Mudik itu karena sudah rencana dan merupakan tradisi tahunan, sebaiknya H-6 kondisi badan sudah dijaga, dan dicek kesehatan, Jangan periksa hanya kalau mau berangkat mudik, (dok.windhu) |
Sepekan
jelang hari raya Idul Fitri 2019, jumlah pemudik sudah mulai meningkat di terminal, stasiun, pelabuhan. Supaya mudik
bisa berjalan Aman, selamat, dan sehat sampai tujuan, mudikers harus
memperhatikan asupan makanan dan minuman, mengantuk, dan posko kesehatan yang
ada saat mudik.
“Saat
mudik, persiapkan air minum yang cukup. Apalagi berangkat saat puasa. Bawa buah
yang tidak perlu dikupas dan sudah siap dikonsumsi, seperti pisang dan jeruk.
Kalau membawa buah yang dikupas, harus dipastikan semua harus sudah dicuci,
dalam kondisi sehat, bersih, dan tidak dikonsumsi sembarangan,” kata Direktur
Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr.Kirana
Pritasari, MQIH, dalam Ngabuburit Sehat yang diadakan Kemenkes, Selasa 28 Mei
2019.
|
Lantaran ngabuburit digelar Parkir Inap Utara, Stasiun Gambir, Jl. Medan Merdeka Timur No.1, Stasiun Gambir , Jakarta Pusat, suasana stasiun Gambir semakin malam semakin banyak yang datang. Pemudik datang dengan membawa tas besar dan tas koper. Sebagian menggunakan jasa porter stasiun.
Menurut Kirana, memilih makanan dan minuman yang
tepat sangat penting saat mudik. Tentunya akan sangat menyenangkan kalau tiba
di tempat tujuan, dalam keadaan yang aman, sehat, dan selama. Keluarga yang
didatangi pun akan menyambut dengan suka
cita.
|
“Jangan lupa cuci tangan pakai sabun karena saat mudik banyak menggunakan fasilitas umum, Sediakan juga, tisue basah setelah buang air besar atau buang air kecil. Jangan sampai selama perjalanan mudik malah banyak kuman dan infeksi yang masuk,”
Selain
itu, juga harus diperhatikan siapa yang ikut dibawa mudik, apakah ada balita
atau lansia. Jika membawa balita, ibunya harus selalu menjaga kebersihan Jangan
lupa kebersihan botol yang digunakan dan air minum yang digunakan untuk membuat
susu dalam perjalanan mudik agar menghindari sakit.
|
6047 Fasilitas Kesehatan di Jalur Mudik
Menteri
Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M (K) dalam kesempatan yang
sama di Ngabuburit Sehat bertema Aman, selamat, dan sehat sampai
tujuan, mengatakan pada tahun 2019 ini Kementerian Kesehatan menyiapkan 6047 fasilitas
pelayanan kesehatan (fasyankes) di sepanjang jalur mudik. Pemudik bisa
memanfaatkannya secara gratis.
Total
6047 fasyankes itu terdiri atas 4210 puskesmas, 623 pos kesehatan, 27 Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP), 188 PSC (Public Safety Control), 44 RS rujukan dan
375 RS sekitar jalur Pantura. Jika ada Kejadian Gawat Darurat, bisa menghubungi
hotline 119. Selain itu, bisa juga mengontak Halo Kemkes di 1500567.
“Mudik
itu karena sudah rencana, sebaiknya H-6 badannya dijaga, dicek kesehatan,
Jangan periksa kalau mau berangkat mudik,” kata Nila Moeloek.
Saat
akan berangkat mudik ini maksudnya, janganlah pada H-1 sebelum keberangkatan
karena bisa berpengaruh pada mudik yang aman, selamat, dan sehat sampai tujuan.
|
Nah,
lantaran sudah disediakan 6047 fasilitas layanan kesehatan, para pemudik bisa
memanfaatkan layanan kesehatan yang diberikan di posko-posko tersebut, seperti
beristirahat. “Kalau saat perjalanan pulang, mulai pusing-pusing , berhenti deh
cek tekanan darah, cek gula darah,” ujarnya.
Bahkan,
kata Nila Moeloek, memeriksakan stress
yang timbul saat mudik juga mungkin untuk dilakukan. Para pemudik harus tahu sampai batas
mana kesanggupan untuk mudik.
Mengantuk
Mengantuk,
juga jadi sorotan saat mudik. Mengantuk kesannya memang sepele. Siapa juga yang tidak pernah mengantuk? Saat
kantuk mulai menyerang, mata mulai terasa berat. Mata pun sering
berkedip-kedip. Mulut mulai menguap berkali-kali. Konsentrasi pun mulai tidak
fokus. Hati-hati, bila ini terjadi. Soalnya, banyak kecelakaan terjadi
|
Untuk Mudik jalur darat, yang harus dipersiapkan pertama kali adalah kendaraan. “Sebelum kita pulang, masukkan ke bengkel,kalau bisa bengkel resmi sesuai dengan merek mobilnya. Mahal tapi nggak artinya dibandingkan dengan keselamatan karena merupakan bengkel resmi. Kalau di bengkel non resmi belum tentu jelek tapi tidak ada yang menjamin kualitas pekerjaannya,” tutur Fitra, influencer otomotif.
Berdasarkan
data kecelakaan di Indonesia, bahkan di
luar negeri, paling banyak penyebab kecelakaan adalah bukan karena mobilnya,
tetapi karena the man behind the wheel. Kedengarannya mengerikan 90 % akibat
ulah manusia, tapi juga kabarmembahagiakan untuk bisa mengurangi risiko
tersebut.
|
Penyebab
banyak kecelakaan adalah mengantuk karena macet. Saat mudik, harus meminimalkan
tubuh saat merasa mengantuk. Sebisa
mungkin berjalan kala seseorang biasa bangun.
Misalnya,
bila kita biasa tidur dari10 pagi hingga 5 pagi hindari berangkat jam segitu.
Kenapa? Karena tubuh kita ada bioritmenya. Klau terpaksanya tetap ingin
berpegian alam karena ingin menghindari macet, biasakan dari beberapa hari
sebelumnya bangun di jam-jam kita akan berangkat.
Seandainya
jarak tempuh di atas 200 KM, ada baiknya membawa supir cadangan. Bersama
keluarga atau saudara yang bisa bergantian menyetir. Jika tidak ada supir
pengganti, mau tidak mau gunakan rest
area untuk beristirahat setelah 3-4 jam menyetir.
|
Nah
kalau ada yang menyangkal biasanya kuat tidak tidur jam 7-9 ? Iya kalau dalam kondisi normal di
kantor, ketemu banyak orang dan banyak berinteraksi sehingga tidak mengantuk .
Namun
saat mudik lebaran dengan kondisi di dalam mobil dengan suara yang konstan dan
sinar matahari yang kontak ke mata bisa membuat mata lelah dan mengantuk.
Dalam
kecepatan 100 km/jam, kalau memejamkan mata satu detik saja, itu sudah 70 meter
mobil berjalan. Hal itu berati jarak mobil 14.
Mengantuk sering disepelkan, tapi sebenarnya sangat berbahaya sekali,
nanti kalau sudah kecelakaan tahu itu berhenti deh, istirahat sebentar.
Rata-rata kecelakaan akibat mengantuk lebih fatal bila dibandingkan dengan kecelakaan
lain. Ketika kita bangun, juga butuh waktu tubuh sadar hingga bereaksi. Jangan
main-main dengan ngantuk.
|
Menkes Nila Moeloek menambahkan, waktu berangkat mudik juga harus diperhatikan. Jangan pada jam-jam biasa kita tidur. Biasanya mempersiapkan pulang mudik, juga membutuhkan waktu dan tidak jarang kurang tidur. Berangkat mudik, maunya habis sahur atau setelah salat subuh berangkat.
“Ternyata
memang betul kira-kira sekitar jam 9 sampai jam 12, peak kecelakaan paling
tinggi. Sedang ngantuk-ngantuknya karena kita tidurnya sudah mulai kurang. Peak
kecelakaan yang agak tinggi juga di jam
sore, “ tukas Nila Moeloek.
Cara
lain efektif untuk mengatasi ngantuk adalah mengajak ngobrol pengemudi.
Mengobrol setidaknya membuat orang lupa mengantuk.
|
Srategi One Way Jalur Mudik
Sekjen
Kementerian Perhubngan Djoko Sasono mengatakan, kemacetan pada musim mudik
tahun ini diharapkan bisa berkurang dengan diberlakukannya sistem satu arah
(One Way).
Dengan
one way, pengguna kendaraan jalur darat
mempunyai kecepatan yang cukup
,sehingga selama dua tiga jam sudah bisa melewati masa kritis di Jawa barat.
Karena
satu arah, siapa yang ingin beristirahat bisa terdistribusi dengan baik.
Penerapan
one way pada arus mudik itu dimulai pada Kamis 30 Mei2019 hingga Minggu 2 Juni 2019, mulai pukul 08.00-21.00 WIB
Tepatya, sejak dari KM 29 Cikarang
sampai Brebes KM 263.
|
Untuk
arus balik, One Way juga diberlakukan. Dari Brebes sampai Jakarta, one way akan
dimulai dari KM 189 di ruas Tol Palimanan hingga KM 70 di gerbang Tol Cikatama,
mulai pukul 12.00-24.00.
Dengan
adanya One Way, pemudik darat bisa menyiapkan diri sebaik-baiknya, sehingga
perjalanan semakin lancar. Sebisa mungkin, jangan berhenti di rest area yang
berada di area Jawa Barat.
Diharapkan
setelah dua hingga tiga jam mengemudi sudah mencapai Cirebon. Nah di tempat itu
pemudik bisa menikmati wisata kuliner Cirebon dan Tegal. “Titik kritisnya kan
dari Jakarta sampai Cirebon. Tapi ingat meski sudah ada fasos ini, jangan lalai
karena harus tetap jaga sehat,” ujar Djoko Sasono.
|
Tips memilih makanan dan
minuman waktu mudik, yakni :
1. Cuci tangan
a.
Usahakan cuci tangan pakaian sabun sebelum makan
b.
Jika tidak air, gunakan tissue basah atau cairan pembersih tangan lainnya
2. Pilihlah makanan yang
berasal dari
a.
bekal yang dipersiapkan dari rumah
b.
rumah makan/warung yang terlihat bersih, aman, dan nyaman
Ingat,
selalu waspada terhadap kasus pembiusan, jangan mengkonsusi makanan/minuman
yang diberikan oleh orang yang tidak dikenal.
3. Bekal yang dibawa
sebaiknya
A.
Makanan yang berprotein atau berkadar air tinggi agar segera disantap kurang
dari 4 jam, seperti telur, lontong isi, lemper, hindari makanan pedas atau
bersantan.B. Makanan kering/minuman dalam kemasan, yakni roti, biskuit, minuman
botol/kalengan.
Pastikan
membeli minuman kalengan pada agen/toko resmi untuk menghindari penggunaan
bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Perhatikan tanggal kadaluwarsa : Best Before : dd/mm/yy
C.
Agar tetap fit dalam perjalanan, konsumsi buah-buahan segar, seperti jeruk, mangga,
belimbing, pisang, apel
4.
Jika setelah makan, terjadi hal-hal berikut : kepala pusing, muntah-mutah,
gatal-gatal, perut sakit dan sering buang air, dll, segeralah menghubungi
petugas di fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat. (sumber :Kemenkes)
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung dan memberikan komentar positif demi kemajuan dan kenyamanan pembaca.