Langsung ke konten utama

Perempuan, Cegah Kanker Payudara Sedari Dini dengan SADARI


Kanker payudara bisa dicegah melalui deteksi dini. Salah satunya dengan menggunakan mammogram. Kerjasamanya dilakukan d Zona Madani RS Sehat Terpadu, 29 November 2019 (dok.windhu)
Kanker payudara bisa dicegah melalui deteksi dini. Salah satunya dengan menggunakan mammogram. Kerjasamanya dilakukan d Zona Madani RS Sehat Terpadu, 29 November 2019 (dok.windhu)


Saat terjadi obrolan atau diskusi mengenai kanker payudara, yang terbayang adalah rasa ngeri sekaligus sedih. Kenangan akan adanya orang terdekat, baik keluarga, saudara, tetangga, atau teman sekerja, yang pernah menderita kanker payudara, tidak akan bisa terhapus.

Apalagi, jika penderitanya kemudian tidak bisa diselamatkan alias meninggal dunia. Rasa duka itu akan selalu teringat. Karenanya mencegah kanker payudara sedari dini sangat penting, terutama untuk para perempuan. 

Hal ini mengemuka dalam talkshow bertema pentingnya mencegah kanker sedari dini, yang diadakan Dompet Dhuafa dengan  millenials goes pink  di Zona Madina RS Sehat Terpadu, Jl. Raya Parung KM No.42, Japang, Kec. Kemang, Bogor, Jawa Barat, Jumat 29 Nopember 2019.

Talkshow deteksi dini kanker payudara  (dok.windhu)
Talkshow deteksi dini kanker payudara  (dok.windhu)


Hadir sebagai narasumber Intan Widiananda, seorang influencer sekaligus perawat, dr. Emma (Praktisi kesehatan), Tania Nordina (Ketua YMGPI). Bobby P Manullang (GM mobilisasi wakaf Dompet Dhuafa), dengan moderator Etika Setiawanti, GM Marketing Communication.

Intan Widiananda, seorang influencer sekaligus perawat di RS Jantung Harapan Kita mengisahkan, mulai tahu tentang kanker payudara pada sejak tahun 2010 saat  seorang tantenya menderita kanker payudara. Saat itu, Intan masih SMA.

Saat didiagnosa dokter, kanker payudara yang diderita tante baru stadium 1. Namun sayangnya, waktu itu tante tidak percaya dengan pengobatan medis dan memilih mencari kesembuhan melalui pengobatan-pengobatan alternatif. 



Beragam pengobatan alternatif, jamu-jamuan, hingga ramu-ramuan dicoba. Semuanya tidak menunjukkan pada tanda-tanda kesembuhan, padahal sudah meghabiskan uang yang banyak untuk berobat. Setelah itu, baru si tante berobat ke dokter.

 “Akhirnya berobat ke RS Cipto dan ternyata stadiumnya sudah stadium 3 lanjut dengan kondisi payudara yang sudah bernanah. Sampai akhirnya dokter menyarankan untuk diangkat payudaraya, tapi tante saya tetap menolak dan tidak mau,” tutur Intan. 

Setelah itu, proses pun berjalan cepat karena setahun kemudian, tante akhirnya meninggal dunia karena kanker payudara. Pengalaman memiliki keluarga mengidap kanker membuat Intan merasa perlu turut memberikan edukasi kepada orang lain  mengenai hal ini.



“Kalau saya sih secara pribadi, kalau ada di sekitar kita yang terkena kanker payudara,lebih baik langsung periksa ke dokter atau ke rumah sakit terdekat, Kalau bisa sih nggak usah lewat pengobatan-pengobatan alternatif karena hingga saat ini belum menemukan ada alternatif yang bisa menyembuhkan kanker,” saran Intan.

Sebagai  tenaga medis, Intan menegaska, jika untuk menyembuhkan kanker tidak ada, tapi kalau mencegah ada. Jadi lebih baik edukasi kepada masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap kesehatannya sehingga sampai ke stadium yang lanjut.

“Kanker payudara prosesnya cepat banget. Kalaupun sudah diangkat , berkembangnya bisa ke kanker paru dan lainnya. Ini saran saya sebagai salah satu masyarakat yang sudah pernah dapat kasus dari keluarga sendiri, “ tutur Intan.


Masih begitu percayanya masyarakat terhadap pengobatan alternatif, juga disampaikan oleh Ovy. Salah seorang temannya yang menderita tumor payudara ketika menjalani pengobatan alternatif malah semakin parah. Payudaranya semakin besar dan bernanah sehingga harus disangga dengan kain ke punggung.

Hingga kini, kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita oleh perempuan Indonesia. Jika merujuk pada data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga 31 Januari tahun 2019 saja, terdapat angka kanker payudara 42,1 per 100.000 penduduk. Rata-rata kematian sebesar 17 per 100.000 penduduk.



Sebuah angka yang cukup besar. Kanker payudara menjadi kanker penyebab kematian nomor satu, selain kanker leher rahim pada perempuan. Penderitanya bisa siapa saja. Dari kalangan biasa hingga kalangan berpunya. Dari karyawan kantoran hingga selebriti bisa terkena. Bisa pada usia berapapun, dari remaja hingga lanjut usia.

Praktisi kesehatan dr. Emma mengatakan, kanker payudara bisa diturunkan secara genetik terutama kaker payudara. “Apabila ibu atau neneknya ada yang dinamakan her positif, yaitu semacam kelainan gen. Anaknya kemungkinan bisa kena terkena kanker payudara secara genetis,” urai dr. Emma.


Segala macam kanker memang bisa diturunkan secara genetis kepada anak. Khusus kanker payudara, sangat rentan anak terkena kanker payudara yang sama dan itu sangat ganas. Jadi bila ibu atau neneknya punya kanker her 2 positif harus memeriksakan diri atau jika punya gen yag sama, harus sering kontrol.

Kanker diturukan 50-70 %. Kanker payudara sendiri jumlahnya ada banyak. Di Amerika, semuanya periksa gen sehingga bisa tahu jenis kanker payudara yang diidap.  Salah satu selebriti yang peduli terhadap kanker adalah Angelina Jolie. Menyadari ibunya mengidap kanker ovarium,  Angelia Jolie pun memutuskan untuk mengambil seluruh ovariumya biar tidak terkena kanker.

Dalam kesempatan itu, milenials goes pink ingin meningkatkan awareness kepada masyarakat terhadap kanker payudara. Saat ini betul 43 % bisa dicegah, tapi kenyataannya 70 % yang sankit kanker sudah terdeteksi stadium lanjut. Di Indonesia baru 8 % yang melakukan deteksi dini untuk kanker.

Nama-nama yang berwakaf di RS Sehat Terpadu (dok.windhu)


Berkaitan dengan populasi penduduk Indonesia yang sangat besar dan banyak perempuan, Dompet Dhuafa dengan Yayasan Muda Giat Peduli (YMGP) mengadakan kerja sama upaya deteksi dini kanker mengunakan mammogram. Targetnya adalah 10.000 penerima manfaat di seluruh Indonesia. Ibu-ibu srikandi, yang merupaka survivor juga akan terlibat untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap kanker payudara.

Dengan  SADARI (Periksa Payudara Sendiri), seorang perempuan  bisa memeriksa sendiri kondisi payudaranya  secara rutin. Jika menemukan adanya sebuah benjolan, bisa segera ditangani sebelum berkembang jauh dan sebelum merusak payudara.  Bisa juga dengan USG di payudara menggunakan mesin mamografi. Dianjurkan, pemeriksaan payudara sebulan sekali untuk perempuan yang berusia di atas 35 tahun.


Tour  Zona Madina

Program kesehatan adalah salah satu kegiatan Dompet Dhuafa sebagai Lembaga Filantropi Islam bersumber dari dana Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) dan dana halal lainnya.  Dompet dhuafa  berfokus pada pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (humanitarian) dan wirausaha sosial profetik (prophetic socio-technopreneurship)

Saat mengikuti tour zona madina di RS Sehat Terpadu, rasa syukur terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan terlihat dan disampaikan oleh para pasien dan keluarga pasien yang sedang menjalani rawat inap.




Heriyeti, salah satunya saat ditemui di ruang Hemodialisa. Perempuan ini sudah satu tahun menjalani cuci darah akibat peyakit komplikasi diabetes yang dideritanya. Demikian pula halnya dengan M Zen, yang berprofesi sebagai ojek online, ayah dari Rizki Pratama, yang sedang dirawat inap karena terserang tipes merasa sangat terbantu layanan kesehatan.

Di bidang pendidikan, tour madina dilakukan dengan mengunjungi sejumlah kelas Smart Eklensia. Ahmad Faisal, kelas 11 Matematika salah satu siswa mengatakan untuk bisa masuk ke Smart Eklensia harus mengikuti serangkaian tes.







 Tour Madina berakhir di tempat pembibitan dan pembudidayaan ikan di Jampang. Lokasinya tidak jauh dari RST Charity Qatar, namun untuk menjangkaunya rombongan menggunakan harus menggunakan kendaraan seperti odong-odong.

Kaman, ketua RW dan pemimpin kelompok warga mengatakan, ada dua jenis yang dibudiayakan di wilayahnya, yakni ikan hias dan ikan konsumsi. Beragam ikan hias, termasuk ikan cupang tersedia. Untuk ikan konsumsi, paling banyak adalah ikan patin dalam bentuk bibit. Dari Jampang,  pasokan ikan dikirimkan ke berbagai tempat, terutama Jakarta.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minggu Pagi di Aksi #TolakPenyalahgunaanObat Car Free Day

MATA saya menatap kemasan kotak bertuliskan Dextromethorphan yang ada di meja BPOM. Di atas meja itu terdapat sejumlah obat-obatan lain bertuliskan warning, yang berarti peringatan. Ingin tahu saya memegangnya. Membaca kotak luar kemasan obat itu.  “Ini obat apa?” tanya saya. Adi, petugas BPOM itu memperlihatkan isi kotak kemasan. Menurutnya, obat Dextromethorpan sudah ditarik dari pasaran. Sudah tidak digunakan lagi karena dapat disalahgunakan oleh pemakainya. Dextromethorpan yang di kotak kemasannya tertera generik dan terdiri dari 10 blister ini masuk dalam kategori daftar G. Banyak yang menyalahgunakannya untuk mendapatkan efek melayang (fly). Fly? Pikiran saya langsung teringat kepada peristiwa penyalahgunaan obat yang menghebohkan negeri ini satu bulan lalu di Kendari, Sulawesi Tenggara. Korbannya yang anak-anak masih pelajar dan mahasiswa ini. Pertengahan September 2017, semua terkaget-kaget dengan kabar yang langsung menjadi topik pembicaraan

PopBox, Solusi Anti Repot Untuk Kirim, Titip, dan Ambil Barang via Loker

Pernah lihat lemari loker seperti ini? Smart locker yang disebut PopBox saat ini berjumlah 300 buah, yang tersebar di pusat perbelanjaan, apartemen, spbu, dan perkantoran, fungsinya untuk kirim, titip, dan ambil barang (dok.windhu) Waktu mulai merambat sore. Sudah memasuki pukul 17.00.   Saya memandang ke bawah dari balik kaca di lantai 11 Ciputra World, Lotte Avenue, Jl. Dr Satrio, Jakarta Selatan. Jalan terlihat dipadati mobil dan motor yang bergerak sangat lambat, termasuk di jalan layang. Cuaca pun berubah gelap   pertanda sebentar lagi hujan.     “Dilihat dari atas, mobil-mobil banyak ini seperti mainan, ya?” kata Sasi, salah seorang pengusaha batik muda asal Semarang, Jawa Tengah, yang ikut berpameran di ajang pertemuan perempuan yang diselenggarakan selama dua hari, yang saya ikuti. PopBox yang ada di pusat perbelanjaan Lotte Shopping Avenue (dok.windhu) Saya tersenyum. Kelihatannya begitu kalau dilihat. Mobil jelas terlihat kecil dan menari

Go-Box, Solusi Pindahan Nggak Pakai Repot

Go-Box, jasa pindahan rumah yang memudahkan (dok.www.go-jek.com) SENYUM mengembang dari wajah Ani, saat sudah pasti akan segera pindah rumah. Maklum, menjadi kontraktor alias orang yang mengontrak selama ini cukup melelahkan. Mimpi tinggal secara tenang di rumah milik sendiri menjadi kenyataan. Di rumah baru, segala sesuatunya pasti lebih tenang. Apalagi setelah menikah 5 tahun. Memang, bukanlah rumah besar. Punya dua kamar tidur, dengan ruang tamu, ruang makan, dapur, dan kamar mandi. Sedikit halaman kecil buat menanam tumbuhan ataupun bunga. Sudah pasti membahagiakan.   Lokasi rumah baru di wilayah Gunung Putri, Bogor. Selama ini, tinggal di Pluit, pada lokasi cukup padat dan nyaris tidak memiliki halaman. Ah, betapa menyenangkan, pikir Ani. Segera, semua barang yang ada di rumah pun dikemas. Packing ini dan itu. Tidak ada yang boleh tertinggal karena sebenarnya tidak banyak juga barang yang dibeli. Pertimbangannya saat itu, khawatir repot jika akan pindahan