusat perbelanjaan, apartemen, spbu, dan perkantoran, fungsinya untuk kirim, titip, dan ambil barang (dok.windhu) Waktu mulai merambat sore. Sudah memasuki pukul 17.00. Saya memandang ke bawah dari balik kaca di lantai 11 Ciputra World, Lotte Avenue, Jl. Dr Satrio, Jakarta Selatan. Jalan terlihat dipadati mobil dan motor yang bergerak sangat lambat, termasuk di jalan layang. Cuaca pun berubah gelap pertanda sebentar lagi hujan. “Dilihat dari atas, mobil-mobil banyak ini seperti mainan, ya?” kata Sasi, salah seorang pengusaha batik muda asal Semarang, Jawa Tengah, yang ikut berpameran di ajang pertemuan perempuan yang diselenggarakan selama dua hari, yang saya ikuti. PopBox yang ada di pusat perbelanjaan Lotte Shopping Avenue (dok.windhu) Saya tersenyum. Kelihatannya begitu kalau dilihat. Mobil jelas terlihat kecil dan menari
Go-Box, jasa pindahan rumah yang memudahkan (dok.www.go-jek.com) SENYUM mengembang dari wajah Ani, saat sudah pasti akan segera pindah rumah. Maklum, menjadi kontraktor alias orang yang mengontrak selama ini cukup melelahkan. Mimpi tinggal secara tenang di rumah milik sendiri menjadi kenyataan. Di rumah baru, segala sesuatunya pasti lebih tenang. Apalagi setelah menikah 5 tahun. Memang, bukanlah rumah besar. Punya dua kamar tidur, dengan ruang tamu, ruang makan, dapur, dan kamar mandi. Sedikit halaman kecil buat menanam tumbuhan ataupun bunga. Sudah pasti membahagiakan. Lokasi rumah baru di wilayah Gunung Putri, Bogor. Selama ini, tinggal di Pluit, pada lokasi cukup padat dan nyaris tidak memiliki halaman. Ah, betapa menyenangkan, pikir Ani. Segera, semua barang yang ada di rumah pun dikemas. Packing ini dan itu. Tidak ada yang boleh tertinggal karena sebenarnya tidak banyak juga barang yang dibeli. Pertimbangannya saat itu, khawatir repot jika akan pindahan
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung dan memberikan komentar positif demi kemajuan dan kenyamanan pembaca.