|
Menyiapkan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk buah hati ketika sudah memasuki usia 6 bulan, bisa jadi merupakan hal yang gampang-gampang susah untuk orang tua.
Tidak
jarang, anak usia 6 bulan tak selalu menerima MPASI yang diberikan oleh orang
tuanya. Bahkan ada yang langsung dilepehkan begitu dimasukkan ke dalam mulut. Itu kejadian pada seorang ponakan saya yang
langsung berusaha mengeluarkan kembali makanan yang disuapkan.
Keluhan
lain yang sering dikeluhkan para ibu adalah anak yang terlihat lebih menyukai
MPASI instan yang dengan mudah dibeli di pasaran, ketimbang dengan MPASI yang
dibuat sendiri oleh orang tuanya.
|
Belum lagi, kebiasaan para balita yang terkadang merupakan aksi GTM alias Geraka Tutup Mulut begitu tahu akan diberikan makanan oleh orang tua. Si kecil enggan menyantap makanan yang telah disediakan!
Adakah
yang salah? Lalu apa yang harus dilakukan oleh orang tua, terutama para ibu? Dalam bincang-bincang mengenai Resep MPASI untuk Si Kecil, yang
diselenggarakan di Modena Experience,
Senopati, Jakarta, semua itu terungkap.
|
Kesiapan Anak Menerima MPASI
Dr
Juwalita Surapsari Sp.GK,M.Gizi dari RS Pondok Indah menekankan pemberian MPASI
sudah sangat penting disesuaikan dengan tumbuh kembang si kecil. Waktu yang
tepat untuk memberikan MPASI adalah 6 bulan, tetapi hal itu juga melihat pada kesiapan anak.
Misalnya
saja, dilihat dari anak sudah bisa duduk atau belum. Soalnya ada juga yang
belum bisa mencapai tahapan tumbuh kembangnya. Nah, kesiapan anak untuk diberikan
MPASI bisa dilihat dari tingkah laku anak. Misalnya saat ibu makan, anaknya
mengecep-ngecap mulutnya ingin makan atau ingin meraih makanan untuk dimasukkan
ke mulut.
|
Kenapa
harus usia 6 bulan? Menurut dr Juwalita,
anak membutuhkan energi untuk tumbuh. Kalau sudah enam bulan, maka ASI yang ada
sudah tidak cukup lagi.”Usia 6 bulan membutuhkan kira-kira 700 kalori sehari. Nah ASI b aru mencukupi
sebanyak 500 kalori. Maka terjadi gap dan
itulah yang harus dipenuhi dari makanan pendamping ASI,” jelas Juwalita.
Namun
dalam pemberian MPASI, kata Juwalita, tetap harus memperhatikan jika enam bulan itu adalah periode belajar.
Bukan periode ujug-ujug yang langsung anak
bisa makan. Biasanya di periode ini juga harus hati-hati. Kalau tidak aware dengan kebutuhan anak maka anak
bisa kekurangan energi atau kekurangan gizi.
|
Seandainya ada anak yang rewel sebelum 6 bulan, janganlah langsung dikasih makanan. Ada periode pada anak yang namanya periode kejar tumbuh. Saat ini biasanya anak rewel karen butuh lebih nyaman dan butuh lebih banyak diberi susu.
Menurut
Juwalita, sebelum memberkan makanan, harus dibangun dari ASI dulu. Ingat, bayi
lahir 6 bulan ASI itu Super Lux Periode. Nggak ada makanan apapun yang bisa
menyaingi ASI. ASI itu sudah lengkap
banget untuk memenuhi kebutuhan anak.
Bagaimana
dengan takaran yang diberikan untuk anak? Ukuran lambung anak usia 6 bulan
sekitar 180 cc. Pada 12 bulan paling
gede 250 cc atau setara dengan satu gelas air mineral.
|
Pada
awal diberikan MPASI tidak muluk-muluk. Bisa masuk tiga sendok makan saja sudah
bagus. Kemudian ditingkatkan perlahan-lahan. Pada anak usia 6-8 bulan bisa
ditingkatkan menjadi 125 cc atau setengah gelas kemasan atau setengah mangkok
bubur bayi.
Pada
usia 9 bulan hingga 12 bulan harusnya sudah bisa mencapai ukuran 1 mangkok bubur
bayi atau 250 cc. Untuk porsinya bisa dibagi menjadi setengah bagian yang harus
mencakup sayur-sayuran, kemudian buah. Sepertiga bagian adalah karbohidrat dan
sepertiga bagian lain adalah protein. Karena apa? karbohidrat tetap perlu
karena karbohidrat itu merupakan sumber energi.
|
MPASI juga harus memenuhi menu 4 bintang. Apa maksudnya? Panduan dari WHO Badan Kesehatan Dunia, yang dimaksud dengan menu 4 bintang itu adalh mengandung 4 komposisi, yakni Karbohidrat, Protein Hewani, protein nabati, sayuran, dan buah.
Kalau
zaman dulu saat akan memulai MPASI biasanya ibu-ibu memulai dari apa dulu sih?
Ada yang memulainya dari buah dulu. Namun, benarkah itu? Sebab, yang akan
diberikan adalah sesuatu yang padat energi.
Makanya,
asupan pertama yang dianjurkan adalah serealia karena lebih jarang menimbulkan
alergi sehingga cenderung lebih aman. Ketika akan memaparkan MPASI jangan
terlalu lama. Sehingga anak ada usia 8 bulan sudah mulai MPASI 6 bulan, zat
besi yang ada di ASI sudah mulai turun.
|
MPASI harus Enak dan Punya Rasa
Selain
memenuhi 4 menu bintang seperti standar WHO, MPASI itu harus enak. Ingat, bayi
itu pintar. Dari usia 4 bula, bayi sudah punya preferensi rasa asin di lidahnya
dan hal ini bertahan hingga usia 2 tahun. Karenanya, saat bikin MPASI, orang tuanya jangan lupa juga harus
mencobanya.
Zaman
dulu, tahunya galam dan garam jangan dulu diperkenalkan kepada bayi.
Kenyataannya, justru anak harus dipaparkan dengan makanan yang bervariasi. Hal
ini supaya ketika dia menjadi lebih besar maka tidak akan picky alias memilih-milih makanan.
|
Biasanya, anak ASI Ekslusif memiliki kecernderungan tidak bisa menerima rasa yang bermacam-macam. Dr Juwalita pun menceritakan anaknya pernah mengalami hal serupa karena lebih memilih untuk susu yang plain. Rasa polos.
Akhirnya
ada satu fase, agak tertinggal. Anak terlambat mengenal rasa. Tapi setelah
dikenalkan terus menerus, barulah menerima rasa yang lain. Tidak perlu ragu
untuk menambahkan rasa, gula, garam, bumbu
pada MPASI.
“Jadi
sebetulnya, nggak masalah mau menambahkan gula atau garam karena sejatinya
orang tua pasti tidak akan menyuapkan gula atau garam kepada anaknya,” seloroh
dr Juwalita.
|
Bilapun orang tua tidak sreg menggunakan gula, dapat menyiasati untuk memberikan rasa manis yang dibutuhkan dengan menggunakan kurma yang diblender. Untuk rasa asin, sebagai kaldu bisa juga menggunakan jamur.
“Masak
enak gampang banget kok sebenarnya,”kata Chef Odie Jamil, dari culinary Modena.
Lalu
bagaimana dengan anak yang terlihat lebih doyan MPASI instan, tapi kurang
semangat jika dimasak sendiri oleh orang tua? Tentu saja hal ini bisa tidak
nyaman, namun mengonsumsi MPASI instan sejauh
yang dikonsumsi sesuai dengan kisaran usia anak tidak masalah.
Dalam
MPASI instan, unsur vitamin, mineral
sudah sudah disesuaiakan dengan usia
anak. “Yang menjadi salah satu kesalahan orang
tua dalam pembuatan makanan pengganti ASI adalah lua untuk memberikan
rasa,” ujar dr Juwalita.
|
Jangan Tunda Beri Daging Pada
MPASI
Dalam
menyiapkan MPASI, juga harus berfokus pada makanan zat besi karena angka
kekurangan zat besi di Indonesia masih tinggi. Anak tidak apa diperkenalkan
untuk makan daging asal disesuaikan dengan teksturnya dan diolah seperti
disaring atau dihaluskan.
Jangan
berlama-lama menunda untuk memberikan daging , telur, ikan, dan lainnya.
Kalau
dulu suka sering ditunda dengan anggapan masih di bawah usia 2 tahun. Jangan
berpikiran seperti itu karena sudah ada penelitiannya kalau anak yang lebih
cepat dipaparkan dengan daging, kejadian timbulnya alergi tidak berbeda makna.
Jadi nggap apa-apa dipaparkan saja.
Gunakan Bahan Yang Segar dan Baru
Chef
Odie Jamil menambahkan, masak MPASI harus diperhitungkan lama waktunya supaya vitamin tidak hilang. Selain juga jangan
campurkan susu saat dimasak karena akan
hilang semua.
Nah
untuk penyimpanan bahan makanan untuk ibu yang bekerja, semua bahan makan bisa
dissimpan asalkan wadahnya bersih dan disimpan di suhu yang tepat. Namun,
sebaiknya bahan makanan untuk MPASI sebaiknya tidak disimpan dalam jangka waktu
lama. Paling lambat adalah besok, jika disimpan hari ini.
Simpanlah
bahan untuk MPASI secara terpisah. Misalnya sayuran dalam kemasan sendiri,
ataupun daging dalam kemasan sendiri. Jangan dijadikan satu. Kenapa? Karena
bila tercampur akan membuat makanan terkontaminasi.
Untuk
memilih bahan makanan yang bagus, sebaiknya dibeli dari penjual yang terpercaya. Cuci di
air yang mengalir supaya lebih bersih, jangan biasakan mencuci di dalam mangkuk
atau baskom. Gunakan selalu bahan-bahan sayuran yang segar. Jangan yang sudah
disimpan berhari-hari.
Tiga Menu MPASI yang Bisa Dicoba
Setelah
kegiatan talkshow, diadakan Orami cooking class dengan jumlah dua orang dalam
satu kelompok. Sebuah menu MPASI Carrots & Cheese Crackers dipraktikkan
langsung di dapur Modena.
Ini
adalah salah satu menu dari tiga menu Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang bisa dicoba para ibu untuk
buah hatinya di rumah. Tidak memerlukan
waktu banyak dan menggunakan bahan-bahan yang relatif mudah didapatkan di
pasaran.
Seru
karena ternyata hasilnya berbeda-beda setiap kelompok dan masih harus
dipraktekkan kembali di rumah. Untuk membuat menu MPASI Carrots & Cheese Crackers dibutuhkan
wortel, keju cheddar, telur, oats, almond powder, dan olive oil (optional).
Untuk
lebih lengkap- mengenai tiga menu MPASI dari dapur Modena dan cara membuatnya
bisa dilihat disini, ya...
Memang betul ya MPASI itu juga harus punya rasa agar si kecil berselera sehingga asupan makanan bagi anak ini juga menjadi makanan yg selalu diinginkan oleh anak.
BalasHapusYa, kakak Abby Oney, MPASI yang punya rasa akan membuat si kecil lebih berselera untuk menyantap makanan yang disediakan.
HapusPenting banget ya Mba memperhatikan asupan gizi buat si kecil agar tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat.. Apalagi pas masa MPASI ya.. Kudu diperhatikan lg .
BalasHapusDuh jangankan baby balita, saya aja emaknya ngiler dan lapar kalau lihat sajian makanannya. Hehehe
BalasHapusSehat bergizi anak pasti sehat.
Wah ini MPaSi handmade yah mbak. Lebih higienis dan terjamin pastinya. Kakakku suka membuatnya buat ke keponakan waktu dia kecil.
BalasHapusIya ya haruapunya rasa biar anaknya semangat makannya...
BalasHapusHarus mengenalkan semua jenis sayur dan lauk ya agar anak nantinya gak pilih-pilih makanan ya mba
BalasHapusWah, menunya enak Dan sehat
BalasHapusjangankan buat anak, kita aja kalau makan maunha yang enak ya kak, masa buat anak harus hambar hehehe..
BalasHapus