Setiap hari saat beraktivitas, tidak jarang tenggorokan terasa haus. Apalagi jika sedang berada di luar ruangan. Terpaan sinar matahari yang terik membuat badan terasa lebih lelah. Kepala tak jarang mulai terasa pusing dan mulut pun kering. Haus sangat !
Duh, kalau sudah begini rasanya ingin mencari tempat yang teduh sambil minum yang dingin-dingin. Jika bisa minum yang manis untuk menyegarkan tubuh. Pilihan biasanya jatuh pada air minum dalam kemasa (AMDK), baik yang air mineral biasa, mengandung ion, oksigen, ataupun alkali.
Pokoknya, yang diyakini bisa mengembalikan kesegaran tubuh sesegera mungkin. Biar bisa beraktivitas lagi, setelah merasa cukup beristirahat sejenak. Di sisi lain, terkadang kalau kebetulan kerjaan sedang ‘nanggung’ menahan diri untuk tidak minum dulu agar tidak sering pipis. Benarkah semua itu?
|
Ternyata, pemahaman mengenai hidrasi atau pemenuhan kebutuhan cairan bagi tubuh sangat penting. Air merupakan bagian dari zat gizi makro yang berperan penting dalam fungsi fisiologis tubuh. Kurang lebih 50-60% tubuh manusia tersusun dari air. Berbagai organ seperti ginjal, otak, dan otot pun mengandung 70-80% air.
Sayangnya, seringkali peran air sebagai zat gizi makro essensial sering terlupakan. Selain itu, masih kurang informasi mengenai berbagai jenis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan manfaatnya. Jadi, hal ini memunculkan banyak kekeliruan yang berkembang di masyarakat.
“Mengapa kita perlu air? Sebanyak 2/3 dari tubuh manusia terdiri dari air. Air merupakan zat gizi makro essensial yang sering terlupa karena tidak ada kalorinya,” kata Dr.dr. Dian Novita Chandra,.M.Gizi, dari Departmen Ilmu Gizi FKUI-RSCM, dalam diskusi yang bertemakan “Hidrasi Sehat untuk Prestasi Hebat”.
Sesi edukasi tentang pentingnya hidrasi sehat ini diselenggarakan RSCM bersama Indonesian Hydration Working Group (IHWG) dan didukung oleh Danone-AQUA. Bagian dari rangkaian Hari Ulang Tahun Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang ke 100 tahun selama 21-22 Desember 2019 di Istora Senayan.
.
|
Dian mengatakan, untunglah, tahun 2013, air sudah masuk dalam AKG (Angka Kecukupan Gizi) untuk orang Indonesia. Minum air yang cukup sangatlah penting untuk keseimbangan pengaturan proses biokimia, pengatur suhu, pelarut, pembentuk sel, pelumas sendi dan bantalan organ tubuh, media transportasi zat energi dan sisa metabolisme. Dengan demikian, air membantu tubuh menggunakan nutrisi secara lebih efektif
Lalu darimana saja asupan air harian kita? Sebanyak 80 % air yang kita konsumsi berasal dari air putih dan minuman lain. Sebanyak 20 % yang kita konsumsi berasal dari makanan.
|
Hidrasi dan Dehidrasi, bedanya?
Kebutuhan air minum sehari-hari setiap orang berbeda. Menurut dr. Dian untuk dewasa laki-laki dengan takaran 1 gelas sama dengan 200 ml air, membutuhkan 10 gelas (2 liter per hari), dewasa perempuan 9 gelas (1,8 liter per hari), ibu hamil ditambah 300 ml/hari (1, 5 liter),ibumenyusui +3,5 gelas (700 ml/hari).Untuk anak-anak 1-3 tahun 5 gelas, 4-6 tahun 6 gelas, 7-9 tahun (7 gelas), remaja 10-12 tahun (8 gelas), usia di atas 12 tahun sama dengan dewasa, usia lanjut di atas 60 tahun (6-7 gelas).
Bicara mengenai keseimbangan air di dalam tubuh, tentunya harus mengerti perbedaan hidrasi dan dehidrasi. Hidrasi adalah kecukupan air di dalam tubuh, sedangkan dehidrasi adalah kekurangan cairan dalam tubuh.
|
Bila mengalami dehidrasi muncul tanda-tanda seperti lelah, kram, sakit kepala, mulut dan lidah kering, sangat haus, bingung dan linglung. Gejala dalam tubuh jika dehidrasi adalah volume darah menurun, tekanan darah menurun, detak jantung naik, suhu tubuh naik. Pada bayi, tidak ada air mata.
Dampak dehidrasi nggak bisa dianggap sepela karena bisa jangka pendek dan jangka panjang. Untuk dampak jangka pendek dapat mengganggu fungsi kognitif dan mood.
Dampak dehidrasi jangka panjang menimbulkan sejumlah penyakit, yakni:
1. Menderita batu ginjalAda elemen padat menyumbat saluran kemih dan mempengaruhi kurang lebih 10 % di seluruh dunia, kekambuhan terjadi 50 % nya dalam 5 tahun, dehidrasi merupakan salah satu faktor risiko batu ginjal.
Kementerian Kesehatan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, dari satu juta orang Indonesia, sekitar 6000 orang menderita penyakit batu ginjal. Penelitian menunjukkan paling sedikit 3 liter per air sehari dapat mengurangi risiko kekambuhan batu ginjal.
2. Terkena penyakit ginjal kronis
Penyakit ini muncul secara perlahan dan sifatnya menahun. PGK merupakan kondisi dengan karakteristik penurunan fungsi ginjal secara bertahap dan dapat menuju pada gagal ginjal.
Peningkatan asupan air berhubungan dengan penurunan risiko terjadinya PGK dan fungsi ginjal yang lebih baik, dan ini tidak sama dengan jenis minuman lain. Dari satu juta orang Indonesia, sekitar 3800 orang yang mengidap penyakit ginjal kronis.
3. Infeksi saluran kemih (ISK)
ISK terjadi ketika bakteri masuk ke dalam saluran kemih dan berkembang biak. Data Kemenkes tahun 2014, penderita penyakit ISK di Indonesia mencapai 90-100 kasus per 100.000 penduduk per tahun.
4. Meningkatkan risiko kegemukan
Riskesdas Kemenkes tahun 2010, dari satu juta orang Indonesia sekitar 136.000 mengalami berat badan berlebih dan 218.000 orang mengalami kegemukan. Minum lebih banyak air dapat menyebabkan penurunan asupan kalori mengurangi risiko kenaikan berat badan dan obesitas jangka panjang, terutama anak-anak.
|
Air sangat membantu untuk menurunkan berat badan. 100 % bebas kalori untuk membantu membakar lebih banyak kalori dan bahkan menekan nafsu makan jika dikonsumsi sebelum makan
Namun perlu diingat, seseorang harus melakukan lebih banyak dari sekedar minum air putih jika perlu menurunkan berat badan secara signifikan. Meski begitu, air hanyalah satu potongan puzzle yang sangat kecil. Sumber air yang direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan air pada anak, yakni air putih, susu tanpa gula dan jus tanpa gula.
Anak-anak mengonsumsi manis lebih sering dan alam jumlah yang banyak sejak usia dini (Hoare, et al 2014). Konsumsi minuman manis berhubungan secara positif dengan risiko obesitas atau obesitas, terutama pada anak overweight (Tere SBD, et al 2015).
|
Nah untuk mengetahui seseorang mengalami dehidrasi, bisa dilakukan cara mudah dan praktis Periksa Urin Sendiri (PURI). Status hidrasi dilihat berdasarkan warna urin.Harap dicatat bahwa warna urin mungkin dipengaruhi oleh makanan dan program diet atau oleh obat-obatan yang dikonsumsi.
Dr Dewi Friska MKK, staf pendidik Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI dan Koordinator Pengabdian Masyarakat FKUI menambahkan, Hidrasi sehat adalah keadaan air di dalam tubuh cukup.
Pengertian cukup disini adalah jumlah cairan yang masuk sama dengan jumlah cairan yang keluar. Tubuh yang mendapatkan input minum air putih sesuai dengan kebutuhan tubuh, maka outputnya adalah aktivitas fisik, suhu panas, keringat.
|
Lalu kapan saja waktu harus minum? Yakni saat merasa haus, yang merupakan tanda kekurangan cairan. Jadi jangan menahan haus.Saat berkegiatan, minumlah setiap saat terutama sebelum, sesaat, dan sesudah berkegiatan, misalnya sebelum belajar, bangun tidur, dan setelah anak bermain.
Anak akan berkeringat saat berolahraga atau pada udara yang panas. Pada saat berkeringat, cairan tubuh akan hilang sehingga harus minum. Jangan menunggu haus untuk minum karena ketika merasa haus maka tubuh sudah mengalai dehidrasi.
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
Dr. dr. Diana Sunardi M Gizi, SpGK Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) dan Departemen Ilmu Gizi FKUI mengatakan, sebanyak 1 dari 5 anak dan remaja di Indonesia belum cukup minum, sedangkan 1 dari 4 orang dewasa belum cukup minum.Untuk memenuhi kebutuhan hidrasi tubuh, Air Minum Dalam Kemasaan (AMDK) menjadi salah satu pilihan masyarakat. Dengan banyaknya jenis AMDK yang dijual di pasaran saat ini, sayangnya tidak banyak masyarakat yang memahami perbedaan dan manfaat pada setiap jenisnya.
|
Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK mengatakan, AMDK merupakan produk yang diatur secara ekstensif karena mempunyai peran yang sangat penting dalam kesehatan masyarakat. Dalam kesempatan ini, dari berbagai jenis air minum yang dipasarkan di Indonesia, hanya 4 jenis air minum dalam kemasan yang dibahas lebih lanjut, yaitu air mineral, air demineral, air oksigen dan air alkali (pH tinggi).
Keempat jenis air minum tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Air Mineral merupakan AMDK paling mudah ditemukan di pasaran. Air mineral mengandung mineral- mineral dalam jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral, sesuai dengan yang diatur dalam SNI yang berlaku.
|
Dalam air mineral terdapat kandungan natrium, kalsium, zinc, florida, magnesium, kalium, dan silica yang dibutuhkan oleh tubuh, beberapa manfaat mineral yaitu Natrium menjaga keseimbangan cairan & elektrolit, Magnesium untuk menjaga system kardiovaskuler, Kalsium menjaga kesehatan tulang, Kalium untuk sistem saraf dan otot, Zinc untuk pembentukan sel dan enzim, Florida mencegah karies gigi, Silica membantu memperkokoh jaringan.
Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK menjelaskan, selain manfaat dari tercukupinya kebutuhan hidrasi, untuk jenis air demineral, air dengan pH tinggi, maupun air dengan tambahan kandungan oksigen, masih memerlukan dukungan kajian ilmiah lebih lanjut untuk mengetahui bahwa jenis-jenis air tersebut dapat memberikan manfaat kesehatan lain.
Saat ini belum ada bukti klinis/ilmiah atau publikasi klinis/ilmiah jenis tipe air tertentu untuk manfaat kesehatan. Asupan air demineral jangka Panjang tidak dianjurkan, air demineral memiliki derajat keasaman( pH) dibawah air mineral.
|
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), mengonsumsi air yang tidak mengandung mineral dalam jangka lama dapat meningkatkan gangguan kesehatan jantung dan pembuluh darah dapat meningkatkan risiko osteoporosis, hipertensi, serangan jantung, dan hipotiroid.
Untuk memenuhi hidrasi sehat, dengan mengonsumsi air mineral biasa saja sudah cukup bermanfaat untuk mendukung upaya menjaga kesehatan tubuh. Air minum kemasan yang layak dikonsumsi memiliki kemasan atau botol yang bersih, label dan tanggal kedaluwarsa yang jelas, serta kode produksi yang sama pada bagian tutup dan botolnya.
Pastikan air dalam kemasan berkualitas baik, dengan tidak berwarna,tidak berbau, dan tidak berasa sebelum diminum dan tidak mengandung bahan berbahaya. Jadi, mulai sekarang yuk jaga hidrasi sehat untuk prestasi sehat!
|
Waah asyek nih ilmunya banyak. Masukan nih buatku yang sering lalai minum
BalasHapusSemoga bermanfaat, kakak Yayu. Jangan sering lalai minum untuk hidrasi sehat ya...
HapusKeren sekali acaranya , Mbak Rindhu. Banyak ilmu yang didapat. Makanya saya itu, tidak pernah menunda minum. Kapan haus, minum. Bahkan saat terbangun di malam hari untuk buang air kecil, saya minum lagi. baru bangun tidur dan mau tidur malam minum. Apalagi cuaca sekrang terik sekali, mudah kena hidrasi.
BalasHapusWah mas Bamban irwanto sudah hidrasi sehat nih, Tidak pernah menuna minum. Semoga selalu sehatdan preatasi hebat dicapai.
HapusJustru ini yang sering banget aku lewatkan huhuuu... Sering nggak sadar kalau konsumsi air ke tubuh kurang. Padahal, meskipun enggak berasa haus, tetap harus minum air putih yang banyak ya agar kesehatan tubuh tetap terjaga.
BalasHapusIya, bagusnya sih jangan nunda sampai merasa haus sekali baru minum. Tubuh punya hak untuk dicukupi kebutuhan airnya.
HapusNah, asupan air ini penting diketahui semua orang. Apalagi saya sebagai busui yang butuh banyak cairan karena memproduksi ASI setiap hari
BalasHapusAh, jadi kangen rasanya ikutan acara ini...
Penting banget hidrasi sehat diketahui banyak orang. Nah buat Busui sudah pasti kebutuhan air minumnya lebih banyak dibandingkan sebelumnya.
HapusKebutihan air buat tubuh emang penting banget. Buat aku yg menyusui, kebutuhannya malah jadi lebih banyak karena harus 'berbagi' juga sama bayi. Aku tuh klo kurang minum suka ngga fokus dan pusing jadinya.
BalasHapusBtw, RSCM usianya udah 100 tahun, woow udah tua juga yaa.
Bener banget, sama seperti aku kakak. Kalau kurang minum suka fokus dan pusing. Selalu jaga hidrasi sehat selama jai busui kakak!
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBener banget nih, asupan cairan mesti cukup. Kerasa banget kok, kalo kurang minum tuh auto jadi lemas dan lemot.
BalasHapus